SELAMAT DATANG DAN SELAMAT MENIKMATI, SEMOGA BERMANFAAT

Sabtu, 03 Desember 2011

“ KEUTAMAAN SEDEKAH“
Harta yang menjadi milik manusia sebenarnya ada 3 macam, yaitu makanan atau minuman yang ia makan atau minum sampai habis, pakaian yang ia pakai hingga lusuh atau rusak, dan apa yang ia sedekahkan.
Makanan dan minuman yang habis diminum atau dimakan sudah pasti menjadi miliknya, karena ia telah menikmatinya dan telah menjadi darah dagingnya. Tetapi makanan dan minuman yang masih tersisa belum tentu menjadi miliknya.

Harta yang dimiliki pun demikian. Harta yang habis disedekahkan akan menjadi milik manusia, sedangkan yang tersisa belum tentu menjadi miliknya. Karena mungkin saja harta itu akan musnah sebelum sempat dinikmati, baik karena bangkrut, dicuri orang, atau ada sebab lain yang mempercepat kemusnahannya. Bahkan, ketika ajal telah menjemputnya, bisa saja harta miliknya akan menjadi rebutan para ahli warisnya. Beruntung kalau ahli warisnya adalah anak-anak yang saleh dan salehah, tetapi kalau taleh dan talehah? Akan sia-sia harta itu. Sedekah bukan hanya menghasilkan manfaat ukhrawi, berupa pahala di akhirat, tetapi juga banyak manfaat duniawinya, baik bagi orang-orang yang menerimanya maupun bagi orang-orang yang memberikannya. Bagi penerima, yang biasanya adalah fakir miskin atau kelompok du`afa’, harta sedekah itu akan sangat berarti dalam mengatasi beban ekonomi yang menghimpit mereka dari waktu ke waktu. Sedangkan bagi pemberi, sedekah akan menjadi senjata yang ampuh dalam mengikis sifat-sifat negatif yang ada di dalam dirinya.

Dalam sebuah hadis riwayat Imam at-Turmudzi dan Ahmad, dikisahkan bahwa pada saat Allah menciptakan bumi, bumi bergetar. Lalu Allah ciptakan gunung. Berkat kekuatan yang telah diberikan Allah kepada gunung, ternyata bumi pun terdiam. Karena merasa heran menyaksikan penciptaan gunung tersebut, para Malaikat bertanya: "Wahai Tuhan Kami, apakah ada ciptaan-Mu yang lain yang lebih kuat daripada gunung?" Allah menjawab: "Ada, yaitu besi!" Mereka bertanya lagi: "Wahai Tuhan Kami, apakah ada ciptaan-Mu yang lain yang lebih kuat daripada besi?" Allah menjawab: "Ada, yaitu api!" Kemudian mereka bertanya lagi: "Wahai Tuhan Kami, apakah ada ciptaan-Mu yang lain yang lebih kuat daripada api?" Allah menjawab: "Ada, yaitu air!" Para Malaikat kembali bertanya: "Wahai Tuhan Kami, apakah ada ciptaan-Mu yang lain yang lebih kuat daripada air?" “Ada, yaitu angin!” Jawab Allah. Mereka bertanya lagi: "Wahai Tuhan Kami, apakah ada ciptaan-Mu yang lain yang lebih kuat daripada itu semua?" Allah menjawab: "Ada, yaitu amal anak Adam, yang tangan kanannya mengeluarkan sedekah sedangkan tangan kirinya tidak tahu!”

Hadis ini menjelaskan bahwa sedekah yang dikeluarkan dengan penuh keikhlasan, yang diumpamakan Nabi dengan “tangan kanannya mengeluarkan sedekah sedangkan tangan kirinya tidak tahu”, mempunyai kekuatan yang sangat dahsyat. Kedahsyatan sedekah ini bukan hanya mampu mengalahkan kekuatan yang ada pada gunung, besi, api, air dan angin, sebagaimana yang ditamsilkan Nabi, tetapi juga sifat-sifat negatif seperti kikir, tamak, angkuh, ria, gila pujian dan lain-lain.  Bahkan, sedekah yang dikeluarkan dengan ikhlas dapat menyebabkan pemberinya mendapat pertolongan Allah di dunia, berupa keselamatan dari segala musibah. Perhatikanlah sabda Nabi berikut ini: “Janganlah sekali-kali Anda memandang rendah suatu kebajikan yang Anda lakukan walau sekecil apa pun, walaupun sekadar berwajah manis saat bertemu dengan saudaramu. Keluarkanlah sedekah setiap hari, walau-pun sedikit, dan jadikanlah sedekah itu pada pagi hari, karena sesungguhnya bala (musibah) tidak akan menyusuli sedekah.”
Maksudnya, sebelum melaksanakan aktivitas harian, Nabi menganjurkan agar kita bersedekah, apa pun bentuk sedekah itu dan berapa pun banyaknya, walaupun hanya sekadar menebarkan senyum kepada sesama. Hal ini dilakukan dalam rangka membentengi diri kita dari bala atau musibah yang mungkin datang kepada kita pada hari itu.

Marilah kita saling mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah kepada kita dengan cara banyak bersedekah, sebelum ajal menjemput kita sesuai dengan  firman Allah dalam surat al-Munafiqun, (63: 10): Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: ”Ya, Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)-ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?”
Wallahu'alam bisshowab

 (Mei 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mau membaca, dengan segala kerendahan hati mohon diberikan komentar,semoga dapat bermanfaat