SELAMAT DATANG DAN SELAMAT MENIKMATI, SEMOGA BERMANFAAT

Senin, 11 Juni 2018

Ramadhan....oh ...Ramadhan

ini adalah curahan hatiku, yang aku keluarkan langsung ke blog pribadiku, sdh lama aku gk nulis di blog langsung , cuma copy paste dari grup wa saja.
aku sedih aja, disaat aku sdg merasakan manisnya ibadah di bulan ramadhan ,tamu bulanan datang. diawal dan akhir aku ta merasakan ramadhan. ketika ramadhan datang aku tak menyambut dgn ibadah ritual rutin,,,hiks sedihnya .....kufikir akhir ramadhan aku akan melepas ramadhan dgn indah,dgn harapan aku gak datang bulan krn telat atau mundur, spt sblmnya pernah mundur 2 mgg, ollaaa ternyata justru maju 5 hari...bulan lalu 29 syaban eh skrg justru maju tgl 24 ramadhan datang lagi...disaat aku mengejar khatam quran yang ke 4 ..meski sdh lewat target minimal 2 x khatam quran...aku terhenti di juz 17...aku butuh 2 hari utk sampai khatam ke 4...minimal 1,5 hari aja..andai bs diundur....tp sdhlah, sdh datang waktu ini,aku hanya bisa menangis  dlm hati , kenapa sll tjd setiap tahun jadwal yg rutin spt ini, selalu berulang, bkn kehendak manusia khusunya wanita utk memajukan dan memundurkan jadwal haid mereka.... allah swt pasti tau aktifitas kita ketika suci atau tidak, allah tw mgkn kita sdh teruji ketika suci dan skrg kita sdh diuji apakah sanggup ttp ibadah ketika ramadhan tidak suci dirinya. ya rabb aku sebenanya banyak berharap bulan ini, aku telat karena kehamilan, tp ini belum, mgkn  allah tahu yang terbaik utkku, selain itu tugas imam taraweh jg terhenti ..mgkn hikmahnya aku bisa silaturahmi dgn klg suamiku utk  buka puasa dgn mereka sampai malam. meski ini hanya hiburan saja tp aku sedih...ramadhan pergi tanpa aku ibadah full didalamnya...ya robb...ini keluhanku, aku sedih ramadhan pergi....aku hancur hatiku rob...tapi aku masih bersyukur bisa dapat ibadah full dimalam lailatul qadr ke 21 dan ke 23, smg salah satunya adalah malam lailatul qadr aamiin

selamat jalan ramadhanku.....hikssss
13 Pesan Penting Imam Masjidil Haram utk Menyambut 10 Malam Terakhir Ramadhan dan Lailatul Qadr.

Baca ya... Hanya sekitar 1 - 2 menit.
Rugi klo gak baca. Bagus banget sebagai panduan beramal. Ringan tp DAHSYAT.

_*Syaikh Mahir Al Mu’aiqily*_, pemilik suara emas yang menjadi Imam Masjidil Haram memberikan 13 pesan penting pada kita sebelum Ramadhan beranjak pergi agar bisa meraih keutamaan dan keberkahan _*malam Lailatul Qadar*_.

1. Sedekahkan kepada siapa saja setiap hari minimal Rp 1.000 dalam 10 malam terakhir ini sehingga apabila Lailatul Qadar jatuh pada 10 malam terakhir maka sama dengan engkau menyedekahkan sebanyak Rp 1.000 selama 84 tahun atau Rp 1.000 x 365 hari x 84 tahun.

2. Kerjakan shalat sunah minimal 2 rakaat tiap malam sehingga jika Lailatul Qadar jatuh pada 10 malam terakhir maka sama dengan engkau shalat 2 rakaat selama 84 tahun atau 2 rakaat x 365 hari x 84 tahun.

3. Bacalah surat Al Ikhlas minimal 3 kali setiap malam hingga apabila Lailatul Qadar jatuh pada 10 malam terakhir maka sama dengan engkau mengkhatamkan Quran selama 84 tahun.

4. Bacalah tafsir surat Al-Qadar, dan pahami apa yang sesungguhnya terjadi pada Lailatul Qadar. Kau akan merasakan keagungan dan kekuatannya, insya Allah.

5. Jangan menunggu hingga malam ke 27 untuk memperbanyak amal shaleh dan beribadah semaksimal mungkin. Karena seluruh malam dari sepuluh malam terakhir seharusnya jadi targetmu. Bangunlah setiap malamnya. Jangan sampai kesempatan meraih Lailatul Qadar terlewati begitu saja.

6. Hafalkan doa malam Lailatul Qadar yang diajarkan oleh baginda Rasulullaah shalallaahu ‘alaihi wasallam ini:

_*ALLAAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN, TUHIBBUL ‘AFWA FA’ FU’ANNI*_

(Ya Allah, Engkau maha pengampun dan menyukai pengampunan, maka ampunilah aku)

7. Sempatkan tidur siang (qaylulah) sejenak jika memungkinkan.

8. Jangan lupakan keluargamu! Nabi Muhammad senantiasa membangunkan para istrinya pada malam-malam ini. Anak-anak pun bisa diajak beribadah untuk beberapa saat, walau mungkin tidak selama orang dewasa. semangati dan berilah motivasi pada mereka!

9. Cara kita berpakaian dan mempersiapkan diri akan berpengaruh secara psikologis. Pakailah pakaian yang bagus dan wewangian yang syar’i ketika beribadah.

10. Jagalah perut agar tidak terlalu kenyang dan tidurlah segera setelah isya dan tarawih sekadar untuk menyegarkan diri. Lalu bangunlah untuk mendirikan sholat malam.

11. Seluruh ibadah di bulan Ramadhan ini bukan lah ajang untuk pasang status (misalnya : “Alhamdulillaah, nikmatnya bermunajat kepada-Nya malam ini” dsb) di Facebook atau media sosial lainnya Biarlah itu jadi rahasia indah antara engkau dengan Allah.

12. Sabar adalah kunci untuk mendapatkannya. 10 malam terakhir mungkin akan sangat melelahkan. Di siang hari anda mungkin masih harus bekerja, sekolah atau aktifitas lainnya. Ini adalah saat untuk mengerahkan kesabaran semaksimal mungkin. Ingatlah Allah telah memberi kita kesempatan berharga (akan luasnya ampunan) yang mungkin saja tidak datang lagi.

13. Ini yang paling penting: Berbaik sangkalah pada Allah. Ketika bermunajat, ingatlah kau sedang meminta pada Raja Yang Maha Pemurah dan Pengampun. Jika kau berharap yang terbaik, Dia akan memberimu yang terbaik. Jangan ragu-ragu, yakinlah dan tumpahkan seluruh isi hatimu di hadapan-Nya. Jangan biarkan keragu-raguan dan prasangka buruk menjauhkanmu dari-Nya.
💕 [24 Ramadhan 1439 H] 💕

*Ciri Ciri Malam Lailatul Qadar*

1. Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda:
_"Lailatul Qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah.”_

2. Hadits Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
_“Keesokan hari malam Qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan,”_ (HR. Muslim)

3. Malam itu terbawa dalam mimpi, seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi radliyallahu’anhum.
_“Dari sahabat Ibnu Umar radliyallahu’anhuma bahwa beberapa orang dari sahabat Nabi saw diperlihatkan malam Qadar dalam mimpi (oleh Allah SWT) pada 7 malam terakhir (Ramadhan) kemudian Rasulullah saw berkata, ”Aku melihat bahwa mimpi kalian (tentang lailatul Qadar) terjadi pada 7 malam terakhir. Maka barang siapa yang mau mencarinya maka carilah pada 7 malam terakhir,”_ (HR Muslim)

4. Abu Hurairah radliyallahuanhu berkata, _”Kami pernah berdiskusi tentang lailatul Qadar di sisi Rasulullah SAW, beliau berkata, “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan,” (HR. Muslim)_

5. _Lailatu-Qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan),”_ (HR. At-Thabrani)

Namun sahabat jangan fokus di mencari ciri2 malam mulia ini yaa, tetaplah fokus pada yang dituju yaitu malam kemuliannya, siapa yang mendapatkannya in syaa Allah, Allah ampuni segala dosanya, diberikan pahala seperti beribadah 1000 bulan, dikabulkan segala hajatnya, dan yang pasti bertambah juga ketaatan dan ketaqwaan kita. In syaa Allah aamiin.

Lalu bagaimana caranya, *Fokus pada lebih mendekat, dan berserah diri pada-Nya, tingkatkan amal ibadah*

Semangat meraih malam kemuliaannya ✊🏻

_Wallahu Alam Bishowab_
➖➖➖➖➖➖➖➖

🌴 *Aku lihat RAMADHAN dari kejauhan*... Lalu kusapa ia..."Hendak ke mana..?" Dengan lembut ia berkata,
"Aku harus pergi, mungkin JAUH & sangat LAMA...
Tolong sampaikan pesanku untuk orang MUKMIN :
Aq akan pergi...Syawal akan tiba...
Sampaikan salam & terima kasihku untuknya karena telah menyambutku dengan suka cita dan melepas kepergianku dengan derai air mata.
Kelak akan kusambut ia di SURGA dari pintu AR RAYAN" .

Selamat meraih pahala terbaik di detik² terakhir RAMADHAN
Masih ada beberapa hari lagi untuk bercengkrama dgn RAMADHAN...😭😭😭

*"Ya ALLAH*..., andai hari ini ada diantara hamba²-Mu yang Engkau angkat derajatnya, Engkau ampuni dosa²-nya, Engkau lapangkan rizkinya, Engkau muliakan keturunannya, Engkau lepaskan dari semua kesulitannya, Engkau indahkan akhlaknya dan Engkau berkahi segala hartanya...

Maka Insya ALLAH jadikanlah saudaraku yg sdg membaca ini beserta Keluarga nya se baik² hamba yg mendapatkannya.... Aamiin yaa Rabbal Alamiin... 🙏

 *DOA UNTUK PARA SAUDARAKU Di GRUP INI*
*Assalamualaikum Warroh matullhi wabarokatuh*
*Bismillah...*
1. *Ya Allah di hari yang mulia ini aku memohon dengan keagungan AsmaMu*
2. *Muliakanlah orang yang membaca doa ini.*
3.  *Lapangkanlah hatinya, tentramkan jiwanya, sehatkan fisiknya.*
4. *Bahagiakan keluarganya..jadikan anak anaknya sholeh/ah.*
5. *Luaskan rezekinya seluas lautan yang engkau ciptakan. Lepaskanlah dari hutang piutang.*
7. *Mudahkanlah segala urusannya* ,
8. *Kabulkanlah cita-citanya, dan harapannya*
9. *Jauhkan dia dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji, berkata kasar dan*
10. *Jauhkanlah dia dari segala musibah, serta*
11. *Terimalah semua amal ibadahnya dan kelak...*
12. *Jadikanlah dia sebagai penghuni SyurgaMu*

 *. آَمِيـٍـِـن*ْ ... *آَمِيـٍـِـن*ْ *... آَمِيـٍـِـنْ *يَآرَبْ آلٌعَآلَمِِيِ
*Idul Fitri ala keluarga Rosul*

*renungan_😭😭

PADA saat malam Takbiran, Ali ibn Abi Thalib terlihat sibuk membagi-bagikan gandum dan kurma. Bersama istrinya, Sayyidah Fathimah az-Zahra, Ali menyiapkan tiga karung gandum dan dua karung kurma. Terihat, Sayyidina Ali memanggul gandum, sementara istrinya Fathimah menuntun Hasan dan Husein. Mereka sekeluarga mendatangi kaum fakir miskin untuk disantuni.

Esok harinya tiba salat ‘Idul Fitri. Mereka sekeluarga khusyuk mengikuti salat jama’ah dan mendengarkan khutbah. Selepas khutbah ‘Id selesai, keluarga Rasulullah Saw. itu pulang ke rumah dengan wajah berseri-seri.

Sahabat beliau, Ibnu Rafi’i bermaksud untuk mengucapkan selamat ‘Idul Fitri kepada keluarga putri Rasulullah Saw. Sampai di depan pintu rumah, alangkah tercengang Ibnu Rafi’i melihat apa yang dimakan oleh keluarga Rasulullah itu.

Sayyidina Ali, Sayyidatuna Fathimah, Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein yang masih balita, dalam ‘Idul Fitri makanannya adalah gandum tanpa mentega, *gandum basi* yang baunya tercium oleh sahabat Nabi itu. Seketika Ibnu Rafi’i berucap istighfar, sambil mengusap-usap dadanya seolah ada yang nyeri di sana. Mata Ibnu Rafi’i berlinang butiran bening, perlahan butiran itu menetes di pipinya.

Kecamuk dalam dada Ibnu Rafi’i sangat kuat, setengah lari ia pun bergegas menghadap Rasulullah Saw. Tiba di depan Rasulullah, “Ya Rasulullah, ya Rasulullah, ya Rasulullah. Putra baginda, putri baginda dan cucu baginda,” ujar Ibnu Rafi’i. “Ada apa wahai sahabatku?” tanya Rasulullah.

“Tengoklah ke rumah putri baginda, ya Rasulullah. Tengoklah cucu baginda Hasan dan Husein.”

“Kenapa keluargaku?”

“Tengoklah sendiri oleh baginda, saya tidak kuasa mengatakan semuanya.”

Rasulullah Saw. pun bergegas menuju rumah Sayyidatuna Fathimah az-Zahra r.a. Tiba di teras rumah, tawa bahagia mengisi percakapan antara Sayyidina Ali, Sayyidatuna Fathimah dan kedua anaknya. Mata Rasulullah pun berlinang. Butiran mutiara bening menghiasi wajah Rasulullah Saw. nan suci.

Air mata Rasulullah berderai, melihat kebersahajaan putri beliau bersama keluarganya. Di hari yang Fitri, di saat semua orang berbahagia, di saat semua orang makan yang enak-enak. Keluarga Rasulullah Saw. penuh tawa bahagia dengan gandum yang baunya tercium tak sedap, dengan makanan yang sudah basi.

“Ya Allah, Allahumma Isyhad. Ya Allah saksikanlah, saksikanlah. Di hari ‘Idul Fitri keluargaku makanannya adalah gandum yang basi. Di hari ‘Idul Fitri keluargaku berbahagia dengan makanan yang basi. Mereka membela kaum sengsara, ya Allah.
Mereka mencintai kaum fuqara dan masakin.
Mereka relakan lidah dan perutnya mengecap makanan basi asalkan kaum fakir-miskin bisa memakan makanan yang lezat.
Allahumma Isyhad, saksikanlah ya Allah, saksikanlah,” bibir Rasulullah berbisik lembut.

Sayyidatuna Fathimah tersadar kalau di luar pintu rumah, bapaknya sedang berdiri tegak.
“Ya Abah, ada apa gerangan engkau menangis?” Rasulullah tak tahan mendengar pertanyaan itu. Setengah berlari ia memeluk putri kesayangannya sambil berujar, “Surga untukmu, Nak. Surga untukmu.”

Demikianlah, menurut Ibnu Rafi’i, keluarga Rasulullah Saw. pada hari ‘Idul Fitri senantiasa menyantap makanan yang basi berbau apek. Ibnu Rafi’i berkata, “Aku diperintahkan oleh Rasulullah Saw. agar tidak menceritakan tradisi keluarganya setiap ‘Idul Fitri. Aku pun simpan kisah itu dalam hatiku. Namun, selepas Rasulullah Saw. wafat, aku takut dituduh menyembunyikan hadits, maka aku ceritkan agar jadi pelajaran bagi segenap kaum Muslimin.” (Musnad Imam Ahmad, jilid 2, hlm. 232).

Ya Rasulullah, begitu mulianya hati baginda bersama keluarga. Siapa gerangan yang tak malu? Siapa orangnya yang tak kelu? Kami di hari nan fitri, kami makan makanan lezat, makanan yang enak-enak. Harus kami apakan diri ini, ya Rasul? Kami malu.

Ya Rasulullah, teteskan kemuliaan jiwa baginda kepada kami, teteskan walau hanya setitik, agar jiwa kami semua tiada tandus dari kasih. Ya Rasulallah, berikan kedermawanan jiwa baginda dan keluarga kepada kami dan keluarga kami. Lapangkan dada kami untuk tidak terpukau oleh kemilau dunia sementara kaum fakir-miskin menderita. Luaskan hati kami untuk bisa mencintai kaum faqir miskin sebagaimana baginda telah memberikan teladan yang begitu sangat mulia.

surat perpisahan dari ramadhan

                             part 2

part 1