SELAMAT DATANG DAN SELAMAT MENIKMATI, SEMOGA BERMANFAAT

Jumat, 26 Mei 2017

Amalan malam pertama Bulan Ramadhan

Mutiara hikmah:
Diantara Amalan Para 'Arifin (Wali Allah) pada awal malam bulan Ramadhan adalah membaca surat Al Fath

ينبغي في أول ليلة من شهر رمضان :
أن نصلي أربع ركعات نفلا مطلقا إما بتشهد واحد وسلام واحد أو كل ركعتين بذاتها ونقرأ في كل ركعة مقرأ (ربع) من سورة الفتح.

Dianjurkan pada malam pertama di bulan Ramadhan:
Kita sholat sunnah mutlaq empat rakaat, baik dengan satu tasyahhud dan satu salam atau setiap dua rakaat dengan sendirinya. Kita baca pada setiap rakaat 1/4 daripada surat Al Fath.

وقد ورد في الحديث الذي رواه الإمام الخطيب الشربيني في كتابه التفسير في الكتاب المنير بإسناد إلى النبي صلى الله عليه وسلم
( أن من صلى في أول ليلة من رمضان أربع ركعات قرأ فيها سورة الفتح مر عامه كله في غنى وفي رواية مر عامه كله في خير)

Sebagaimana telah terriwayatkan dalam satu Hadits yang diriwayatkan oleh Al Imam Al Khatib Asy Syarbiniy dalam kitabnya At Tafsir fil Kitabil Munir dengan sanad yang bersambung kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam :
"Siapa Orang yang sholat (sunnah mutlaq) empat rakaat pada malam pertama di bulan Ramadhan, kemudian dia membaca surat Al Fath, dia (akan) lalui setahun penuh dalam kekayaan. Atau dalam riwayat lain dia lalui setahun penuh dalam kebaikan"

وفي تفسير القرطبي:
من قرأ سورة الفتح في أول ليلة من رمضان في صلاة التطوع حفظه الله ذلك العام.
Dan dalam Tafsir Al Imam Qurthubi :
"Siapa Orang yang membaca surat Al Fath di dalam sholat sunnahnya pada malam pertama di bulan Ramadhan, ALLAH subhanahu wa ta'ala pelihara dirinya pada tahun itu".

اللهم بارك لنا في رمضان و اجعلنا من صوامه و قوامه و اجعلنا من عتقائك و طلقائك و نقذائك و أمنائك من النار
ya Allah berkahilah kami di bulan Ramadhan, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang berpuasa dan beribadah di dalamnya, serta jadikanlah kami termasuk yang Engkau bebaskan, selamatkan, dan amankan dari api neraka

Nb : Maqra Surah Al-Fath dari sebagian Al-Qur'an
1. Dari ayat 1 sampai ayat 10
2. Dari ayat 11 sampai ayat 17
3. Dari ayat 18 sampai ayat 26
4. Dari ayat 27 sampai ayat 29

Selasa, 23 Mei 2017

_*Tulisan yg komprehensif dan menarik. Agak panjang, tp kl para sahabat cinta Jabar dan Indonesia, para sahabat harus baca*._

*Walikota Bandung Ridwan Kamil dan Ahok Effect*

*_Oleh : Hersubeno Arief_*
Konsultan Media dan Politik

Dalam sebulan terakhir kesibukan Walikota Bandung Ridwan Kamil (RK) meningkat tajam. Selain aktivitas kesehariannya mengurus warga kota kembang, setiap akhir pekan RK melakukan safari ke berbagai kota/kabupaten di Jawa Barat.

Selain bertemu para tokoh, kyai, alim ulama, kegiatan utama RK adalah meresmikan tim relawan Baraya Ridwan Kamil (Barka). Baraya,  saudara atau kerabat dalam bahasa Sunda ini akan menjadi tulang punggung tim sukses RK yang maju ke Pilgub Jabar 2018. Kira-kira tugas mereka sama seperti Teman Ahok. Bedanya sudah ada partai yang menyatakan kesediaannya mendukung RK.

Sejak mendeklarasikan diri sebagai Cagub Jabar sebulan lalu (17/3) RK langsung tancap gas. Berkejaran dengan waktu, karena Pilkada Jabar 2018 akan digelar pada bulan Juni. Artinya tinggal 14 bulan lagi waktu yang tersisa. Bukan waktu yang panjang.

Modal awal dukungan dari Partai Nasdem membuat dia sangat pede. Apalagi ada survei yang menyatakan tingkat popularitas dan elektabilitasnya paling tinggi dibandingkan dengan kandidat potensial lainnya seperti  Wagub Deddy Mizwar maupun mantan Wagub Dede Yusuf.

Bagaimana kira-kira nasib pencalonan RK. Bisakah dia mewujudkan niatnya menjadi orang No 1 di Jabar?  Mari kita telaah fakta-fakta berikut.

Entah secara kebetulan atau tidak, perjalanan karir RK rada mirip-mirip Ahok. Mereka diketahui juga berteman cukup baik.

*Pertama, kandidat non partai. Kedua, meninggalkan partai pendukung. Ketiga, pandai memanfaatkan sosial media. Keempat,  dideklarasikan pertama kali oleh Partai Nasdem.*

*Kandidat non partai.*

RK maju dalam Pilkada Kota Bandung 2014 dengan diusung oleh  PKS dan Gerindra. Ketika itu PKS baru saja memenangkan Pilkada Jabar dan mesin politiknya masih panas. Hanya saja mereka tidak punya figur yang kuat, lalu muncullah nama RK seorang arsitek perencanaan kota. Perpaduan antara figur muda, mesin politik PKS yang kuat dan keinginan warga Bandung mencari  figur baru, membuat RK memenangkan kursi  Bandung 1.

Jangan lupa faktor  Ahmad Heryawan (Kang Aher) dan Prabowo Subianto memberi andil yang sangat kuat dalam kemenangan RK. Kang   Aher baru saja terpilih menjadi Gubernur Jabar untuk periode kedua. Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra adalah salah satu kandidat terkuat Pilpres 2104.

Perpaduan Islam dan nasionalis yang sangat pas dan kuat. Keduanya menjadi endorser yang sempurna bagi RK.

Sampai di sini yang perlu dicatat, RK dan Ahok sama-sama tokoh non partai yang diusung sebagai kandidat. Hanya bedanya RK tidak menjadi kader PKS ataupun Gerindra. Sementara Ahok menjadi kader Gerindra.

*Meninggalkan partai pendukung.*

Tak lama setelah terpilih sudah terlihat gelagat RK mulai meninggalkan partai pendukungnya. Dalam berbagai kesempatan RK selalu mencoba menegaskan bahwa dirinya adalah figur independen. Kesannya dia ingin menghapus jejak dan bayang-bayang PKS dan Gerindra. Tidak seperti Ahok, RK tidak perlu keluar dari partai karena memang tidak pernah secara resmi menjadi anggota. Sementara Ahok memutuskan keluar dari Gerindra ketika berbeda sikap dalam soal sistem pilkada langsung menjadi kembali ke DPRD.

Renggangnya RK dengan pendukungnya terutama PKS,  sesungguhnya sudah terasa pada saat kampanye. RK dinilai banyak tidak memenuhi komitmennya dan bermain sendiri. Hanya saja anggota PKS adalah tipe kader yang loyal kepada apapun keputusan partai.

Jadi walaupun kecewa dengan RK mereka tetap bekerja keras dan ikhlas mensukseskan pencalonan RK yang dipasangkan dengan Ketua DPD PKS Kota Bandung Oded M Danial. Mereka secara militan melakukan kampanye door to door, direct selling bahkan dengan modal dari kantong sendiri.

*Pandai memanfaatkan media sosial.*

Setelah dilantik figur RK yang muda dan pandai memanfaatkan media sosial menjadi udara segar bagi Kota Bandung. Seperti Ahok, RK juga rajin meng-upload berbagai kegiatannya di youtube dan berinteraksi dengan warga melalui berbagai platform medsos antara lain twitter. Dalam bahasa anak muda Bandung, aing pisan, gua banget.

RK menjadi bintang baru di dunia maya dan digadang-gadang akan menjadi pemimpin masa depan Jabar, bahkan Indonesia.

*Didukung oleh Nasdem.*

Persamaan lain antara Ahok dengan RK adalah Nasdem yang menjadi partai pertama mendukungnya. Bedanya dengan Ahok,  Nasdem mendukung tanpa syarat. Sementara pada RK, *Nasdem mengajukan tiga syarat. Pertama, RK harus menjadikan Jabar sebagai benteng Pancasila. Kedua, tidak menjadi anggota parpol. Ketiga, mendukung pencalonan Jokowi sebagai Capres 2019.*

*Ketiga syarat itu diterima secara mutlak oleh RK. Entah apa kalkulasi politiknya, tetapi langkah RK bisa dipastikan telah menjadi blunder besar, apalagi bila dikaitkan dengan Ahok Effect dan hasil Pilkada 2017.*

Ahok Effect memberi dampak negatif bagi partai-partai pendukungnya. Meminjam istilah yang dikenalkan oleh Presiden Bush untuk membuat batas demarkasi dan menakut-nakuti musuhnya dalam Perang Irak, _you are either with us or with enemy._ Tinggal pilih mau bareng gua, atau bareng musuh!

Sejumlah survei menyebutkan, walau tetap diperingkat atas, tapi suara PDIP jauh menurun. Partai-partai Islam seperti PPP dan PKB porak poranda. Masih untung bagi PKB yang punya basis pendukung di Jatim. Itupun sudah rontok sebagian. Sebaliknya dua sejoli Gerindra dan PKS menjadi partai yang perkasa dan mendulang simpati publik yang tinggi.

*Dengan dampak Ahok Effect yang sangat merusak, agaknya pilihan waras bagi partai-partai Islam menghindar jauh-jauh dari RK, bila mereka tak mau terpuruk lebih dalam. Yang paling mungkin bergabung dengan Nasdem adalah PDIP.*

*Bila PDIP bergabung dengan Nasdem dan kemungkinan ditambah Hanura, maka lengkap sudah posisi RK with enemy. Formasi ini akan dengan mudah mengingatkan publik Jabar dengan partai pendukung Ahok di Jakarta. Jadi siapapun lawan RK akan dengan mudah mengkapitalisasi memori pemilih di Jabar yang mempunyai sentimen negatif yang kuat terhadap Ahok.*

*Luka PDIP yang menganga*

Bagi PDIP,  Jabar adalah medan yang berat. Luka mereka masih menganga akibat kekalahan dalam Pilkada 2013. Luka PDIP makin menganga lebar setelah mereka kalah di dua pilkada penting, Banten dan Jakarta. Ibarat pasukan tempur, mereka adalah pasukan yang kalah dalam dua medan pertempuran besar.

Pasukan yang kalah dan terluka itu masih harus berjuang keras mengatasi luka parah, baik secara fisik maupun psikis. Belum lagi bila bicara soal amunisi dan logistik untuk pertempuran. Semuanya terkuras. Yang cukup menyedihkan pasukan inilah yang paling berpeluang besar direkrut oleh RK.

Agak sulit membayangkan dan bisa dikatakan sebagai hil yang mustahal, Gerindra dan PKS akan mendukung RK. Gerindra sudah pasti sangat membenci syarat ketiga, berupa dukungan kepada Jokowi dalam pencapresan 2019. Bagaimanapun kekalahan pada Pilpres 2014, tidak membuat Prabowo surut. Mentalitasnya sebagai pasukan komando menjadikan dia ulet, tahan banting dan tak kenal menyerah.

Mentalitas pasukan komando yang memilih “lebih baik mati dalam pertempuran, daripada gagal dalam menjalankan tugas,” pasti sangat dijiwai oleh Prabowo. Lagi pula toh dia belum mati. Dia hanya kalah dalam satu medan tempur (Pilpres 2014) dan menang dalam medan tempur lainnya (Pilkada DKI 2017).

Prabowo pasti menginginkan memenangkan kembali berbagai pertempuran lain (Pilkada serentak 2018), sebelum kembali maju dalam perang pamungkas Pilpres 2019. Persaingan Prabowo-Jokowi pada 2019 akan menjadi medan Perang Kurusetra, ketika pasukan Pandawa berhadapan dengan Astina/Kurawa.

PKS juga hampir dipastikan tidak akan mendukung RK. Hubungan yang kurang harmonis dan sikap RK yang “tidak tahu berterima kasih” bakal menjadi ganjalan besar. Lagi pula salah satu syarat yang diajukan Nasdem adalah menjadikan Jabar sebagai Benteng Pancasila.

Syarat apa pula ini? Apakah selama Kang Aher menjadi Gubernur, Jawa Barat menjadi daerah yang anti Pancasila?. Anti NKRI? Tidak Bhineka? Atau  Jabar menjadi daerah yang memberlakukan syariat Islam? Semua itu mengingatkan PKS dan umat Islam pada hantu yang diciptakan oleh para Ahoker untuk menstigma dan sekaligus menakut-nakuti pemilih yang akan mendukung Anies-Sandi.

Selama hampir dua periode menjabat, Aher menjadikan Jawa Barat sebagai wilayah yang maju dengan se-abreg penghargaan. Bulan ini saja Provinsi Jabar mendapat penghargaan dari Depdagri sebagai provinsi dengan kinerja terbaik.

Stigma buruk yang coba disematkan melalui syarat Benteng Pancasila tadi pasti sangat menyakitkan Kang Aher sebagai pribadi maupun PKS sebagai partai. Kang Aher adalah gubernur yang sangat dibanggakan oleh PKS dan umat Islam Jabar.

Oleh warga Sunda, dia juga digadang-gadang sebagai calon pemimpin nasional. Maklum sebagai etnis kedua terbesar setelah Jawa, peran etnis Sunda dikancah nasional, relatif minim. Jadi mereka butuh tokoh yang menjadi representasinya. Saat ini Kang Aher adalah pilihan yang bisa menyatukan berbagai kepentingan di kalangan etnis Sunda.

Yang paling masuk akal bagi PKS adalah mendorong Wagub Deddy Mizwar (Kang Demiz) untuk maju, dipasangkan dengan kader mereka. Bila PKS yang meng-endorse rasanya Gerindra juga akan langsung mengamini. Kang Demiz adalah sosok calon yang memenuhi semua syarat. Sebagai seniman kaliber kakap, dia punya level pergaulan nasional dan mempunyai teman dari berbagai golongan, lintas agama, lintas partai.

Bagi umat Islam Indonesia dan Jabar khususnya, Kang Demiz juga akan selalu dikenang dengan pidatonya yang menggetarkan sukma ketika ber-orasi di depan Mujahidin asal Jabar yang akan berangkat ke Jakarta mengikuti Aksi Bela Islam (ABI). Dia berani tampil membela, menafikan kedekatannya dengan Ahok dan Jokowi ketika Islam dinistakan.

Dengan konstelasi seperti itu akan berat bagi RK untuk melangkah. Ahok effect akan memberi dampak perlawanan yang sulit dikalkulasikan. Jangan lupa pada waktu ABI III Jabar melalui para santri dari Ciamis telah memberi kontribusi yang luar biasa terhadap kebangkitan semangat umat Islam seluruh Indonesia.

Dengan aksi long march-nya mereka menerobos barikade dan represi petugas kepolisian. Aksi santri yang sebagian berusia remaja, bahkan ada yang anak-anak itu memberi inspirasi dan energi yang menggerakkan gelombang jutaan manusia, berbondong-bondong mengubah lapangan Monas dan sekitarnya menjadi lautan putih. Mereka pasti tidak akan tinggal diam.

Jalan kaki dari Ciamis-Jakarta sepanjang 370 km saja hanya soal kecil bagi mereka, apalagi cuma long march dari Ciamis-Bandung. Itu mah sudah jadi menu sarapan pagi.

Bagi RK Pilgub Jabar akan menjadi medan pertempuran berat. Jabar bukanlah Bandung. Dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia dengan wilayah yang juga luas, Jabar adalah lautan, samudera dengan gelombang yang ganas.

*PKS-Gerindra kapal yang lengkap dengan awak plus logistiknya yang mengantarkannya menjadi orang nomor satu di Bandung, ditinggalkan begitu saja. Dia melompat ke kapal lain yang tengah diamuk gelombang pasang.*

*Bila tidak pandai-pandai meniti gelombang, kapal akan tenggelam dan dia ikut tenggelam bersamanya. Kecuali bila dia bisa menyiapkan sekoci penyelamat.*

*Orang bijak mengajarkan kepada kita sebuah petuah _“If you want to go fast, go alone. If you want to go far, go together.”_ RK tampaknya ingin pergi cepat  meninggalkan jabatan sebagai Walikota Bandung yang baru akan berakhir pada September 2019,  mengejar jabatan gubernur yang lebih menggiurkan. Karena itu dia memutuskan untuk pergi seorang diri.****

NB: Mhn tulisan ini disebar/dishare ke teman, klg dan kerabat, dlm rangka mengedukasi masyarakat Jabar dan Indonesia....copy paste from wa tetangga
*JEJAK KEISLAMAN KARTINI YANG BELUM BANYAK DIKETAHUI*

Salin saji, sepenggal catatan menyongsong
Hari Kartini,

Dalam suratnya kepada Stella Zihandelaar bertanggal 6 November 1899, RA Kartini menulis;

"Mengenai agamaku, Islam, aku harus menceritakan apa? Islam melarang umatnya mendiskusikan ajaran agamanya dengan umat lain. Lagi pula, aku beragama Islam karena nenek moyangku Islam. Bagaimana aku dapat mencintai agamaku, jika aku tidak mengerti dan tidak boleh memahaminya?"

"Alquran terlalu suci; tidak boleh diterjemahkan ke dalam bahasa apa pun, agar bisa dipahami setiap Muslim. Di sini tidak ada orang yang mengerti Bahasa Arab. Di sini, orang belajar Alquran tapi tidak memahami apa yang dibaca".

"Aku pikir, adalah gila orang diajar membaca tapi tidak diajar makna yang dibaca. Itu sama halnya engkau menyuruh aku menghafal Bahasa Inggris, tapi tidak memberi artinya".

"Aku pikir, tidak jadi orang soleh pun tidak apa-apa asalkan jadi orang baik hati. Bukankah begitu Stella?"

RA Kartini melanjutkan curhat-nya, tapi kali ini dalam surat bertanggal 15 Agustus 1902 yang dikirim ke Ny Abendanon.

"Dan waktu itu aku tidak mau lagi melakukan hal-hal yang tidak tahu apa perlu dan manfaatnya. Aku tidak mau lagi membaca Alquran, belajar menghafal perumpamaan-perumpamaan dengan bahasa asing yang tidak aku mengerti artinya".

"Jangan-jangan, guruku pun tidak mengerti artinya. Katakanlah kepada aku apa artinya, nanti aku akan mempelajari apa saja. Aku berdosa. Kitab ini teralu suci, sehingga kami tidak boleh mengerti apa artinya".

Nyonya Fadhila Sholeh, cucu Kyai Sholeh Darat, menceritakan pertemuan RA. Kartini dengan Kyai Sholeh bin Umar dari Darat, Semarang — lebih dikenal dengan sebutan Kyai Sholeh Darat dan menuliskan kisah tsb sbb:

Takdir, menurut Ny Fadihila Sholeh, mempertemukan Kartini dengan Kyai Sholel Darat. Pertemuan terjadi dalam acara pengajian di rumah Bupati Demak Pangeran Ario Hadiningrat, yang juga pamannya.

Kyai Sholeh Darat memberikan ceramah tentang tafsir Al-Fatihah. Kartini tertegun. Sepanjang pengajian, Kartini seakan tak sempat memalingkan mata dari sosok Kyai Sholeh Darat, dan telinganya menangkap kata demi kata yang disampaikan sang penceramah.

Ini bisa dipahami karena selama ini Kartini hanya tahu membaca Al Fatihah, tanpa pernah tahu makna ayat-ayat itu.

Setelah pengajian, Kartini mendesak pamannya untuk menemaninya menemui Kyai Sholeh Darat. Sang paman tak bisa mengelak, karena Kartini merengek-rengek seperti anak kecil. Berikut dialog Kartini-Kyai Sholeh.

“Kyai, perkenankan saya bertanya bagaimana hukumnya apabila seorang berilmu menyembunyikan ilmunya?” Kartini membuka dialog.

Kyai Sholeh tertegun, tapi tak lama. “Mengapa Raden Ajeng bertanya demikian?” Kyai Sholeh balik bertanya.

“Kyai, selama hidupku baru kali ini aku berkesempatan memahami makna surat Al Fatihah, surat pertama dan induk Alquran. Isinya begitu indah, menggetarkan sanubariku,” ujar Kartini.

Kyai Sholeh tertegun. Sang guru seolah tak punya kata untuk menyela. Kartini melanjutkan; “Bukan buatan rasa syukur hati ini kepada Allah. Namun, aku heran mengapa selama ini para ulama melarang keras penerjemahan dan penafsiran Al Quran ke dalam Bahasa Jawa. Bukankah Al Quran adalah bimbingan hidup bahagia dan sejahtera bagi manusia?”

Dialog berhenti sampai di situ. Ny Fadhila menulis Kyai Sholeh tak bisa berkata apa-apa kecuali subhanallah. Kartini telah menggugah kesadaran Kyai Sholeh untuk melakukan pekerjaan besar; menerjemahkan Alquran ke dalam Bahasa Jawa.

Setelah pertemuan itu, Kyai Sholeh menerjemahkan ayat demi ayat, juz demi juz. Sebanyak 13 juz terjemahan diberikan sebagai hadiah perkawinan Kartini. Kartini menyebutnya sebagai kado pernikahan yang tidak bisa dinilai manusia.

Surat yang diterjemahkan Kyai Sholeh adalah Al Fatihah sampai Surat Ibrahim. Kartini mempelajarinya secara serius, hampir di setiap waktu luangnya. Sayangnya, Kartini tidak pernah mendapat terjemahan ayat-ayat berikut, karena Kyai Sholeh meninggal dunia.

Kyai Sholeh membawa Kartini ke perjalanan transformasi spiritual. Pandangan Kartini tentang Barat (baca: Eropa) berubah. Perhatikan surat Kartini bertanggal 27 Oktober 1902 kepada Ny Abendanon.

"Sudah lewat masanya, semula kami mengira masyarakat Eropa itu benar-benar yang terbaik, tiada tara. Maafkan kami. Apakah ibu menganggap masyarakat Eropa itu sempurna? Dapatkah ibu menyangkal bahwa di balik yang indah dalam masyarakat ibu terdapat banyak hal yang sama sekali tidak patut disebut peradaban".

"Tidak sekali-kali kami hendak menjadikan murid-murid kami sebagai orang setengah Eropa, atau orang Jawa kebarat-baratan".

Dalam suratnya kepada Ny Van Kol, tanggal 21 Juli 1902, Kartini juga menulis; "Saya bertekad dan berupaya memperbaiki citra Islam, yang selama ini kerap menjadi sasaran fitnah. Semoga kami mendapat rahmat, dapat bekerja membuat agama lain memandang Islam sebagai agama disun dalam surat ke Ny Abendanon, bertanggal 1 Agustus 1903, Kartini menulis; “Ingin benar saya menggunakan gelar tertinggi, yaitu Hamba Allah SWT.

RA Kartini pernah punya pengalaman tidak menyenangkan saat mempelajari Islam. Guru ngajinya memarahinya karena dia bertanya tentang arti sebuah ayat Al-Qur’an. Ketika mengikuti pengajian Kiai Soleh Darat di pendopo Kabupaten Demak yang bupatinya adalah pamannya sendiri, RA Kartini sangat tertarik dengan Kiai Soleh Darat. Saat itu beliau sedang mengajarkan tafsir Surat Al-Fatihah.

RA Kartini lantas meminta romo gurunya itu agar Al-Qur'an diterjemahkan. Karena menurutnya tidak ada gunanya membaca kitab suci yang tidak diketahui artinya. Pada waktu itu penjajah Belanda secara resmi melarang orang menerjemahkan Al-Qur’an. Dan para ulama waktu juga mengharamkannya. Mbah Shaleh Darat menentang larangan ini. Karena permintaan Kartini itu, dan panggilan untuk berdakwah, beliau menerjemahkan Qur’an dengan ditulis dalam huruf Arab pegon sehingga tak dicurigai penjajah.

Kitab tafsir dan terjemahan Al-Qur’an itu diberi nama Faidh al-Rahman fi Tafsir Al-Qur’an. Tafsir pertama di Nusantara dalam bahasa Jawa dengan aksara Arab. Jilid pertama yang terdiri dari 13 juz. Mulai dari surat Al-Fatihah sampai surat Ibrahim.

Kitab itu dihadiahkannya kepada RA Kartini sebagai kado pernikahannya dengan RM Joyodiningrat, Bupati Rembang. Mulailah Kartini mempelajari Islam dalam arti yang sesungguhnya.

Kartini amat menyukai hadiah itu dan mengatakan: “Selama ini al-Fatihah gelap bagi saya. Saya tak mengerti sedikitpun maknanya. Tetapi sejak hari ini ia menjadi terang-benderang sampai kepada makna tersiratnya, sebab Romo Kyai telah menerangkannya dalam bahasa Jawa yang saya pahami.”

Melalui kitab itu pula Kartini menemukan ayat yang amat menyentuh nuraninya. Yaitu Surat Al-Baqarah ayat 257 yang mencantumkan, bahwa Allah-lah yang telah membimbing orang-orang beriman dari gelap kepada cahaya (Minadh-Dhulumaati ilan Nuur).

Kartini terkesan dengan kalimat Minadh-Dhulumaati ilan Nuur yang berarti dari gelap kepada cahaya karena ia merasakan sendiri proses perubahan dirinya.

Kisah ini sahih, dinukil dari Prof KH Musa al-Mahfudz Yogyakarta, dari Kiai Muhammad Demak, menantu sekaligus staf ahli Kiai Soleh Darat.

Dalam surat-suratnya kepada sahabat Belanda-nya, JH Abendanon, Kartini banyak sekali mengulang-ulang kalimat “Dari Gelap Kepada Cahaya” ini. Sayangnya, istilah “Dari Gelap Kepada Cahaya” yang dalam Bahasa Belanda “Door Duisternis Tot Licht” menjadi kehilangan maknanya setelah diterjemahkan Armijn Pane dengan kalimat “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

Mr. Abendanon yang mengumpulkan surat-surat Kartini menjadikan kata-kata tersebut sebagai judul dari kumpulan surat Kartini. Tentu saja ia tidak menyadari bahwa kata-kata tersebut sebenarnya dipetik dari Al-Qur’an. Kata “Minazh-Zhulumaati ilan-Nuur“ dalam bahasa Arab tersebut, tidak lain, merupakan inti dari dakwah Islam yang artinya: membawa manusia dari kegelapan (jahiliyyah atau kebodohan) ke tempat yang terang benderang (petunjuk, hidayah atau kebenaran).
"Selamat Hari Kartini"
*SEBUAH KISAH TENTANG CINTA KASIH SEORANG AYAH , BEDA TIPIS DENGAN DENGAN CINTA KASIH SEORANG IBU .*

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim.

Ayah di dalam kamar, beberapa kali batuk².

"Cinta ayahmu kepadamu luar biasa, tetapi lebih banyak disimpan dalam hati karena kau perempuan", kata ibu.
Aku mendengarkan ibu dengan heran.

"Ketika kau melanjutkan kuliah ke Jakarta dan aku bersama ayahmu mengantarmu ke stasiun, kau dan aku saling berpelukan.
Ayahmu hanya memandang. Dia bilang juga ingin memelukmu, tapi sebagai laki² tak lazim memeluk anak perempuan di depan banyak orang, maka dia hanya menjabat tanganmu, lalu berdiri sampai kereta itu menghilang", kata ibu.

"Ibu memang sering menelponmu.
Tahukah kau, itu selalu ayahmu yg menyuruh dan mengingatkan.

Mengapa bukan ayahmu sendiri yg menelpon?
Dia bilang, "Suaraku tak selembut suaramu, anak kita harus menerima yg terbaik".

"Ketika kamu diwisuda, kami duduk di belakang.
Ketika kau ke panggung dan kuncir di togamu dipindahkan rektor, ayahmu mengajak ibu berdiri agar dapat melihatmu lebih jelas.
"Alangkah cantiknya anak kita ya bu," kata ayahmu sambil menyeka air matanya.

Mendengar cerita ibu di ruang tamu, dadaku sesak, mungkin karena haru atau rasa bersalah.

Jujur saja selama ini kepada ibu aku lebih dekat dan perhatianku lebih besar. Sekarang tergambar kembali kasih sayang ayah kepadaku. Aku teringat ketika naik kelas 2 SMP aku minta dibelikan tas. Ibu bilang ayah belum punya uang.

Tetapi sore itu ayah pulang membawa tas yg kuminta.
Ibu heran. "Tidak jadi ke dokter?" tanya ibu. "Kapan² saja.
Nanti minum jahe hangat, batuk akan hilang sendiri"
Kata ayah.

Rupanya biaya ke dokter, uangnya untuk membeli tasku, membeli kegembiraan hatiku, dengan mengorbankan kesehatannya.

"Dulu setelah prosesi akad nikahmu selesai, ayahmu bergegas masuk kamar.
Kau tahu apa yg dilakukan?" tanya ibu.

Aku menggeleng. "Ayahmu sujud syukur sambil berdoa untukmu.
Air matanya membasahi sajadah.

Dia mohon agar Allah melimpahkan kebahagiaan dalam hidupmu.
Sekiranya kau dilimpahi kenikmatan, dia mohon tidak membuatmu lupa zikir kepada-Nya.

Sekiranya diberi cobaan, mohon cobaan itu adalah cara Tuhan meningkatkan kualitas hidupmu.

Lama sekali dia sujud sambil terisak.
Ibu mengingatkan banyak tamu menunggu.
Dia lalu keluar dengan senyuman tanpa ada bekas air di pelupuk matanya".

Mendengar semua itu, air mataku tak tertahan lagi, tumpah membasahi pipi.

Dari kamar terdengar ayah batuk lagi.
Aku bergegas menemui ayah sambil membersihkan air mata.

"Kau habis menangis?"
Ayah menatapku melihat sisa air di mataku.
"Oh, tidak ayah!" aku tertawa renyah.
Ku pijit betisnya lalu pundaknya.
"Pijitanmu enak sekali seperti ibumu", katanya sambil tersenyum.

Aku tahu, meski sakit, ayah tetap ingin menyenangkan hatiku dengan pujian.

Itulah pertama kali aku memijit ayah.
Aku melihat betapa gembira wajah ayah. Aku terharu.

"Besok suamiku menyusulku, ambil cuti seminggu seperti aku.
Nanti sore ayah kuantar ke dokter", kataku. Ayah menolak. "Ini hanya batuk ringan, nanti akan sembuh sendiri".

"Harus ke dokter, aku pulang memang ingin membawa ayah ke dokter, mohon jangan tolak keinginanku", kataku berbohong.

Ayah terdiam. Sebenarnya aku pulang hanya ingin berlibur, bukan ke dokter.

Tapi aku berbohong agar ayah mau kubawa ke dokter.
Aku bawa ayah ke dokter spesialis.

Ayah protes lagi, dia minta dokter umum yg lebih murah. Aku hanya tersenyum.

Hasil pemeriksaan ayah harus masuk rumah sakit hari itu juga.
Aku bawa ke rumah sakit terbaik di kotaku.

Ibu bertanya setengah protes. "Dari mana biayanya?".
Aku tersenyum.
"Aku yg menanggung seluruhnya bu.
Sejak muda ayah sudah bekerja keras mencari uang untukku.

Kini saatnya aku mencari uang untuk ayah.
Aku bisa! Aku bisa bu!".

Kepada dokter aku berbisik; "Tolong lakukan yg terbaik untuk ayahku dok, jangan pertimbangkan biaya", kataku. Dokter tersenyum.

Ketika ayah sudah di rumah dan aku pamit pulang, aku tidak menyalami, tetapi merangkul dengan erat untuk membayar keinginannya di stasiun dulu.
"Seringlah ayah menelponku, jangan hanya ibu", kataku.
Ibu mengedipkan mata sambil tersenyum.

Dalam perjalanan pulang, aku berfikir, berapa banyak anak yg tidak paham dengan ayahnya sendiri seperti aku.

Selama ini aku tidak paham betapa besar cinta ayah kepadaku.

Hari² berikutnya aku selalu berdoa :
_"Rabbighfir lii wa li waalidayya warhamhuma kama rabbayaani shagiira"_.

Namun kini dengan perasaan berbeda.
Terbayang ketika ayah bersujud pada hari pernikahanku sampai sajadahnya basah dengan air matanya.

NB..
*Moga menjadi contoh bagi para anak, betapa besar nya cinta kasih seorang bpk..*
*Tidaklah jauh berbeda dgn cinta kasih seorang ibu..*

Wassalam...


*_Meskipun sudah berkali kali membacanya, tetap ada rasa haru menyelip dikalbu._* 😇😍

Nb👇
Afwan ini hanya kisah inspirasi...
Dan kami ambil dari wa sebelah...


*Semoga bermanfaat*
*KEAJAIBAN SOLAT TEPAT WAKTU,  DIBACA YAH,  BAGUS BANGET ARTIKEL NYA👇*

Subhanallah.... Saya sampai Nangis Banjir Baca Kisah Nyata ini....

Copas:
Sangat Inspiratif, sangat bruntung bg yg baca..!!

KISAH NYATA KEAJAIBAN SHOLAT TEPAT WAKTU 🕌🕋🕌

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ..
Saya ada cerita tentang sahabat saya yang beda profesi. Dia selalu menjaga sholat diawal waktu. Apa yang terjadi? Dengan menjaga sholat wajib di awal waktu ternyata dia mendapatkan keberkahan luar biasa yang tidak pernah terbayang sebelumnya.

Sahabat saya yang satu ini, profesi adalah sopir angkot. Setiap hari dia menyupir angkot dengan sistem setoran ke majikan. Setor karena angkotnya punya orang lain.

Nah suatu hari, majikannya bangkrut. Karena semakin mahalnya harga bensin. Akhirnya sahabat saya ini katakanlah Udin, dia jadi tidak punya mata pencaharian. Karena angkot majikannya sudah dijual. Karena Udin bukan tipe orang yang gampang putus asa, akhirnya dia mencari pekerjaan lain. Dipilihlah becak sebagai jalan ikhtiarnya.

Karena hanya berprofesi sebagai tukang becak, kehidupannya pun sangat sederhana kalau tidak mau dikatakan kurang. Dia tinggal bersama tiga putri dan seorang istrinya di sebuah rumah kontrakan yang mungkin cuma layak disebut kamar.

Tidak ada yang istimewa dari kehidupan sehari-harinya. Pagi-pagi pergi dari rumah mencari penumpang, sore pulang. Setiap hari seperti itu. Namun setelah dicermati, tenyata ada satu hal yang membuat Udin berbeda dari abang becak lainnya, bahkan dari kebanyakan kita. Udin selalu menjaga sholat diawal waktu, dan selalu dia lakukan di Masjid.

Dimanapun dia berada selalu menyempatkan bahkan memaksakan sholat diawal waktu. Setiap mendekati waktu sholat, jika tidak ada penumpang dia akan mangkal di tempat yang dekat dengan masjid. Iya mendekati masjid.

Pokoknya dia tidak pernah ketinggalan sholat wajib awal waktu bahkan selalu berjamaah di masjid. Dan tenyata itu sudah berlangsung lebih dari dua tahun. Istri dan ketiga putrinya pun begitu, meskipun dilakukan di rumah.

Singkat cerita, suatu hari ketika saya sedang mangkal di salah satu hotel berbintang di Bandung. Ada seorang ibu turun dari mobil Mercy tiba-tiba mendekati saya dan meminta untuk diantar ke salah satu tempat perbelanjaan di kawasan alun-alun kota Bandung, kata Udin.

Ketika si Ibu itu bilang minta dianter memakai becak saja, malah Udin balik nanya, “Engga salah Bu naik becak?”

“Engga Bang, jalanan macet, biar mobil disimpen di hotel aja, sekalian sopir saya istirahat,” jawab si Ibu.

Maka dianterlah si Ibu tadi ke pusat perbelanjaan yang dia minta. Udin pun mengayuh becak masih dalam keadaan kaget. Ketika mendekati alun-alun Bandung, terdengarlah suara adzan dzuhur dari Masjid Raya Jawa Barat.

“Dia langsung belokkan becak ke pelataran parkir Majid. Si Ibu pun heran dengan apa yang saya lakukan si Udin.

“Bang kok berhenti disini?” kata si Ibu.

“Iya Bu, udah adzan, Allah udah manggil kita buat sholat.”

“Saya mau sholat dulu. Ibu turun disini aja, tokonya udah dekat koq, di belakang masjid ini. Biar Bu ga apa apa GA USAH BAYAR.”

“Tanggung Bang, lagian saya takut nyasar,” kata si Ibu.

“Kalo Ibu mau saya anter saya sholat dulu, ya, Bu.”

Selesai sholat, Udin pun menuju ke becaknya. Ternyata si Ibu dan asistennya masih nunggu di becak. Diantarlah si Ibu tadi ke pusat perbelanjaan di belakang Masjid Raya. “Bang tunggu disini ya, ntar antar lagi balik ke hotel,” kata si Ibu.

“Iya Bu, tapi kalo Ibu balik lagi ke becak dan pas adzan ashar, ibu tunggu dulu disini krn mau shalat dulu”

Singkat cerita si Ibu kembali ke becak jam 15:30. Kemudian di becak dia nanya dimana Udin tinggal.

Si Ibu penasaran dengan kebiasaan Udin, demi sholat diawal waktu berani meninggalkan penumpang di becak, ga peduli dibayar atau tidak. “Bang, saya pengen tau rumah abang,” kata si Ibu.

“Waduh emangnya kenapa Bu?” tanya Udin kaget.

“Saya pengen kenal sama keluarga abang,” kata si Ibu.

“Jangan Bu, rumah saya jauh. Lagian di rumah saya engga ada apa-apa.”

Si Ibu terus memaksa. Akhirnya setelah menunggu si Ibu sholat jamak dzuhur dan ashar di hotel, mereka pun pergi menuju rumah Udin.

Tapi kali ini Udin pake becak, si Ibu mengikuti di belakangnya pake mobil Merci terbaru.

Setibanya di rumah kontrakan Udin, si Ibu kaget, karena rumahnya sangat kecil. Tapi kok berani tidak dibayar demi sholat.

Mungkin karena penasaran si Ibu nanya. “Bang koq berani engga dibayar?”

“Rezeki itu bukan dr pekerjaan kita Bu, rezeki itu dari Allah, saya yakin itu. Makanya kalo Allah manggil kita harus dateng.”

“hayya 'alalfalaah… kan jelas Bu. Marilah kita menuju kemenangan, kesejahteraan, kebahagiaan. Saya ikhtiar udah dengan narik becak, hasilnya gimana Allah. yang penting kitanya takwa ke Allah ya kan Bu?” kata Udin.

“Saya yakin janji Allah di QS At-Talaq 2-3.” kata Udin. Si Ibu pun terdiam sambil meneteskan air mata.

Setelah dikenalkan dan ngorol dgn keluarga Udin si Ibu pun pamit. Sambil meminta Udin mengantarkannya kembali minggu depan.

“Insya Allah saya siap Bu,” kata Udin. Si Ibu pun pamit sambil memberi ongkos becak ke Istrinya Udin. Setelah si Ibu pergi ongkos becak yang dimasukan kedalam amplop dibuka oleh Udin. Ternyata isinya satu juta rupiah. Udin dan keluarganya pun kaget dan bersyukur atas apa yang telah Allah berikan melewati si Ibu tadi.

Seminggu kemudian Udin mendatangi hotel tempat si Ibu menjanjikan. Setelah bertanya ke satpam, Udin tidak diperbolehkan masuk. Satpam engga percaya ada tamu hotel bintang lima janjian sama seorang tukang becak. Udin ga maksa, dia kembali ke becaknya.

Nah, itu pula yang sering kita lakukan, seringkali kita melihat orang dari penampilannya. Padahal Allah tidak melihat pangkat, jabatan, pekerjaan, harta, warna kulit kita. Allah hanya melihat ketakwaan kita. Karena penasaran Udin ga masuk-masuk ke Lobby Hotel, akhirnya si Ibu keluar, dan melihat Udin sedang tertidur di becaknya.

“Bang, kenapa engga masuk?” Tanya si Ibu sambil membangunkan Udin.

“Ga boleh sama satpam Bu,”jawab Udin.

“Bang, kan kemaren abang yang ngajak saya jalan-jalan pake becak. Sekarang giliran saya ngajak abang jalan-jalan pake mobil saya,” kata si Ibu.

“Lah, Ibu ini gimana sih, katanya mau saya anter ke toko lagi,” kata Udin.

“Iya mau dianter tapi bukan ke toko bang,” kata si Ibu diawal waktu.

Setelah diajak naik mobil Merci nya si Ibu, Udin pun menolaknya, karena dia merasa kebingungan.

“Mau dibawa kemana saya Bu ?”

“Udah saya pake becak saya aja, ngikut di belakang mobil Ibu. Engga pantes saya naik mobil sebagus itu,” kata Udin.

“Lagian becak saya mau ditaro dimana?”

Namun setelah dibujuk oleh sopir dan asisten si Ibu, Udin pun mau ikut naik mobil. Becaknya dititip di parkiran belakang hotel.

Berangkatlah mereka dari hotel. Masih dengan rasa penasaran Udin pun bertanya, “mau kemana sih Bu?”

Di salah satu kantor Bank Syariah, mereka pun berhenti. “Bang, pinjem KTP nya ya”, kata asisten si Ibu.
“Waduh apalagi nih?” pikir Udin.

“Buat apa Neng? Koq saya diajakin ke Bank, trus KTP buat apa?”, kata Udin heran.

Akhirnya asisten si Ibu menjelaskan, bahwa ketika minggu lalu mereka dianter Udin belanja, si Ibu mendapatkan sebuah pelajaran.Pelajaran hidup yang sangat mendalam. Dimana seorang abang becak dengan kehidupan yang pas-pasan tapi begitu percaya kepada janji Allah.

Sementara si Ibu yang merupakan seorang pengusaha besar dan suaminya pun pengusaha, selama ini kadang ragu pada janji Allah. Seringkali, akibat kesibukan mengurus usaha, belanja, meeting dll, dia menunda-nunda sholat. Bahkan tidak jarang lupa sholat.

“Nah sejak minggu lalu setelah pulang dari Bandung, Ibu mulai merubah kebiasaannya. Dia selalu berusaha sholat awal waktu”, kata asisten.

Saat pulang ke Jakarta, suaminya pun heran dengan perubahan si Ibu. Padahal dia juga punya kebiasaan yang sama dengan istrinya. Setelah diceritakan asal mula perubahan itu, suaminya pun menyadari, bahwa selama ini mereka salah. Terlalu mengejar dunia. Oleh karena itu Ibu dan suaminya ingin menghadiahi abang Udin untuk berangkat haji. Mendengar akan DIBERANGKATKAN IBADAH HAJI, Udin pun kaget campur bingung.

Dengan spontan Udin MENOLAK hadiah itu. “Engga mau neng, saya engga mau berangkat haji dulu. Meskipun itu doa saya tiap hari.”

“Loh koq engga mau Bang?” kata asisten kaget.

“Apa kata tetangga dan sodara2 saya nanti neng, saat saya pulang berhaji. Koq ke haji bisa tapi masih ngebecak?”

“Memang berangkat haji adalah cita2 saya. Tapi nanti setelah saya mendapatkan pekerjaan selain narik becak neng.”

Akhirnya asisten berdiskusi dgn si Ibu. Sambil menunggu mereka diskusi. Udin pun tidak henti2nya bertanya pada Allah.
“Ya Allah pertanda apakah ini?” kata Udin.

Tidak lama si Ibu menghampiri Udin dan bertanya “Bang, kan abang bisa bawa mobil, bagaimana kalau menjadi supir di perusahaan saya di Jakarta?”

“Waduh … Jakarta ya, Bu? Ntar, keluarga saya gimana disini. Anak-anak masih butuh bimbingan saya. Apalagi semuanya perempuan. Kayaknya engga deh Bu. Biar saya pulang aja deh. Insya Allah kalau Allah ridho lain kali pasti saya diundang untuk berhaji.”

Akhirnya si Ibu membujuk Udin untuk mendaftar haji dulu. Brangkatnya mau kapan terserah, yang penting dia menjalankan amanat suaminya. Kemudian si Ibu menelpon suaminya, menjelaskan kondisi yang ada mengenai Udin. Setelah selesai mendaftar haji di Bank, kemudian mereka pergi menuju sebuah dealer mobil.

“Kok masuk ke dealer mobil, Bu? Ibu mau beli mobil lagi? Mobil ini kurang gimana bagusnya?” kata Udin bingung. Sambil tersenyum si Ibu meminta Udin menunggu di mobil. Dia pun turun bersama asistennya. Selang setengah jam, si Ibu kembali ke mobil sambil membawa kwitansi pembayaran tanda jadi mobil.

“Nih bang, barusan saya sudah membayar tanda jadi pembelian mobil angkutan umum, pelunasannya nanti kalau trayek sudah diurus.”

“Mobil angkutan umum ini buat bang Udin, hadiah dari suami saya.” Kata si Ibu.

“Jadi sambil menunggu keberangkatan abang ke haji tahun depan, abang bisa menabung dengan usaha dari mobil angkutan milik sendiri.”

Sambil meneteskan air mata tidak henti-hentinya Udin mengucap syukur kepada Allah.

“Ini bukan dari saya dan suami saya, ini dari Allah melalui perantaraan saya,” kata si Ibu.

“Hadiah karena abang selalu menjaga sholat diawal waktu. Dan itu menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi saya dan suami.”

“Mudah-mudahan kita semua bisa istiqomah menjaga sholat awal waktu, ya, bang,” kata si Ibu.

Akhirnya mereka pun kembali ke hotel, namun sebelumnya mampir di masjid untuk sholat dzuhur berjamaah. Setelah sholat dzuhur kemudian makan siang, mereka pun berpisah. Udin pulang ke rumah dengan becaknya. Si Ibu langsung ke Jakarta.

Setelah itu kehidupan Udin semakin membaik. Dia sudah memiliki rumah sendiri, walapun nyicil. Yang tadinya dia seorang supir angkot dan abang becak, sekarang dia jadi pemilik angkot dan sudah berhaji.

Subhanallah, Alhamdulillah
Sampai saat ini Udin masih terus menjaga sholat awal waktu, malah semakin yakin dengan janji Allah. Cerita ini merupakan KISAH NYATA.

Semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita semua, dan menjadikan kita semakin yakin dengan janji Allah.

Sahabat, .. poin dari cerita ini adalah ketika Allah berkehendak, semuanya akan menjadi nyata. Mari kita jaga sholat diawal waktu, untuk mendapatkan keberkahan dari-Nya. Yakinlah Allah selalu menjaga hamba-hamba Nya yang bertakwa.
Masya Allah

Salam santun dan keep istiqomah ..
(Subhanallah & Semoga Bermanfaat)
CARA MUDAH MENCARI HALAMAN PERTAMA SETIAP JUZ DALAM AL-QUR'AN

Kita ketahui kitab Al-Qur'an cukup tebal. Jika kita sedang membaca Al-Qur'an setiap hari dan perlu mencari Juz tertentu, maka utk membuka lembaran halaman demi halaman akan makan waktu, sedangkan kita maunya cepet ketemu, Juz ke sekian  berada di halaman berapa...

Ini dia cara mudah dan cepat untuk mencari halaman Surat dlm Al-Qur'an..!!!

Tips yg ingin kita share ini adalah cara mudah utk mencari Halaman Pertama Surat setiap Juz Al-Qur'an.

Mari kita coba sama-sama...

Contoh 1:

Jika Anda ingin mengetahui Juz 5 itu berada di halaman berapa?
Caranya :
5-1 = 4;
Hasilnya (4 perlu dikalikan dengan 2 jadi 4 x 2 = 8);
Letakkan angka 2 setelah jawaban tadi; Jadi, juz 5 berada pada halaman 82.

Sekarang lihat pada Al-Qur'an, betulkah Juz 5 itu berada pada halaman 82? Ternyata betul ! Menarik bukan?

Contoh 2:
Jika Anda ingin mengetahui Juz 10 itu berada di halaman berapa?

Caranya :
10-1 = 9,
Hasilnya (9 perlu dikalikan dengan 2 jadi 9 x 2 = 18).
Letakkan angka 2 setelah jawaban tadi. Jadi, juz10 berada pada halaman 182.

Contoh 3:
Jika Anda ingin mengetahui Juz 23 di halaman berapa?

Caranya :
23-1 = 22;
Hasilnya (22 perlu dikalikan dengan 2 jadi 22 x 2 = 44)
Letakkan angka 2 setelah jawaban tsb. Jadi, juz 23 berada pada halaman 442.

Masya Allah, menakjubkan bukan?

Mari kita sama2 bagikan INFO PENTING INI kepada saudara2 seiman.
Selamat mencoba...!
MENGAPA RIZKI KITA SEMPIT

Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallahu wajhah menjelaskan
"MENGAPA RIZKI KITA SEMPIT"

ﺟﺎﺀ ﺭﺟﻞ ﺇﻟﻰ ﺃﻣﻴﺮ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﻋﻠﻲ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻳﺸﻜﻮ ﻟﻪ ﺍﻟﻔﻘﺮ ﻭﻗﻠﺔ ﺍﻟﺮﺯﻕ

Datang seseorang kepada Sayyidina Ali Karamallahu wajhah
mengeluhkan kemiskinan dan kekurangan rezeki
ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ :
ﻟﻌﻠﻚ ﺗﺘﻜﻠﻢ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺨﻼﺀ؟
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺮﺟﻞ :
ﻻﻳﻜﻮﻥ ﺫﻟﻚ ﻳﺎ ﺃﻣﻴﺮ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ
Maka beliau Karamallahu wajhah berkata kepada orang tersebut :
"Mungkin kamu suka berbicara saat di kamar mandi?"
 Dia mengatakan :
"Tidak wahai Amirol mu'minin"
ﻗﺎﻝ :
ﻟﻌﻠﻚ ﺗﻘﻠﻢ ﺍﻇﻔﺎﺭﻙ ﺑﺎﺳﻨﺎﻧﻚ؟
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺮﺟﻞ :
ﻻﻳﻜﻮﻥ ﺫﻟﻚ
"Mungkin kamu suka menggigit kukumu?"
"Tidak ".
ﻗﺎﻝ :
ﻟﻌﻠﻚ ﺗﺴﻤﻲ ﺃﺑﻮﻳﻚ ﺑﺎﺳﻤﻴﻬﻤﺎ ؟
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺮﺟﻞ :
ﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﺫﻟﻚ
"Mungkin kamu memanggil atau menyebut kedua orang-tuamu
 dengan nama mereka?"
"Tidak ".
ﻗﺎﻝ :
ﻟﻌﻠﻚ ﺗﺘﺮﻙ ﺍﻟﻘﻤﺎﻣﺔ ﻟﻴﻼ ﻓﻰ ﺩﺍﺭﻙ ؟
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺮﺟﻞ :
ﻻﻳﻜﻮﻥ ﺫﻟﻚ
"Mungkin kamu membiarkan sampah bermalam dalam rumah?
"Tidak "
ﻗﺎﻝ :
ﻟﻌﻠﻚ ﺗﻨﺎﻡ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﻭﺿﻮﺀ؟
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺮﺟﻞ :
ﻻﻳﻜﻮﻥ ﺫﻟﻚ
"Mungkin kamu sering tidur tanpa wudhu ?
"Tidak "
ﻗﺎﻝ :
ﻟﻌﻠﻚ ﺗﺘﻘﺪﻡ ﺃﺑﻮﻳﻚ ﻓﻰ ﺍﻟﻤﺸﻲ ؟
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺮﺟﻞ :
ﻻﻳﻜﻮﻥ ﺫﻟﻚ
"Mungkin kamu suka berjalan mendahului jalannya orang-tuamu ke depan ?
"Tidak "
ﻗﺎﻝ :
ﻟﻌﻠﻚ ﺗﻜﻨﺲ ﺩﺍﺭﻙ ﻟﻴﻼ ؟
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺮﺟﻞ :
ﻻﻳﻜﻮﻥ ﺫﻟﻚ
"Mungkin kamu sering menyapu rumah di malam hari?"
"Tidak "
ﻗﺎﻝ :
ﻟﻌﻠﻚ ﺗﻘﻠﻢ ﺍﻇﻔﺎﺭﻙ ﻳﻮﻡ ﺍﻻﺣﺪ؟
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺮﺟﻞ :
ﻻﻳﻜﻮﻥ ﺫﻟﻚ
"Mungkin kamu memotong kuku di hari minggu?"
"Tidak ".
ﻗﺎﻝ :
ﻟﻌﻠﻚ ﺗﺪﻳﻢ ﺍﻟﻠﻌﻦ ﻋﻠﻰ ﺍﺑﻨﺎﺋﻚ؟
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺮﺟﻞ :
ﻻﻳﻜﻮﻥ ﺫﻟﻚ ﻳﺎ ﺃﻣﻴﺮ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ
"Apakah kamu sering mengutuk anak²mu?"
"Tidak ".
ﻗﺎﻝ :
ﻟﻌﻠﻚ ﺗﻠﻘﻲ ﺑﺎﻟﺒﺼﺎﻕ ﻓﻰ ﺑﻴﺖ ﺍﻟﺨﻼﺀ ؟ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺮﺟﻞ :
ﻻﻳﻜﻮﻥ ﺫﻟﻚ
"Mungkin kamu sering membuang ludah ke kamar mandi?"
"Tidak "
ﻗﺎﻝ :
ﻟﻌﻠﻚ ﺗﺘﺮﻙ ﺍﺳﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻄﻌﺎﻡ؟ ﻭﺍﻟﺤﻤﺪ ﻓﻰ ﺁﺧﺮﻩ ؟
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺮﺟﻞ :
ﻻﻳﻜﻮﻥ ﺫﻟﻚ
"Mungkin kamu tidak baca bismillah sebelum makan
  ataupun Alhamdulillah setelahnya?"
"Tidak ".
ﻓﻘﺎﻝ :
ﻟﻌﻠﻚ ﻻﺗﺪﻋﻮ ﻻﺑﻮﻳﻚ ﻓﻰ ﺍﻟﺼﻼﺓ ؟
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺮﺟﻞ :
ﻧﻌﻢ ﻳﺎ ﺃﻣﻴﺮ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﻫﻮ ﺫﻟﻚ .

"Mungkin kamu tidak mendoakan kedua orang-tuamu saat shalat ?"
"Iya benar wahai Amirol Mu'miniin. itulah kekurangan saya ".

ﺭﺑﻲ ﺍﻏﻔﺮ ﻟﻲ ﻭﻟﻮﺍﻟﺪﻱّ ﻭﻟﻠﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﻳﻮﻡ ﻳﻘﻮﻡ ﺍﻟﺤﺴﺎﺏ ﺁﻣﻴﻦ .

Dari kitab Salinan
Al-Habib Salim As-Syatiriy nafa'anallohu bi 'uluumihi fid daroyn