SELAMAT DATANG DAN SELAMAT MENIKMATI, SEMOGA BERMANFAAT

Sabtu, 30 Desember 2017

[12/30, 07:30] Enny Sulistiani Soemarno: Assalamu'alaikum ibu...ijin Fw dari WA lain.
[12/30, 07:30] Enny Sulistiani Soemarno: Habib Rizieq Syihab :

WASPADAI 5 LANGKAH LIBERALISASI AGAMA ISLAM

Kaum liberalis dan Sekuler telah gencar menyebarkan propaganda yang nampak Islami.
Berikut aneka PROPAGANDA LIBERAL dan jawaban kontra-logika sesat terkait :

1. PROPAGANDA SHALAT

“Buat apa SHALAT kalau riya’ tidak ikhlas, karena tidak diterima oleh ALLAH subhana wata'ala . Lebih baik bersihkan hati dulu, nanti kalau sudah ikhlas tidak riya’, maka baru shalat agar diterima oleh ALLAH Subhana wata'ala .”

TARGET :

Kalimat ini bertujuan untuk pembenaran meninggalkan shalat dengan “dalih” pembersihan hati dulu.

JAWAB :

Wajib shalat walau masih riya’ belum ikhlas, karena shalat adalah KEWAJIBAN AGAMA. Setiap muslim, ikhlas ataupun riya’, rela atau pun terpaksa, tetap WAJIB mendirikan Shalat.

Dan Shalat adalah BENTENG dari segala perbuatan KEJI dan MUNGKAR, termasuk riya’, sebagaimana firman ALLAH Subhana wata'ala dalam QS. Al-‘Ankabuut ayat 45.

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al-Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat ALLAH (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan ALLAH mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Justru : Shalat adalah OBAT HATI yang bisa menyembuhkan dan menghilangkan penyakit hati seperti riya’ dan ‘ujub.
Bagaimana penyakit hati bisa sembuh tanpa mendirikan Shalat?!

2. PROPAGANDA JILBAB

“Lebih baik tidak pakai JILBAB, tapi hatinya baik, daripada pakai Jilbab tapi hatinya busuk." Dan kalimat rancu ini, "Lebih baik jilbabkan (jaga) hati dulu spy baik. Baru menjilbab (jaga) fisik kemudian."

TARGET :

Kalimat ini bertujuan untuk membenarkan pelepasan Jilbab dengan “dalih” yang penting hatinya baik.

JAWAB :

Jilbab adalah KEWAJIBAN AGAMA, baik si pemakai berhati baik maupun buruk, maka Jilbab tetap WAJIB dikenakan oleh para Wanita Muslimah sesuai dengan ketentuan Syariat, sebagaimana firman ALLAH Subhana wata'ala:

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. Al-Ahzab : 59).

Justru : Jilbab juga termasuk OBAT HATI yang akan ikut merangsang penyembuhan penyakit hati, sekaligus identitas muslimah yang jadi benteng dari segala gangguan.

Karenanya, lebih baik memakai jilbab dan berhati baik, daripada berhati baik tanpa jilbab, apalagi berhati busuk tanpa jilbab.

3. PROPAGANDA KEPEMIMPINAN

“Lebih baik PEMIMPIN KAFIR asal jujur, adil, baik, cerdas dan pekerja keras, daripada PEMIMPIN MUSLIM yang khianat, jahat, bejat, bodoh dan pemalas.” Dan kalimat rancu ini, "Lebih baik golput daripada memilih Pemimpin Muslim yg 'kurang' Islami."

TARGET :

Kalimat ini bertujuan untuk membolehkan orang Kafir memimpin umat Islam di wilayah mayoritas muslim. Dan meniadakan pemimpin muslim.

JAWAB :

Berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah serta Al-Ijma’ bahwasanya Orang Kafir HARAM memimpin umat Islam di negeri Islam atau di wilayah mayoritas muslim.

Kepemimpinan dalam pandangan Al-Qur’an bukan sekadar kontrak sosial antara sang pemimpin dengan masyarakatnya, tetapi merupakan ikatan perjanjian antara dia dengan Allah Subhana  wata'ala sebagaimana termaktub dalam firmanNya :

وَ إِذِ ابْتَلَى إِبْرَاهِيْمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ قَالَ إِنِّيْ جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا قَالَ وَ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ قَالَ لاَ يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِيْن

“Dan (ingatlah) tatkala telah diuji Ibrahim oleh TuhanNya dengan beberapa kalimat, maka telah dipenuhinya semuanya. Diapun berfirman : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan engkau Imam bagi manusia. Dia berkata : Dan juga dari antara anak-cucuku. Berfirman Dia : Tidaklah akan mencapai perjanjianKu itu kepada orang-orang yang zalim.”
(QS. Al-Baqoroh : 2).

Karenanya, lebih baik Pemimpin Muslim yang jujur, adil, baik, cerdas dan pekerja keras, daripada Pemimpin Kafir yang jujur, adil, baik, cerdas dan pekerja keras, apalagi Pemimpin Kafir yang khianat, jahat, bejat, bodoh dan pemalas.

4. PROPAGANDA POLITIK

“Islam itu suci dan ulama itu mulia, sedang POLITIK kotor. Karenanya, jangan bawa Islam dan ulama ke dalam politik.”  Dan kalimat rancu, "Islam Yes, Politik No." Serta kalimat rancu, "Islam Yes, Demokrasi No."

TARGET :

Kalimat ini bertujuan untuk menjauhkan Islam dan ulama dari politik agar para Politisi Durjana bebas dan leluasa mengatur Negara dan Bangsa sesuai “Syahwat Syaithooniyyah”-nya.

JAWAB :

Islam itu suci dan ulama itu mulia, sedang politik (سياسي) itu PENTING untuk mengurus negara dan bangsa. Karenanya, hanya Islam yang suci dan ulama mulia yang boleh masuk ke dalam politik agar tidak dikotori oleh para Politisi Durjana.

Karenanya, Islam menjadikan Kekhilafahan menjadi salah satu Bab penting dalam Fiqih Islam. Dan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersama Khulafa Rasyidin Radhiallahu anhum, telah mempraktekkan POLITIK ISLAM yang benar lagi bersih untuk menjadi suri tauladan bagi segenap umat Islam.

*5. PROPAGANDA TATHBIQ SYARIAH*

“SYARIAT ISLAM adalah aturan hukum yang bagus, saat diterapkan di zaman Generasi Terbaik “shahabat”, maka hasilnya bagus.
Sedang zaman sekarang generasi umat Islam sangat lemah dan tidak bagus, sehingga tak mampu menjalankan Syariah yang begitu paripurna. Karenanya, umat Islam saat ini jangan sibuk dengan perjuangan TATHBIQ SYARIAH (penerapan syariah) dulu, tapi harus fokus kepada perbaikan diri sendiri dulu.”

TARGET :

Kalimat ini bertujuan agar umat Islam tidak lagi menperjuangkan Tathbiq Syariah dengan “dalih” memperbaiki diri dulu.

JAWAB :

Syariat Islam adalah aturan hukum yang bagus, dan selalu dijalankan oleh para shahabat, sehingga menjadi Generasi Terbaik.

Nah, generasi zaman sekarang yang lemah dan kurang bagus, justru karena tidak jalankan Syariat Islam dengan baik.

Karenanya, generasi sekarang wajib mencontoh para shahabat dalam menjalankan Syariah yang begitu paripurna, sehingga bisa menjadi generasi yang bagus juga.

INGAT : Dahulu para shahabat sebelum masuk Islam merupakan Generasi Jahiliyah yang buruk, lalu masuk Islam dan menjalankan Syariah Islam, sehingga menjadi Generasi Terbaik sebagaimana dipuji oleh ALLAH  dalam firmanNya :

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada ALLAH. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”
(QS. Al-Imron : 110).

Kesimpulannya, siapa yang ingin menjadi Generasi Terbaik, maka wajib perjuangkan Tathbiq Syariah, karena Syariah lah yang mampu mengubah pribadi dan masyarakat menjadi Generasi Terbaik.
~~~~~~~~~~~~~~~~

“Barangsiapa memberi petunjuk pada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikuti ajakannya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun juga.”
[HR. Muslim]
*"REFLEKSI TAHUN BARU BUKAN SESUATU YANG SPESIAL"*

*1.* Yang spesial, bukan jam 12 malam, tapi 1/3 MALAM TERAKHIR.

*2.* Yang hebat, bukan menunggu detik-detik pergantian tahun, tp menunggu panggilan AZAN untuk shalat subuh di mesjid.

*3.*Yang super, bukan begadang berpesta lalu tidur pagi, tapi tidur lebih awal dan BANGUN LEBIH AWAL untuk shalat tahajjud dan fajar dengan segar.

*4.* Yang membahagiakan, bukan menghambur-hamburkan harta dengan pesta pora, tapi memberikan SEDEKAH di pagi hari lalu dirutinkan di hari-hari selanjutnya.

*5.* Yang menjayakan, bukan ikut di keramaian acara tahun baru, tapi Shalat Shubuh Berjama'ah.

*6.* Yang luar biasa, bukan mendeklarasikan harapan saat kembang api memuncak, tapi saat Allah turun ke langit bumi dan kita bisa bermunajat dan memanjatkan doa pada-Nya.

Baarakallahu fiikum.

Senin, 20 November 2017

😂😂 *KISAH BUBARNYA SEBUAH GROUP WA*😃😃

Bermula dari chattingan antar anggota lama dgn anggota baru...

ADI S:
Halo Sari, selamat bergabung di group ya...

SARI:
Halo juga, saya baru nih.. di Surabaya.

Gery:
Ya Sari, jangan khawatir sayang, aku akan bantu apapun buat kamu...

Amin:
Halo Sari,, kalo ada perlu apa2 tinggal bilang aja, aku siap bantu kapanpun...

Boby:
Halo Sari, saya bisa nemenin kamu ke mana aja kamu mau... kabarin aja ya say

Hendro:
Halo Sari... tenang aja selama ada saya semua pasti beres...

SARI:
Tks temen2 semua atas perhatiannya, kalian semua memang baik banget...

Adi S :
Btw, nama lengkap kamu siapa?

SARI:
SARIFUDIN, asli Jember...

ADI S keluar group

Gery keluar

Amin keluar

Boby keluar

Hendro keluar

ADMIN  keluar

Sholeh  'online'

???????

SARI: Mas Sholeh kok ngak ikut keluar???

Sholeh: Yah saya su'udzon dan sabar saja, semua pasti ada hikmahnya

SARI: Iya mas Sholeh sebetulnya nama lengkap saya INDAH PUTRI SARIFUDIN,

SARIFUDIN nama ayah saya, Saya mantan putri indonesia tahun 2013

SARI: Saya janda ditinggal mati, suami saya meninggal begitu selesai akad nikah, jadi kami sama sekali belum sempat berbulan madu

SARI: Mudah - mudahan mas Sholeh berkenan menjadi imam saya...

Sholeh:  Alhamdulillah.....

SARI: nama lengkap mas Sholeh siapa????

Sholeh: SITI SHOLEHA

SARI keluar group....!!!!

😂😂😂
Ringkasan Biografi
Muallim KH.Muhammad Syafi'i Hadzami

RIWAYAT SINGKAT MU’ALLIM K.H.Muh. SYAFI’I HADZAMI

I. Biografi
Lahir pada tanggal 12 Ramadhan 1349 H atau bertepatan dengan 31 Januari 1931 M dengan nama Muhammad Syafi’i Hadzami,anak pertama pasangan Bapak Muhammad Saleh Raidi dan Ibu Mini di kawasan Rawa Belong, Jakarta Barat[1]. Ayah Syafi’i adalah seorang Betawi asli, sedangkan ibunya berasal dari daerah Citeureup Bogor. Ayahnya adalah seorang pekerja pada perusahaan minyak asing di Sumatera Selatan. Dua tahun kemudian, setelah Syafi’i lahir, ayahnya pulang ke kampung halaman dan tidak pernah kembali lagi bekerja di perusahaan minyak asing. Ayahnya kemudian bekerja sebagai penarik bendi. Pada tahun 1933 Muhammad Syafi’i tinggal bersama kakek Husin di Batutulis XIII,Pecenongan. Syafi’i mulai diajak kakeknya untuk mengaji dan membaca ditempat kakeknya mengajar mengaji. Kakeknya juga selalu mengajak Syafi’i kecil untuk sholat berjamaah. Syafi’i kecil belajar mengaji kepada teman-teman kakeknya mengajar mengaji,antara lain Kyai Abdul Fatah dan Bapak Sholihin yang ada di musholla tempat kakeknya mengajar,sehinggan saat ini musholla tersebut diberi nama Raudhatus Sholihin.

Mu’allim juga memiliki hobi mengoleksi batu cincin,memelihara ayam pelung dan memelihara burung. Hobi mengoleksi cincin didapatkan dari gurunya, Guru Mahmud Romli sewaktu menuntut ilmu agama. Selain sebagai koleksi,ada juga batu cincin yang diperdagangkan kepada orang lain. Mua’llim juga suka berbagai makanan,beliau bukan orang yang rewel saat disuguhkan makanan. Hanya satu yang kurang disukai,yaitu daging ayam,karena ayam yang disembelih dipasar masih diragukan tatacara penyembelihannya. Makanan kesukaan Mu’allim adalah soto kaki dan sop. Saat majelis ta’lim,beliau juga senang makan dengan sate,sop dan durian.

II. Pendidikan
Sejak kecil,tepatnya tahun 1935 Syafi’i mulai belajar mengaji kepada kakeknya sendiri,Kakek Husin. Ia belajar kepada kakeknya hingga kakeknya wafat pada tahun 1944. Kemudian pada tahun 1936 Syafi’i masuk ke sekolah dasar HEI (Hollandche Engels Instituut) yang terletak dijalan Ketapang. Sebelum berangkat sekolah, Syafi’i selalu berdagang kue buatan neneknya dengan berkeliling kampungnya selama kurang lebih 2 tahun. Pada tahun 1940 Syafi’i mengkhatamkan Al-Quran dan mulai membantu mengajar teman-temannya. Namun Syafi’i juga tetap belajar Al-Quran kepada Bapak Sholihin. Selain belajar Al-Quran Syafi’i juga belajar lughah,nahwu dan shorof kepada Bapak Sholihin. Kemudian pada tahun 1942 Syafi’i lulus dari HEI. Setelah lulus dari HEI,Syafi’i mulai mengikuti kursus stenografi[3] dan pembukuan.
Pada tahun 1948 Syafi’i menikah dengan gadis tetangganya di Batutulis bernama Nonon yang dikemudian hari dipanggil dengan panggilan Hajjah Siti Khiyar. Pada saat menikah,Syafi’i telah tinggal di Kemayoran. Masih pada tahun 1948 juga Syafi’i mulai belajar resmi pada Guru Sa’idan didaerah Kemayoran. Syafi’i mempelajari ilmu tajwid, ilmu nahwu dengan kitab pegangan Mulhatul-I’rab dan ilmu fiqih dengan kitab pegangan Ats-Tsimarul-Yani’ah yang merupakan syarah atas kitab Ar-Riyadul-Badi’ah. Guru Sa’idan pun menyuruh Syafi’i untuk belajar kepada guru lain,diantaranya Guru Ya’kub Sa’idi (Kebon Sirih). Syafi’i belajar kepada Sa’idan hingga tahun 1953 atau sekitar 5 tahun dan mulai belajar kepada Guru Ya’kub Sa’idi selama 5 tahun juga dari 1950-1955. Pada Guru Ya’kub, Syafi’i mengkhatamkan kitab Idhahul-Mubham, Darwisy Quwaysini,dan lain-lain. Hingga pada akhirnya Syafi’i dipanggil dengan sebutan Mu’allim Syafi’i dikarenakan banyaknya ilmu yang dikuasai oleh Syafi’i[4].
Setelah belajar kepada Guru Ya’kub, Mu’allim kembali belajar kepada K.H. Mahmud Romli (Guru Mahmud) mengaji kitab Ihya-Ulumiddin (tasawuf) dan Bujairimi (fiqih) hingga wafatnya Guru Mahmud pada tahun 1959.

Pada tahun 1951 Mu’allim dikaruniai seorang putra pertama bernama Ahmad Chudlory (yang kini menjadi anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi PPP). Pada tahun 1953 selama kurang lebih 5 tahun Mu’allim berguru kepada K.H. Mukhtar Muhammad di Kebon Sirih yang tak lain adalah mertuanya sendiri dan juga murid dari Guru Ya’kub. Kitab yang dipelajari adalah kitab Kafrawi (dalam ilmu nahwu).

Pada tahun 1956 Mu’allim bekerja di RRI sebagai pegawai negeri. Tugasnya adalah di bagian transcription service,yaitu bagian rekaman musik-musik. Pada tahun 1958 Mu’allim kembali belajar kepada Habib Ali bin Husein al-Aththas (Habib Ali Bungur) hingga beliau wafat pada tahun 1976. Mu’allim banyak sekali mengaji kitab kepada beliau. Biasanya sebelum berangkat ke RRI,Mu’allim datang ke tempat Habib Ali Bungur dan membaca kitab dihadapannya. Kemudian sekitar tahun 1960, Mu’allim meminta rekomendasi atas karangannya kepada Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi (Habib Ali Kwitang) yang berjudul al-Hujajul-Bayyinah (argumentasi-argumentasi yang jelas). Dan setelah melihat karangannya itu, Habib Ali Kwitang memberikan rekomendasinya dalam bahasa arab dan juga memberikan sebuah Al-Quran,tasbih,serta uang sebesar 5.000 rupiah kepada Mu’allim yang pada saat itu uang sebesar 5.000 sangat lumayan besar jumlahnya.

Sejak saat itu hingga sekarang,Mu’allim Syafi’i mempunyai banyak murid namun yang terdekat dengan Mu’allim adalah antara lain K.H. Sabilar Rasyad, H. A. Sukmadibrata, Ustadz H. M. Ali Samman, H. Muhammad Erwin Indrawan (murid sekaligus anak angkat Mu’allim), K.H. M.S. Zawawi,dan lain-lain.

III. Karya Ilmiah
Kita patut menyambut gembira kehadiran karya-karya Mu’allim yang manfaatnya telah dirasakan dan diakui oleh banyak orang,baik dari kalangan ulama maupun orang-orang awam. Hingga ,hingga akhir hayatnya sudah puluhan karya-karya yang dihasilkan Mu’allim. Pada umumnya,karya-karya beliau berupa risalah-risalah kecil dengan bahasa Indonesia yang ditulis dengan tulisan Arab,kecuali kitab Taudhihul-Adillah. Walaupun secara fisik karya-karya beliau terlihat sederhana,bahasanya pun juga sederhana tetapi mater-materi yang ditulisnya adalah tema-tema penting yang dibutuhkan masyarakat luas. Bahkan mereka-mereka yang telah berilmu tinggi pun masih perlu untuk membacanya,terkadang risalah-risalah karya Mu’allim adalah berisi mengenai tanggapan-tanggapan atas persoalan-persoalan yang sedang ramai dibicarakan.

Diantara karya-karya beliau adalah sebagai berikut[6]:

1. Kitab Taudhihul-Adillah (penjelasan dalil-dalil)[7]
2. Kitab Sullamul-‘Arsy fi Qiraat Warsy. Kitab ini disusun pada saat Mu’allim berusia 25 tahun dan selesai pada tanggal 24 Dzulqa’dah tahun 1376 H (1956 M). Risalah setebal 40 halaman ini berisi qaidah-qaidah khusus pembacaan Al-Quran menurut Syekh Warasy dan terdiri dari satu mukadimah,sepuluh mathab (pokok pembicaraan) dan satu khatimah (penutup)

3. Kitab Qiyas Adalah Hujjah Syar’iyyah. Dalam risalah ini dikemukakan dalil-dalil dari Al-Quran,hadits dan ijma’ ulama yang menunjukkan bahwa qiyas merupakan salah satu hujjah-hujjah syariah. Risalah ini selesai disusun pada tanggal 13 Shafar 1389 H atau bertepatan dengan tanggal 1 Mei 1969 M.

4. Kitab Qabliyyah Jum’at. Kitab ini berisi tentang kesunatan sholat sunah qabliyah pada sholat jum’at dan hal-hal yang berkait dengannya. Dalam risalah ini dikemukakan nash-nash Al-Quran,hadits dan fuqaha.

5. Kitab Shalat Tarawih. Didalam kitab ini terdapat penjelasan mengenai dalil-dalil dari hadits dan keterangan para ulama yang berkaitan dengan sholat tarawih,dari mulai pengertian,ikhtilaf tentang jumlah rakaatnya,cara pelaksanaannya dan lain-lain.

6. Kitab ‘Ujalah Fidyah Shalat. Kitab yang ditulis pada tahun 1977 ini membahas khilaf tantang pembayaran fidyah untuk seorang muslim yang telah meninggal dunia yang di masa hidupnya pernah meninggalkan beberapa waktu sholat fardhu.

7. Kitab Mathmah ar-Ruba fi Ma’rifah ar-Riba. Kitab ini membahas tentang beberapa hal yang berkaitan dengan riba,seperti hukum riba,benda-benda rabawi,jenis-jenis riba, bank simpan pinjam,deposito,dan lain sebagainya. Kitab ini selesai ditulis pada yanggal 7 Muharram 1397 (1976 M)[8].

IV. Kontribusi Dakwah

Mengajar adalah pilihan hidup dari seorang Syafi’i Hadzami. Pada beberapa tahun lalu sempat terjadi konflik kepentingan antara mengajar dan berdagang,dan pada akhirnya Mu’allim memilih untuk mengutamakan mengajar. Keputusan itu memang sesuai dengan panggilan jiwanya. Mengajar dilakukan dengan sangat tekun dan sungguh-sungguh. Penguasaannya handal. Ia memahami dan menguasai persoalan-persoalan agama dengan baik. Selebihnya adalah kearifan yang mungkin muncul dari pengalaman ilmunya. Artinya,selain menguasai ilmu,yang bersangkutan juga mengamalkannya dengan suatu corak pengalaman tertentu.

Telah banyak majlis-majlis ta’lim yang dipimpin oleh Mu’allim,dan diakui kebesarannya oleh para muridnya. Ada beberapa keagungan beliau yang disebutkan oleh muridnya,antara lain:

1. Ketelitian
2. Ketekunan
3. Kesabaran,dan
4. Kecerdasan dan daya ingat.

Berikut adalah daftar nama-nama majelis-majelis ta’lim yang pernah dipimpin oleh beliau:

1. Al-Himmatul ‘Aliyah (Cempaka Putih)
2. Baitul Muta’ali (Cipadu,Tangerang)
3. Al-Barokah (Kepu Dalam)
4. At-Taqwa (Kemayoran)
5. Al-Awwabin (Jalan Spoor Dalam)
6. Ni’matul Ittihad (Pondok Pinang,Ciputat Raya)
7. Al-Istiqomah (Cempaka Baru)
8. Yayasan At-Taqwa (Jakpus)
9. Sholatihah (Kemayoran)
10. As-Sa’adah (Simprug)
11. Riyadhul Jannah (Pd. Bambu,Jaktim)
12. Al-Mubarok (Condet)
13. Al-Hidayah (Kemanggisan)
14. At-Ta’ibin (Senen,Jakpus)
15. Az-Zawiyah (Kediaman Mu’allim Syafi’i Hadzami)
16. Al-Mabrur (Tanah Tinggi,Jakpus)
17. Al-Asyirotusy Syafi’iyah (Kp. Dukuh,Kebayoran Lama)
18. As-Surur (Kebon Jeruk)
19. Ad-Dirosatul ‘Ulya lit-Tafaqquh fid-Din (Kp. Dukuh,Kebayoran Lama)
20. Himmatul Masakin (Kebayoran Baru)
21. An-Nizhomiyyah (Cipulir)
22. Khoirul Biqo (Jakpus)
23. Al-Manshuriyyah (Jembatan Lima)
24. Al-Muhsinin (Kemayoran,Jakpus)
25. Al-Ma’mur (Tanah Abang,Jakpus)
26. At-Taqwa (Kby. Baru)
27. Al-Ma’ruf (Grogol)
28. Al-Falah (Kemayoran,Jakpus)
29. ‘Isyatur-Rodhiyyah (Johar Baru,Jakpus)[9]

V. Mu’allim Wafat

Pada pagi hari, ahad 7 Mei 2006, selepas Mu’allim mengajar di Masjid Pondok Indah, beliau mengeluh sakit pada jantungnya. Akhirnya dalam perjalanan menuju RSPP Pertamina, beliau kembali berpulang ke pangkuan Allah dengan Husnul Khotimah. Banyak para muridnya yang terkejut mendengar berita tersebut. Tak hentinya mereka datang ke kediaman Mu’allim di daerah Kebayoran, untuk mensholati dan mendo’akan kepergian beliau. Bahkan disebutkan sholat jenazah dilakukan tak putusnya mulai dari siang sampai malam hari. Sungguh ketika itu Ummat Islam, khususnya di Indonesiatelah kehilangan putra terbaiknya.

Lahu Al-Fatihah.....
*HUBUNGAN KAKAK-ADIK* 😗

Hubungan persaudaraan yang sebenarnya adalah ketika *_saudaramu sdh sama2 berumah tangga...._*

Akankah hubungan itu masih sama ketika masa kecil dahulu...ketika bertengkar kemudian bermain bersama lagi....

Ketika ada yg mengganggumu...kemudian kau panggil kakakmu....lalu dg badannya yg lebih besar dia membelamu Krn kau adalah adiknya...

Atau ketika kau membela adikmu yg memang bersalah.....demi sebuah kata *_Krn dia adikku_*

Ketika makanan yang dihidangkan ibumu....dibagi bersama saudaramu
Satu makan tempe maka semua tempe....tak ada yg dipilih kasih...satu makan telor maka dibagilah telornya jika hanya satu butir

Atau ketika bapakmu pergi kondangan dan membawa....satu tempat makanan....pasti berebut makanan kesukaan....tapi ujung2x....makan bersama dalam satu wadah

*_Ah.....betapa akan sangat dirindukan hal2 seperti itu_*

*_Akankah moment kebersamaan itu masih ada ketika kalian sdh berumah tangga???_*

Ketika satu menjadi kaya yg lain hanya biasa saja..

..ketika satu menjadi org terhormat sementara yg lain hanya jd rakyat biasa....atau ketika yg satu telah menjadi sangatlah alim....tapi yg lain masih mencari jati diri....belum dibukakan hidayah....maka selayaknya....saudara tetaplah saudara...

dilahirkan dari ibu dan bapak yang sama...maka darah saudaramu juga sama denganmu...sudah sepatutnya saling mengingatkan....saling membantu... saling bergandengan tangan.....

*_karena sesungguhnya saudaramu jauh di lubuk hatinya akan juga mendoakan mu...._*

Ketika kau menjadi kaya...saudaramu tdk akan meminta hartamu tapi dg bangga dia akan berkata..pada semua orang "lihatlah...saudaraku sudah jadi orang kaya".....

*_Yang jadi ujian adalah ketika saudaramu terpuruk....akankah kalian meninggalkan atau melambaikan tanganmu utk merengkuhnya???_*

Coba tanya hatimu sendiri....
Karena saudara bukan hanya perkara harta, bukan pula masalah yang bermartabat atau tidak, bukan pula masalah siapa yang dekat pada Sang Pencipta atau tidak..... *_tapi ini masalah hati_*😥

Ingatlah....belum tentu saudaramu yg terpuruk akan selamanya terpuruk.....tak pasti juga dia yg sekarang jadi orang brutal esok juga akan tetap sama....

Dan belum tentu yang sekarang kaya akan selamanya kaya.... yang sekarang alim akan tetap alim.. Karena hanya Tuhanlah yg tahu

Jagalah saudaramu selagi ada....dalam keadaan apapun...Krn kelak dia juga akan menjagamu....walaupun hanya lewat doa 🙏🙏😊😊

BARAKALLAHU FIKKUM.......

Kamis, 02 November 2017

🍃🌸 Seri Tadabbur Monev Odoj
*Tadabbur Surat an nisa ayat 106-113*

وَاسْتَغْفِرِ اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا (١٠٦)

106. dan mohonkanlah ampunan kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

وَلا تُجَادِلْ عَنِ الَّذِينَ يَخْتَانُونَ أَنْفُسَهُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ مَنْ كَانَ خَوَّانًا أَثِيمًا (١٠٧)

107. Dan janganlah kamu berdebat untuk (membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat dan bergelimang dosa,

يَسْتَخْفُونَ مِنَ النَّاسِ وَلا يَسْتَخْفُونَ مِنَ اللَّهِ وَهُوَ مَعَهُمْ إِذْ يُبَيِّتُونَ مَا لا يَرْضَى مِنَ الْقَوْلِ وَكَانَ اللَّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطًا (١٠٨)

108. mereka dapat bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak dapat bersembunyi dari Allah, karena Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang tidak diridhai-Nya. Dan Allah Maha Meliputi terhadap apa yang mereka kerjakan.

هَا أَنْتُمْ هَؤُلاءِ جَادَلْتُمْ عَنْهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فَمَنْ يُجَادِلُ اللَّهَ عَنْهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَمْ مَنْ يَكُونُ عَلَيْهِمْ وَكِيلا (١٠٩)

109. Itulah kamu! Kamu berdebat untuk (membela) mereka dalam kehidupan dunia ini, tetapi siapa yang akan menentang Allah untuk (membela) mereka pada hari kiamat? Atau siapakah yang menjadi pelindung mereka (terhadap azab Allah)?

وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا (١١٠)

110. Dan barang siapa berbuat kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampunan kepada Allah, niscaya dia akan mendapatkan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

وَمَنْ يَكْسِبْ إِثْمًا فَإِنَّمَا يَكْسِبُهُ عَلَى نَفْسِهِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا (١١١)

111. Dan barang siapa berbuat dosa, maka sesungguhnya dia mengerjakannya untuk (kesulitan) dirinya sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

وَمَنْ يَكْسِبْ خَطِيئَةً أَوْ إِثْمًا ثُمَّ يَرْمِ بِهِ بَرِيئًا فَقَدِ احْتَمَلَ بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا (١١٢)

112. Dan barang siapa berbuat kesalahan atau dosa, kemudian dia tuduhkan kepada orang yang tidak bersalah, maka sungguh, dia telah memikul suatu kebohongan dan dosa yang nyata.

وَلَوْلا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكَ وَرَحْمَتُهُ لَهَمَّتْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ أَنْ يُضِلُّوكَ وَمَا يُضِلُّونَ إِلا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَضُرُّونَكَ مِنْ شَيْءٍ وَأَنْزَلَ اللَّهُ عَلَيْكَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُ وَكَانَ فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكَ عَظِيمًا (١١٣)

113. Dan kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu (Muhammad), tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka hanya menyesatkan dirinya sendiri, dan tidak membahayakanmu sedikit pun. Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) dan Hikmah (Sunnah) kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum engkau ketahui. Karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu itu sangat besar.


Tadabbur:

Ayat 106 terkait dengan ayat sebelumnya. Allah memerintahkan kaum mukmin beristighfar pada Allah dengan banyak karena dalam pelaksanaan agamanya pasti banyak kelemahan dan kesalahan. Dengan beristighfar, Allah akan menghapus kelemahan dan kesalahan yang kita perbuat.

Sedangkan ayat 107-113 menjelaskan larangan berdebat dengan orang-orang yang berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka selalu menjaga citra di hadapan manusia, tapi tidak mau menjaganya di hadapan Allah, padahal Allah selalu memonitor semua perbuatan mereka. Karena ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu.

Allah melarang kaum muslimin untuk berdebat demi membela para pengkhianat di dunia, padahal di akhirat nanti mereka tidak akan mendapatkan pertolongan dan pembelaan dari Allah. Kalau pernah berdebat membela mereka, maka segeralah bertaubat kepada Allah.

Siapa yang berbuat dosa atau menganiaya diri, kemudian ia bertaubat, pasti Allah ampuni. Setiap dosa yang dilakukan pasti akan ditanggung oleh pelakunya. Menuduh orang yang tidak bersalah, adalah perbuatan kebohongan dan dosa besar.

Kalau bukan karena karunia dan rahmat Allah niscaya tidak ada satupun dari kaum mukmin yang lolos dari makar kesesatan yang dilancarkan musuh-musuh Islam. Dengan berbekal Al Qur’an, hikmah dan ilmu yang diajarkan Allah, maka kaum mukmin bisa selamat dari upaya penyesatan yang dilakukan musuh-musuh Allah terhadap mereka.

↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭

 Dipersilahkan jika ada yang ingin menshare / atau membagikan materi KontaQ, namun terkait adab menuntut ilmu supaya mendapat berkah dari ilmu yang dibagikan agar mencantumkan sumber asli yaitu paragraf dibawah ini:

↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭

 Mushaf Tadabbur

 Ustd. Fathuddin Ja’far, MA

 Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

 CP : 081906063951

kontaq.tadabburquran@gmail.com

↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭

 Pendaftaran Grup Kontaq

 http://bitly.com/DaftarKontaQ_G3

Akhwat :


Format:Daftar KontaQ3#Nama  #usia#jenis kelamin#domisili#pekerjaan#No.telegram aktif
R E N U N G A N

AL QURAN & UMUR

Berkata Abdul Malik bin Umair:

"Satu-satunya manusia yang tidak tua adalah orang yang selalu membaca Al-Quran".

"Manusia yang paling jernih akalnya adalah para pembaca Al-Quran".

Berkata Al-imam Qurtubi :
"Barang siapa yang membaca Al-Quran,  maka Allah akan menjadikan ingatannya segar meskipun umurnya telah mencapai 100 tahun".

Imam besar Ibrahim al-Maqdisi memberikan wasiat pada muridnya Abbas bin Abdi Daim Rahimahullah.

"Perbanyaklah membaca Al-Quran jangan pernah kau tinggalkan, kerana sesungguhnya setiap yang kamu inginkan akan di mudahkan setara dengan yang kamu baca".

Berkata Ibnu Solah :

"Bahawasannya para Malaikat tidak diberi keutama'an untuk membaca Al-Quran,  maka oleh kerana itu para Malaikat bersemangat untuk selalu mendengar saja dari bacaan manusia".

Berkata Abu Zanad :

"Di tengah malam,  aku keluar menuju masjid Rasulullah SAW sungguh tidak ada satu rumahpun yang aku lewati melainkan padanya ada yang membaca Al-Quran".

Berkata sebagian ahli tafsir :

"Manakala kita menyibukkan diri dengan Al-Quran maka kita akan dibanjiri oleh sejuta keberkahan dan kebaikan di dunia".

"Kami memohon kepada Allah agar memberikan taufiqnya kepada Kami dan semua yang membaca tulisan ini untuk selalu membaca Al-Quran dan mengamalkan kandungannya".

Bila anda Cinta pada Al-Quran maka sebarkanlah. Demi Allah, sekian banyak orang yang membaca Al-Quran maka pahala akan mengalir pada anda.

Umur kita terlalu singkat
... hingga ALLAH kurniakan  Lailatul Qadar untuk menambah umur amal.

Umur kita terlalu singkat
... ALLAH pinta bersilaturrahim untuk memanjangkannya.

Umur kita terlalu singkat
... ALLAH kurniakan Puasa Enam hari di bulan Syawal seperti berpuasa setahun.

Umur kita terlalu singkat
... ALLAH kurniakan baca Surah Al-Ikhlas seperti membaca sepertiga Al-Quran.

Umur kita terlalu singkat
... ALLAH kurniakan Solat di Masjidil Haram seperti solat 100 ribu lebih di masjid lain.

Umur kita terlalu singkat
... ALLAH kurniakan Solat berjemaah nilainya 27x lebih daripada solat sendirian.

Hidup ini terlalu singkat
... ALLAH kurniakan satu huruf bacaan Al-Quran dengan 10 pahala/kebaikan.

Hidup ini terlalu singkat
...ALLAH kurniakan siapa yg beramal jariyah, share ilmu yang bermanafaat, dan mengusahakankan anak2nya jadi anak yg soleh, pahalanya akan terus mengalir ke alam kuburnya.

Wahai diri..., usia umat Nabi Muhammad SAW rata2 hanya 63 - 65 tahun. Kalau saat ini usia kita Sudah 45 tahun, paling lama 20 tahun lagi Malaikat Al Maut akan menjemput kita..

HIDUP INI TERLALU SINGKAT... JANGANLAH DI SIA-SIAKAN KESEMPATAN YANG DIBERIKAN ALLAH SWT. ...
Baarakallah......
*Zaid bin Tsabit Al Anshoriy* – Penerjemah Rasulullah


Segala puji bagi Allah, sholawat dan salam atas Rasulullah.

Tahun itu, tahun kedua Hijriyah, Kota Madinah sedang sibuk persiapan perang Badar. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wassalam melakukan pemeriksaan terakhir pasukan yang akan menuju Badar. Di sela-sela barisan pasukan tersebut ada seorang pemuda belia yang umurnya belum genap 13 tahun. Ia membawa pedang yang panjangnya hampir setara dengan dirinya atau bahkan lebih. Terlihat jelas semangat yang berapi-api dari diri pemuda beliau tersebut.

Pemuda tersebut mendekat dan berkata pada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, izinkan aku bersamamu untuk memerangi musuh-musuh Allah dan berjihad dibawah pimpinanmu?” Rasulullah pun memandangnya dengan pandangan penuh kebahagiaan dan takjub. Rasulullah pun memukul dengan lembut pahanya, menghibur dan menyuruhnya untuk pulang karena usianya masih terlalu dini untuk ikut berperang. Pemuda itupun kembali sambil menyeret pedangnya karena sedih tidak bisa mengikuti perang yang pertama kali Rasulullah pimpin. Siapakah pemuda itu? Dialah Zaid bin Tsabit radhiyallahu anhu.

Menjadi Penerjemah Rasulullah

Tidak berhasil menemani Rasulullah di medan Badar, Zaid –diusianya yang masih belia tersebut- berusaha mencari jalan agar bisa dekat dengan Rasulullah. Ia ingin melakukan sesuatu untuk Islam dan kaum Muslimin. Akhirnya ia mendapatkan ide untuk memanfaatkan ilmu dan kekuatan hafalan yang ia miliki. Ia membisikkan ide tersebut pada ibunya (An Nawaaru bintu al Malik). Ibunya pun senang dengan ide tersebut dan optimis bisa terwujud. Ibunya lalu menyampaikan ide tersebut pada sekelompok laki-laki dari kaumnya untuk kemudian disampaikan kepada Rasulullah. Mereka pun menemui Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah, ini anak kami Zaid bin Tsabit hafal 17 surat dari Kitabullah. Ia membacanya dengan benar sebagaimana diturunkan padamu. Lebih dari itu, ia pandai dalam membaca dan menulis. Dia ingin dekat dan selalu menemanimu… dengarkanlah darinya jika Engkau mau.”

Rasulullah menyimak sebagian bacaan Al Qur’an Zaid dari yang ia hafal. Rasulullah pun merasa bahagia dan takjub karena bacaan Zaid yang lancar, jelas dan menyentuh hati. Rasulullah pun bersabda padanya, “Wahai Zaid, pelajarilah kitabnya umat Yahudi untukku, sesunggunya saya tidak membuat mereka percaya dengan apa yang aku katakan..” Zaid menjawab, “Labbaika (aku penuhi seruanmu) ya Rasulullah!”. Ia pun mempelajari bahasa Ibrani dan dapat menguasainya dalam waktu singkat. Sehingga ia menjadi penulis surat jika Rasulullah ingin mengirimi kaum Yahudi surat dan sebaliknya membacakan untuk beliau jika mereka mengirimi beliau surat. Ia pun kemudian mempelajari bahasa Suryani atas perintah Rasulullah juga. Maka jadilah Zaid sebagai penerjemah Rasulullah.

💟 *Page 1*

*Menjadi Penulis Wahyu*

Seiring berjalannya waktu, berkat kepandaian dan sifat amanah yang ada pada diri Zaid maka Rasulullah mengamanahinya untuk menulis wahyu yang diturunkan pada beliau. Jika turun sebagian dari ayat Al Qur’an maka Zaid pun dipanggil dan diperintahkan untuk menulisnya. Dengan demikian, Zaid bin Tsabit mentallaqi Al Qur’an langsung dari Rasulullah. Dia mengambil langsung Al Qur’an dari lisan Rasulullah yang mulia dan dibarengi dengan mengetahui asbabul nuzulnya sehingga jiwa dan akalnya tersinari dengan ayat-ayat tersebut.  Maka jadilah Zaid sebagai penjaga al Qur’an dan sebagai rujukan utama setelah wafatnya Rasulullah shollallahu ‘alahi wasallam. Dialah yang memimpin untuk mengumpulkan Al Qur’an di zaman khalifah Abu Bakar As Siddiq radhiyallahu anhu. Dia juga yang ditunjuk untuk mengawasi penyatuan mushaf di zaman kalifah Utsman bin Affan radhiyallahu anhu. Ini semua tidak lain menunjukkan keutamaan Zaid bin Tsabit.

*Saat Wafatnya Rasulullah*

Zaid bin Tsabit tumbuh dalam pancaran dan bimbingan Al Qur’an. Pancaran al Qur’an telah menunjukkinya kepada pendapat yang benar saat terjadi beberapa peristiwa pelik dan genting (dimana orang-orang yang berilmu pun menjadi bingung pada saat-saat itu). Salah satu peristiwa penting yang menunjukkan keutamaan Zaid adalah saat para sahabat berselisih pendapat siapa yang akan menjadi khalifah (pengganti) Rasulullah setelah beliau wafat. Orang-orang Muhajirin mengatakan bahwa mereka lebih utama untuk menjadi khalifah. Begitu juga Anshor mengatakan mereka lebih utama. Sebagian yang lain mengatakan bahwa hendaknya masing-masing memiliki pemimpin. Hampir-hampir terjadi fitnah besar diantara sahabat padahal jasad Rasulullah belum dikuburkan. Zaid pun mengucapkan kalimat yang agung dan meredakan suasana. Beliu berkata, “Wahai sekalian Anshor, sesungguhnya Rasulullah adalah dari Muhajirin, maka khalifahnya pun dari Muhajirin semisalnya. Dan sesungguhnya kita adalah para Anshoru (penolong) Rasulullah maka hendaknya kita menjadi penolong khalifah setelahnya dan membantunya diatas al Haq”. Lalu ia pun menjulurkan tangannya pada Abu Bakar as Siddiq sambil mengatakan “Ini adalah khalifah kalian maka bai’atlah dia!”

💟 *Page 2*

*Sanjungan Para Sahabat Pada Zaid bin Tsabit*

Khalifah Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu pernah mengatakan, “Wahai sekalian manusia, barangsiapa ingin bertanya tentang al Qur’an maka bertanyalah pada Zaid bin Tsabit. Dan barangsiapa ingin bertanya tentang fikih maka bertanyalah kepada Muaz bin Jabbal. Dan barangsiapa ingin menanyakan(meminta) tentang harta maka datanglah kepadaku karena sesungguhnya Allah telah menjadikan aku sebagai wali dan pembagi untuknya.” Para penuntul ilmu di kalangan sahabat dan tabi’in mengetahui betul keutamaan Zaid bin Tsabit. Mereka benar-benar mengakui ilmu yang dimiliki Zaid bin Tsabit.

Suatu ketika Abdullah bin Abbas (samudra ilmu umat ini) melihat Zaid bin Tsabit mau menaiki tunggangannya. Maka Ibnu Abbas pun berdiri di depannya, lalu memegang tunggangan tersebut agar Zaid naik dan mengambil tali kekangnya. Zaid pun mengatakan padanya, ”Tinggalkan itu wahai anak paman Rasulullah!” Abdullah menjawab “Demikian kami diperintah untuk memperlakukan (menghormati) ulama kami.” Zaid pun mengatakan, “Keluarkan tanganmu”. Lalu Ibnu Abbas mengeluarkan tangannya lalu Zaid menciumnya dan berkata, “Demikian kami diperintah untuk memperlakukan ahli bait Rasulullah.”

Demikian sekilas tentang kehidupan Zaid bin Tsabit. Semoga Allah menumbuhkan pada hati kita rasa cinta pada seluruh para sahabat Rasul dan kita diberi kekuatan untuk meneladani mereka. Amien.

Disarikan dari Suwarun min Hayati Ash Shahabahkarya Dr. Abdurrahman Ra’fat Al Basya.



Abu Zakariya Sutrisno. Riyadh, 13/11/1434.

www.ukhuwahislamiah.com

💟 *The end*

Jumat, 13 Oktober 2017

Harap diingat apa yg ditakuti oleh organ2 ini?

     Ginjal : begadang

     Maag : dingin

     Paru2 : asap (rokok)

     Hati : lemak

    Jantung : Asin

    Pankreas : Makan terlalu kenyang (rakus)

    Usus : Makan tanpa pantang

    Mata : Komputer

    Empedu : Tidak  sarapan.

Maka sayangilah tubuh anda!
😟
Karena : onderdilnya sulit diganti

Mahal ! Lagi pula belum pasti ada。

 *_Kekentalan darah_*

💢 Sharing dari Dokter Jantung :   *KEKENTALAN DARAH DLM TUBUH, BAGAIMANA BISA TERJADI?*

💦 👫 Ada satu pertanyaan:
_Mengapa kita hrs minum AIR putih yg cukup?_

💦🌏 Sebenarnya jawabannya cukup " *_mengerikan_*" tetapi karena sebuah
_pertanyaan jujur hrs dijawab dgn jujur_, maka topik tersebut bisa dijelaskan sbb:

💦👫 Kira-kira *_80%_* tubuh manusia terdiri dari *AIR*.
Malah ada beberapa bagian tubuh kita yg memiliki kadar air di atas *_80%_*.
Dua organ paling penting dgn kadar air di atas 80% adalah:
*OTAK dan DARAH*.

💦☺ *_Otak_* memiliki komponen Air sebanyak 90%,
Sementara *_Darah_* memiliki Komponen Air sebanyak 95%.

💦👫 Jatah minum manusia normal sedikitnya adalah *_2 Liter sehari atau 8 Gelas Air putih_* sehari.
Jumlah di atas hrs ditambah bagi seorg *PEROKOK..!*

💦👫 Air sebanyak itu diperlukan utk mengganti cairan yg keluar dari tubuh kita lewat *_Air Seni, Keringat, Pernapasan, dan Sekres_*i.
Apa yg terjadi bila kita mengkonsumsi kurang dari 2 Liter sehari..??

💦👫 Tentu tubuh akan menyeimbangkan diri. *_Caranya?_*

💦 Dgn jalan " *_Menghisap_*" Air dari komponen tubuh sendiri terdekat: *DARAH..!!*

💦 Darah yg dihisap Airnya akan menjadi *_Kental_*.
Akibat pengentalan Darah ini, maka perjalanannya akan kurang lancar ketimbang *_Darah Encer._*

💦  *_Saat melewati Ginjal_*
(tempat menyaring Racun dari Darah),
Ginjal akan bekerja Extra keras menyaring Darah.

💦 Dan karena Saringan dlm Ginjal halus, tidak jarang Darah yg kental bisa menyebabkan perobekan pada *Glomerulus Ginja*l.

💦  *_Akibatnya_*,
Air Seni berwarna kemerahan, tanda mulai Bocornya saringan Ginjal.
Bila dibiarkan terus menerus,
Anda mungkin suatu saat hrs mengeluarkan  _2 jt Rupiah seminggu_ utk *_Cuci Darah_*.

💦 Bgm dgn *OTAK?*
Nah saat Darah Kental mengalir lewat Otak, perjalanannya agak tersendat.
Otak tdk lagi " *_Encer_*", krn *Sel2 Otak* adalah yg paling boros mengkonsumsi Makanan & Oksigen, ini yg mengakibatkan *STROKE...!*!

💦🌏  _Jika anda menshare ini kepada 1 orang artinya anda sdh dpt menyelamatkan 1 orang

🌼GARAM🌼

TAKUTKAN PENYAKIT YANG TIMBUL DARI GARAM?
INI CARA RASUL MENGKONSUMSI GARAM

Nabi Muhammad Shalallahi wa'alaihi wasalam bersabda : "Sebaik-baik lauk adalah garam"
 (Al-Baihaqi).
SEBAIK BAIK LAUK ADALAH GARAM.
Sangat bertentangan dengan dunia medic ketika ini yang mengatakan bahwa makan garam boleh menyebabkan berbagai penyakit seperti darah tinggi, dehidrasi, tulang reput dan penyakit hempedu, namun hal itu tidak akan terjadi jika Anda mengetahui cara mengkonsumsi garam dengan baik dan secara betul. Sesuai Sunnah Rasul.

Begini Cara Mengkonsumsi Garam Agar Terhindar Dari Penyakit2.
Jadi sesuai dengan hadist diatas yang menyatakan Garam bukanlah penyebab penyakit, tapi malah obat yang paling mujarab seandainya digunakan dengan cara yang betul.

Kuncinya adalah
GARAM TIDAK BOLEH DIMASAK !!!.
Ingat tidak boleh dimasak !!!
Kesalahan kita (kebanyakan orang melayu ) ialah kita memasak garam yaitu memasukkan garam ke dalam masakan ketika masakan sedang MENDIDIH/ PANAS.
Hal tersebut akan menyebabkan garam menjadi racun/toksik… Jika garam dimasak dengan cara di atas, garam akan menyebabkannya ber-asid dan membahayakan kesihatan serta mengundang berbagai penyakit, selain itu kandungan sodium pada garam juga akan hilang dengan percuma. Ingat sodium sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh kita.

Begini Cara yang betul penggunaan garam agar garam benar-benar menjadi ubat bagi Anda, bukan jadi Penyakit
Masaklah makanan yang ingin dimasak sehingga selesai. Contohnya: masakan sayur sayuran – masukkan garam dalam masakan apabila makanan dan airnya sudah beransur sejuk, atau dalam keadaan dingin.

Ingat makanan yang dimasak harus tanpa garam ingat tanpa garam !!!!!

Ketika nak makan, sediakan semangkuk garam dan taburkan di atas makanan yang ingin dimakan sesuai selera masing2.
Garam adalah mineral bagi tubuh, "Banyak amalan yang dilakukan oleh para Salafus soleh ialah dengan mengambil garam sebelum memulai makan"

Garam digunakan sebagai pembuka makan dengan mengambilnya dengan ujung jari dan dimasukkan ke mulut.
INGAT GARAM ADALAH MINERAL !!!!
Kelebihannya atau manfaatnya..mengkonsumsi garam antara lain ialah:
Mengubati lebih dari 70 penyakit, antara lain Darah tinggi, Diabetes, Tulang reput, Pening atau sakit kepala dll serta tidak akan mengalami keadaan mati mengejut.
Silakan sebarkan, sekiranya anda ingin orang-orang yang anda cintai menjadi sihat..
Berbagai penyakit yang didakwa timbul akibat garam seperti gejala jantung dan tekanan darah tinggi adalah akibat dari penggunaan garam yang salah.
Karena kalau memasak jangan masukkan garam.. Ingat garam jangan dimasak.

Insyaallah penyakit darah tinggi, jantung mampu dihindari dengan cara pemakanan garam yg betul.

Jadi kesimpulannya yg sebetulnya garam itu adanya dimeja makan bukan didapur.

MARILAH BERUBAH AGAR SEMUA SIHAT.
ORANG ASING LEBIH AWAL DALAM PENGAMALAN GARAM DI MEJA..
Semoga bermanfaat.
Dahsyatnya Kalimat "LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAH"



Dahsyatnya... لا حول ولا قوة إلا بالله

Bagi seorang muslim kalimat Hawqalah yaitu lafaz 'Laa hawla wa laa quwwata illa billah' tentu bukan hal yang asing. Ucapan tersebut sering kali diucapkan secara spontan ketika seseorang dalam kesulitan, dalam keadaan tertekan atau bisa juga ketika seseorang terkagum-kagum menyaksikan keajaiban yang terjadi, yaitu suatu kejadian yang mustahil terjadi menurut pikiran manusia.

Dikisahkan sahabat 'Auf bin Malik Al-Asyja'i pergi menemui Rosulullah صل الله عليه وسلم , dan berkata:

"Ya Rosulullah sesungguhnya anakku Malik pergi bersamamu berperang di jalan Allah dan ia belum pulang, apa yang harus saya perbuat? Padahal seluruh pasukan sudah pulang."

Rosulullah صل الله عليه وسلم bersabda:

"Ya 'Auf perbanyaklah kamu dan istrimu mengucapkan:

لا حول ولا قوة إلا بالله
(Laa haula wa laa quwwata illa billah...  Tidak ada daya dan kekuatan selain dari Allah.)"

Auf pulang ke rumah dan istrinya sendiri menanti anaknya yang belum datang. Melihat suaminya datang istrinya bertanya:

"Wahai 'Auf apa yang diberikan Rosulullah صل الله عليه وسلم?"

Auf menjawab: Beliau mewasiatkan untuk ku dan kamu juga agar kita banyak mengucapkan

لا حول ولا قوة إلا بالله

Apa jawaban istri yang sholehah dan sabar ini?

"Ya, sungguh benar Rosulullah صل الله عليه وسلم"

Akhirnya mereka berdua duduk terus berdzikir dengan

لا حول ولا قوة إلا بالله

Sampai saat malam yang gelap tiba, seketika ada yang mengetuk pintu, dan Auf berdiri membuka pintu, ternyata yang datang adalah anaknya Malik membawa banyak sekali domba sebagai ghonimah.

Maka Auf bertanya: Apa ini?

Malik menjawab:

"Sesungguhnya musuh menangkapku dan mengikatku dengan rantai besi dan mengikat dua kakiku, maka ketika malam tiba saya berusaha keras untuk kabur tapi tidak bisa, karena kuatnya ikatan dikedua tangan dan kaki. Tiba-tiba ikatan borgol yang dari besi perlahan-lahan longgar sehingga ikatan dikedua tangan dan kaki bisa lepas. Maka saya bisa datang sekarang dengan kambing-kambing ghonimah ini."

Maka Auf berkata: "Wahai ananda bukankah jarak antara musuh dan kita jauh sekali? Bagaimana kamu bisa datang dalam waktu satu malam?"

Malik menjawab: "Wahai ayahanda, demi Allah ketika ikatan itu lepas saya merasa ada Malaikat yang membawa saya."

Subhanallahal 'adzim...

Maka Auf mendatangi Rosulullah صل الله عليه وسلم untuk memberi kabar beliau.

Tapi sebelum Auf memberi kabar beliau, Rosulullah  صل الله عليه وسلم mengatakan kepada Auf: Wahai Auf bergembiralah bahwa Allah سبحان وتعالى menurunkan ayatnya tentang urusanmu:

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُ ۥ مَخۡرَجً۬ا (٢) وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُ‌ۚ وَمَن يَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسۡبُهُ ۥۤ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَـٰلِغُ أَمۡرِهِۦ‌ۚ قَدۡ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدۡرً۬ا (٣

"Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS Ath-Thalaq:2-3)

Ketahuilah sesungguhnya

لا حولا ولا قوة إلا بالله

Adalah harta terpendam dibawah singgasana 'Arsy Ar-Rahman.

Ia adalah obat bagi 99 penyakit, yang paling ringan adalah penyakit gundah.

Kalimat ini juga merupakan simpanan pahala yang banyak di surga.

Suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada ‘Abdullah bin Qois,
“Wahai ‘Abdullah bin Qois, katakanlah ‘Laa hawla wa laa quwwata illa billah’, karena ia merupakan simpanan pahala berharga di surga” (HR. Bukhari no. 7386).

Dari Abi Musa Al-Asy’ari radhiallahu anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata kepadaku: “Maukah aku tunjukkan kepadamu salah satu bacaan yang menjadi simpanan kekayaan di dalam syurga?” Maka aku menjawab: “Tentu, wahai Rasulullah”. Maka beliau menjawab: “Ucapkanlah Laa Haula wa Laa Quwwata illa Billaah”

Subhanallah..

Saudara-saudaraku..

Jika antum mau share niatkanlah dengan baik mudah-mudahan bisa jadi obat bagi masalah antum dan kita semua.
kisah inspiratif pagi menjemput siang....Membaca ini selang seling dg tangis

Dikisahkan oleh seorang ustadz di negeri Jiran (kisah nyata) ...

Satu hari saya pergi ke satu Rumah Panti Jompo. Seorang sahabat meminta bantuan agar saya dapat menyalurkan bantuan kepada orang miskin.

Saya belikan kain sarung, beli roti, dll. Saya pun pergi ke Panti Jompo yg saya kenal, tak usah saya sebut namanya.

Saat sampai kendaraan kami di perkarangan Panti Jompo tsb, tiba-tiba ada seorang ibu tua berlari dari asrama (panti) mendekati saya.

"Ye ... ye ... Anak aku datang, anak aku datang, senangnya anak aku datang ..."

Saya tak mengenal beliau siapa, ibu itu memeluk saya, dia cium saya.

Orang tua itu berkata ...

“Nak ... Kenapa tinggalkan ibu di sini nak, ibu mau pulang ... Ibu rindu rumah kita ..."

Saya waktu itu ... hampir tak bisa berkata-kata,  Ya Allah ... Saya coba mengucapkan kata ...

"Bu ...”

Saya pegang tanganya, saya lihat mukanya, dia bilang ...

“Sampai hati nak, kau tak mengaku aku ini ibu kau ..."

Bisa saya bayangkan, bagaimana perasan beliau begitu rindu pada anak nya. Saya coba berpura-pura, seolah-olah saya anaknya, saya berkata ...

"Bu ... Maafkan saya ya ..."

Saya pegang tangannya, saya ajak duduk di atas kursi. Saya ambil roti, dan saya suapkan ke mulutnya. Tak terasa menetes air mata di pipi.

Mencoba bayangkan, hati seorang ibu yang rindu kepada anaknya, bila kita anaknya, mengambilkan sepotong roti, kita suapkan ke mulutnya, bagaimana perasaan beliau? Bagaimana perasan kita?

Saya coba usap air matanya yg meleleh di pipi, dia pegang tangan saya, سُبْحَانَ اللّه
Saya bisa merasakan bagaimana perasaan beliau yg begitu rindu kepada anaknya.

Saat saya hendak pulang, dia pegang kaki saya sambil berkata..

"Nak ... Jangan tinggalkan ibu nak, ibu mau balik, ibu mau pulang ..."

Akhirnya saya minta izin dengan pihak pengawas panti di situ. Melihat data beliau ternyata anaknya ada 5 orang, yang paling besar bergelar Tan Sri ... orangnya memang kaya, punya nama besar, dan hebat orangnya.

Waktu saya izin pulang, dia pegang baju saya, dia bilang mau ikut saya pulang, saya bilang "di mobil ada banyak barang", "tak apa” kata ibu itu, “saya duduk sama barang-barang itu" ...

Akhirnya saya izin ke pengelola panti untuk membawa ibu itu selama 5 hari saja.

Pulang ke rumah saya, Sholat Subuh saya jadi Imam ... dia makmum di belakang. Saya baca doa, saya tengok air mata beliau jatuh. Selesai doa saya salami beliau, saya cium tangannya, saya bilang ...

“Bu ... Maafkan saya ya ..."

Waktu itu, saya tak membayangkan kalau ibu saya sudah meninggal. Tapi saya bayangkan ibu ini adalah ibu saya, sebab dia rindu pada anak-anaknya.

Di hari ketiga di rumah saya, waktu Sholat Isya', selesai doa saya salami beliau, dia lapisi tangannya dengan kain mukena-nya, dia salam.

Saya bilang ...

"Bu ... Kenapa ibu lapisi tangan ibu ? dua hari yg lalu ibu salam, ibu tak lapisi tangan ibu dengan saya. Kenapa hari ini ibu lapisi tangan?"

Dia bilang ...

"Ustadz ... Kau bukan anak saya kan ..."

Subhanaallah ... Tiba-tiba dia sebut nama saya "Ustadz" ...

Saya bilang ...

"Kenapa ibu panggil saya ustaz ? Saya anak ibu ...”

Dia berkata ...

"Bukan ... Kalau anak saya dia tak akan seperti ini, kalau anak saya dia tak akan jadi imam saya, kalau anak saya dia tak akan suapi saya makan ... " 😢

Bayangkan sahabat-sahabat bagaimana perasaan ibu ini, spontan saya pegang dia, saya peluk dia, saya menangis, saya bilang ...

“Bu ... Walaupun ibu adalah bukan ibu saya tapi saya sayang ibu seperti ibu saya ...”

Saya pegang tangan ibu ini ...
Walaupun beliau bukan ibu saya tapi saya tahu hatinya sangat rindu untuk bisa dekat dengan anaknya ... waktu itu saya pandang wajahnya, saya bilang ...

“Bu ... Walaupun ibu saya telah tiada, tapi ibu boleh ganti menjadi ibu saya, ibu duduklah di sini ... "

Saat makan, saya suapkan nasi ke mulutnya, dia muntahkan balik makan dari mulutnya ...

saya tanya ...

"Kenapa bu ?"

Tiba-tiba saya lihat wajahnya pucat, saya angkat dia, panggil ambulan antar ke rumah sakit.

Waktu di RS, saya ambil kepalanya dan saya rebahkan ibu ini, dia pegang tangan saya dia berkata..

“Ustadz ... Kalau saya mati, tolong jangan beritahu seorang pun anak saya, kalau saya sudah mati, jangan beritahu mereka di mana makam saya, kalau mereka tau di mana kubur saya, jangan izinkan dia pegang batu nisan saya ... "

saya pegang beliau saya berkata ...

“Bu ... Jangan ngomong seperti itu, bu ..."

Isteri saya menangis di sebelah, anak saya menangis di sebelah memegang dia. Kami pegang dia ...

"Bu ... Jangan ngomong seperti itu, bu ... "

Dia geleng kepala, rupa-rupanya itulah saat penghujung hayatnya, akhirnya dia pun meninggal di atas ribaan saya di rumah sakit itu.

Dia meninggal dalam pelukan saya, saya doakan Ibu Hajjah Khalijah ini ruhnya mudah-mudahan bersama Salafusoleh ...

Sahabat, bila kita masih ada ibu tolonglah taat pada ibu kita, jangan durhaka pada ibu kita, jangan tinggalkan beliau di Panti Jompo, saat ibu kita sakit kita jaga dia, pijat-pijat kepala dan kaki ibu kita ...

sahabat-sahabat coba tanya ibu kita ...

"Bagaimana penderitaan ibu saat mengandung saya dulu? Bagaimana sakitnya ibu saat melahirkan saya dulu ?"

Tanya ibu kita sahabat-sahabat sekalian ... Kalau kita tanya sudah tentu air mata ibu kita akan jatuh, karena itu sahabat-sahabat suapkanlah makanan pada ibu kita ...

Sahabat-sahabat semua ... Selepas wafatnya ibu ini, ternyata berita kematiannya sampai juga kepada anaknya yang sulung, anak dia terus telefon saya ...

Apa anaknya bilang pada saya ... ?

"Saya akan bawa anda ke pengadilan, Saya akan tuntut anda telah membawa keluar ibu saya dari dari Panti Jompo ...”

Saat 3 tahun dia titipkan ibunya di Panti, dia tak pergi lihat, sebab itu ibunya rindu hingga ibu itu tak bisa membedakan saya dengan anaknya ...

Akhirnya saya tunggu punya tunggu ... tidak ada kabar hampir setahun lebih. Saya pergi ceramah di Masjid di daerah pecinaan ... selesai saya ceramah datang seorang lelaki memeluk saya.

Menangis dalam masjid, orang dalam masjid heran, ada apa ini, saya tanya pada dia ...

"Pak, ada apa ini ? Ada masalah apa ... ?"

Dia berkata dalam keadaan menangis ...

"Ustadz ... Tolong kasih tahu di mana makam ibu saya ustadz ? Tolong kasih tahu di mana kubur ibu saya ?"

Saya bilang ...

“Kenapa hari ini baru tanya kubur ibu kamu?"

Dia bilang ...

"Tolonglah ustadz ... Saya mau jumpa ibu saya ustadz ... sayalah orang yang bergelar Tan Sri yang mau menuntut ustadz saat itu ... Saya sekarang ini sudah bangkrut ustadz, istri saya mati kecelakaan, rumah disita bank, mobil mewah saya semua sudah disita bank ... tinggal satu saja, motor tua itu ..."

Saya berkata ...

"Saya bisa tunjukkan makam ibu kamu, tapi dengan satu syarat ... kamu jangan pegang batu nisan ibu kamu ... "

Sampai di pemakaman, tak sempat saya turun dari mobil, dia turun duluan, saya lihat di depan mata saya sendiri dia jatuh tersungkur tangan nya menjadi hitam, mulutnya tertarik sebelah yang tadi awalnya tangan dan mulutnya baik-baik saja, sambil memanggil-manggil ...

"Ibu ... Ibuuu ... Ibuuuu ..."

Tiba-tiba saya angkat dia tak jauh dari makam ibunya belum sampai ke kubur ibunya, dia sudah hembuskan nafas terakhir di samping makam ibunya ...

Allahu Akbarrrrrrrrrrrrr ...

Mengucap panjang saya ...

Allah SWT tunjukkan kepada saya, di kehidupan ini balasan anak yang durhaka pada ibu dan ayahnya ...

Semoga kisah ini menjadi pelajaran di luar sana, ambillah iktibar dari kisah di atas.

"Dan apabila mata ibumu sudah tertutup maka hilanglah satu keberkatan disisi Allah ... yaitu doa seorang ibu"

C&P ... (diterjemahkan kembali : Melwin)
😭😭😭
*10 Sifat Istri Yang Membuat Rezeki Suami Mengalir Deras -*
*No. 6 Mengejutkan!!*

Banyak *Suami* yang mungkin tidak tahu kalau rejekinya dengan izin Allah mengalir lancar atas *peran istri.*
Memang tidak dapat dilihat secara kasat mata, tetapi dapat dijelaskan secara spiritual kalau *10 karakter istri ini ‘membantu’ menghadirkan rejeki untuk suaminya.*

*1. Istri yang pandai bersyukur,*
Istri yang bersyukur atas semua karunia Allah pada hakikatnya dia sedang mengundang tambahan nikmat untuk suaminya.
Termasuk juga rejeki.
Miliki suami, bersyukur.
Jadi ibu, bersyukur.
Anak-anak dapat mengaji, bersyukur.
Suami memberi nafkah, bersyukur.

*2. Istri yang tawakal kepada Allah,*
Di waktu seseorang bertawakkal pada Allah, Allah akan mencukupi rejekinya.
“Dan barangsiapa yang bertawakkal pada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya".
(QS. Ath Thalaq : 3).

Bila seseorang istri bertawakkal pada Allah, sementara dia tidak bekerja, dari mana dia dicukupkan rejekinya.
Allah akan mencukupkannya dari jalan lain, tidak selamanya harus langsung diberikan pada wanita itu.

*3. Istri yang baik agamanya,*
Rasulullah menjelaskan kalau wanita dinikahi karena empat perkara. Karena hartanya, kecantikannya, nasabnya dan agamanya.
“Pilihlah karena agamanya, niscaya kamu beruntung”.
(HR. Al Bukhari & Muslim).

Beruntung itu beruntung didunia dan di akhirat.
Beruntung didunia, salah satu aspeknya yaitu dimudahkan mendapatkan rejeki yang halal.
Coba kita perhatikan, Inshaa Allah tidak ada satu pun keluarga yang semua anggotanya patuh pada Allah lalu mereka mati kelaparan atau nasibnya mengenaskan.

*4. Istri yang banyak beristighfar,*
Diantara keutamaan istighfar yaitu mendatangkan rejeki.
Hal semacam itu dapat dilihat dalam Surat Nuh ayat 10 sampai 12.
Kalau dengan memperbanyak istighfar, Allah akan mengirimkan hujan dan memperbanyak harta.
“Maka saya katakan pada mereka,
‘Mohonlah ampun pada Tuhanmu’, sesunguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan padamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (juga di dalamnya) sungai-sungai untukmu”.
(QS. Nuh : 10-12).

*5. Istri yang gemar silaturahim,*
Istri yang gemar menyambung silaturahim, baik pada *Orang tuanya, mertuanya, sanak familinya, serta saudari-saudari* .... Pada intinya ia tengah menolong suaminya membuat lancar rejeki.
Sebab keutamaan silaturahim adalah dilapangkan rejekinya dan dipanjangkan umurnya.
“Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahim".
(HR. Al Bukhari & Muslim).

*6. Istri yang suka bersedekah,*
Istri yang suka bersedekah, dia juga pada hakikatnya sedang melipatgandakan rejeki suaminya.
Sebab salah satu keutamaan sedekah seperti disebutkan dalam surat Al Baqarah, akan dilipatgandakan Allah sampai 700 kali lipat.
Bahkan sampai kelipatan lain sesuai kehendak Allah.
Bila istri diberi nafkah oleh suaminya, lalu sebagiannya ia gunakan untuk sedekah, mungkin tidak segera dibalas melaluinya.
Tetapi bisa jadi dibalas melalui suaminya.
Jadilah pekerjaan suaminya lancar, rejekinya berlimpah.
“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji.
Allah melipatgandakan (ganjaran) untuk siapapun yang Dia kehendaki.
Dan Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui".
(QS. Al Baqarah : 261).

*7. Istri yang bertaqwa,*
Orang yang bertaqwa akan mendapatkan jaminan rejeki dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan ia akan mendapatkan rejeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
Seperti firman Allah dalam surat Ath Talaq ayat 2 dan 3.
“Barangsiapa bertaqwa pada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya serta memberinya rizki dari arah yg tidak disangka-sangka”.
(QS. At Thalaq : 2-3).

*8. Istri yang selalu mendoakan suaminya,*
Bila seorang ingin mendapatkan suatu hal, ia perlu mengetahui siapakah yang memilikinya.
Ia tidak dapat mendapatkan suatu hal itu tetapi dari pemiliknya.
Begitulah rejeki,
Rejeki sebenarnya adalah pemberian dari Allah Azza wa Jalla. Dialah yang Maha Pemberi rejeki.
Jadi jangan hanya mengandalkan usaha manusiawi tetapi perbanyaklah berdo'a memohon kepadaNya. Do'akan suami supaya selalu mendapatkan limpahan rejeki dari Allah, dan yakinlah bila istri berdoa pada Allah untuk suaminya pasti Allah akan mengabulkannya.
“DanTuhanmu berfirman : Berdoalah kepadaKu niscaya Aku kabulkan”.
(QS. Ghafir : 60).

*9. Istri yang suka shalat dhuha,*
Shalat dhuha adalah shalat sunnah yang luar biasa keutamaannya. Shalat dhuha dua raka’at setara dengan 360 sedekah untuk menggantikan hutang sedekah setiap persendian.
Shalat dhuha empat rakaat, Allah akan menjamin rejekinya sepanjang hari.
“Di dalam tubuh manusia ada 360 sendi, yang semuanya harus di keluarkan sedekahnya.” Mereka (para sahabat) bertanya,
“Siapakah yang dapat melakukan itu wahai Nabiyullah? ”
Beliau menjawab, “Engkau membersihkan dahak yang ada didalam masjid adalah sedekah,
Engkau menyingkirkan suatu hal yang mengganggu dari jalan adalah Sedekah,
Jadi bila engkau tidak menemukannya (sedekah sebanyak itu),
Dua raka’at Dhuha telah mencukupimu”.
(HR. Abu Dawud)

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
“Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Saya cukupkan untukmu di sepanjang hari itu".
(HR. Ahmad).

*10. Istri yang taat dan melayani suaminya,*
Salah satu kewajiban istri pada suami adalah mentaatinya.
Selama perintah suami tidak dalam rangka mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, istri wajib mentaatinya.
Apa hubungannya dengan rezeki?
Ketika seorang istri taat pada suaminya, jadi hati suaminya juga tenang dan damai.
Saat hatinya damai, ia dapat berpikir lebih jernih dan kreatifitasnya muncul.
Semangat kerjanya juga menggebu.
Ibadah juga lebih tenang, rizki mengalir lancar.

*SEMOGA BERMANFAAT,*

_*Allah Subhanahu Wa Ta'aalaa senantiasa memudahkan Rizki kita...*_

*آمِّينَ.. آمِّينَ.. آمِّينَ.. يَ رَ بَّلْ عَلَمِيّنْ..*

Senin, 02 Oktober 2017

CARA JITU MEMUTUSKAN PACAR UNTUK MENGHINDARI PACARAN

Dalam ajaran Islam, berpacaran adalah hal dilarang, karena berpacaran adalah salah satu tindakan yang dekat dengan zina. Dan seperti kita ketahui bahwa zina adalah salah satu hal yang dilarang oleh Allah SWT. Maka dari itu, jika kita ingin menjadi umat muslim yang patuh terhadap perintah dan menjauhi larangan-Nya, maka sudahilah berpacaran, dan menikahlah.
Tapi bagaimana mungkin dengan menikah, karena usia saja masih dibawah umur atau pekerjaan saja belum punya, dan bagaimana tanggung jawab membangun keluarga yang sejahtera dan tercukupi kebutuhannya bisa dilakukan. Tentu ini akan menjadi satu kebingungan lagi, karena menikah bukanlah urusan yang sepele. Jadi apalagi pilihannya? Maka putuskanlah pacarmu, dan percaya saja bahwa  dengan ijin Allah maka jika kalian berjodoh, maka kalian akan dipersatukan kembali dalam sebuah hubungan pernikahan yang suci.

Namun jika kamu bingung bagaimana memutuskan pacarmu, karena kamu sudah terlanjur cinta dan sayang padanya, maka berikut cara-cara yang bisa kamu lakukan untuk memutuskan pacarmu.

1. Berbicara Langsung dan Putuskan Pacarmu


Berbicara-langsung
Image. via medan.tribunnews.com

Kamu bisa langsung menemui pacarmu dan berbicara langsung, tetapi harus ada saksi alias tidak boleh hanya berduaan saja. Karena dengan bertemu dan berbicara langsung ini semuanya akan lebih mudah dijelaskan, dan jangan kamu memutuskan hubungan melalui media handphone ya, karena hanya akan membuat masalah ini makin panjang. Cobalah jelaskan alasanmu memutuskannya, yaitu  karena Allah semata, kamu tidak ingin bermaksiat lagi dengan melakukan pacaran. Karena kamu hanya ingin pacaran setelah menikah dengan memberikan cintamu hanya untuk pendamping halalmu nanti.

2. Tetaplah Lembut Dan Baik Padanya


Tetap-lembut
image. via drufgaya.com

Memutuskan hubungan percintaan memang bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, terlebih jika hubungan kalian sudah berjalan lama. Pasti akan ada respon atau reaksi yang tak terduga yang akan kamu terima karena telah memutuskannya. Prasangka adanya orang ke tiga, dan alasan lainnya pasti akan mudah sekali muncul dari diri mantan pacarmu. Namun tetaplah bersabar, dan yakinkan pacarmu bahwa alasan kamu memutuskannya hanya karena Allah, karena kamu ingin lebih menjalani perintah-Nya dan menjauhi larangannya.

3. Berpasrah dan berdoa


Berdoa-dan-bersabar
image. via www.kompasiana.com

Jika keputusanmu sudah bulat, namun pacarmu tidak mau juga kamu putuskan, maka perbanyak saja berdoa agar Allah melembutkan hatinya untuk menerima keputusanmu dan mengikuti langkahmu untuk tidak pacaran lagi. Namun jika semua usaha telah kamu lakukan, maka pasrahkan saja pada Allah SWT, mungkin saja dia memang bukan jodohmu karena enggan untuk dibimbing ke jalan yang benar dan lebih memilih zina, maka persiapkan saja dirimu untuk jodohmu yang lebih baik yang telah disiapkan Allah SWT untukmu kelak.
Ingat, jodohmu sudah ada, sudah Allah tetapkan bahkan sejak kamu belum lahir, kamu tinggal persiapkan dirimu sebaik mungkin untuk menjemputnya dan jemputlah ia dengan cara yang baik dan diridhoi Allah

SEKUFU DALAM PERNIKAHAN, APA ITU SEKUFU???

Banyak orang bertanya-tanya saat akan menikah, apakah ia harus mencari pasangan yang sekufu? Mengingat saat ini ada banyak sekali ormas agama atau aliran yang memiliki tata cara beribadah yang berbeda. Bagaimana menemukan jodoh yang sekufu? Karena mereka tahu bahwa hadist menyarankan untuk kita menikahi orang yang sekufu.
Apa yang harus kita lakukan?
Dan, marilah kita mencoba menggali dahulu apa itu makna dari kufu. Secara harafiah, Kufu atau kafa’ah, memiliki arti kesepadanan. Kesepadanan calon suami dan calon istri yang akan menikah dan membina rumah tangga. Istilah kufu terdapat dalam beberapa hadits, berupa nasehat Rasulullah untuk segera menikah atau menikahkan muslimah yang telah menemukan calon suami yang sekufu.
“Wahai Ali, ada tiga perkara yang jangan kau tunda pelaksanannya; shalat apabila telah tiba waktunya, jenazah apabila telah siap penguburannya, dan wanita apabila telah menemukan jodohnya yang sekufu atau sepadan” (HR. Tirmidzi; hasan)
Meskipun begitu, sekufu bukan syarat dan rukun pernikahan tetapi seringkali hanya menjadi sesuatu yang dapat menjadi sebab kelanggengan dan keharmonisan dalam sebuah pernikahan.
Lalu, apasih sebenarnya kriteria calon sepasang suami istri tersebut bisa dikatakan sekufu? Nah, diantara kriteria sekufu dalam pemahaman sebagian orang secara umum diantaranya adalah:

1. Kufu dalam Usia



sekufu-usia
image. via syalizslovebubbles.blogspot.com

Dalam pemahaman sebagian besar orang, sekufu dalam usia itu artinya usianya tidak terpaut jauh. Ini pulalah yang menjadi satu alasan bagi banyak ikhwan untuk menolak menikah dengan akhwat yang secara usia lebih tua beberapa tahun di atasnya. Tapi, lihatlah bagaimana pernikahan Rasulullah. Ia menikah pertama kali pada usia 25 tahun, dengan Khadijah yang usianya 40 tahun. Ada rentan usia yang cukup jauh, tapi kenyataanya keluarga beliau adalah keluarga yang paling bahagia. Bahkan Khadijah menjadi wanita yang paling dicintai Nabi dan tidak tergantikan oleh siapapun sesudah beliau wafat.
“Jadi, kufu dalam usia bukanlah suatu hal yang harus dan wajib untuk dilakukan. Karena jodoh tak mengenal usia.”

2. Kufu dalam Harta



Sekufu-dalam-harta
image. via anggraelacateringjakarta.wordpress.com

Sebagian orang memahami bahwa sekufu itu artinya harta dan jabatan calon suami dan calon istri sepadan. Lantas bagaimana dengan pernikahan yang terjadi di zaman Rasulullah, sebagian sahabat Rosul yang miskin menikah dengan shahabiyah yang kaya raya. Begitu juga sebaliknya, ada sahabat yang kaya raya menikah dengan shahabiyah yang tak memiliki banyak harta.
Misalnya antara seorang Asma binti Abu Bakar yang menikah dengan Zubair bin Awwam. Asma tak lain berasal dari keluarga Abu Bakar, keluarga yang sangat kaya dan berkecukupan. Bahkan Abu Bakar yang tak lain adalah saudarag kaya dan jujur ini pernah menginfakkan seluruh hartanya saat menjelang perang Tabuk. Abu Bakar juga tak terhitung dermanya kepada orang-orang yang membutuhkan. Sedangkan Zubair, ia adalah seorang sahabat Rosul yang miskin.
Bahkan saat akan menikah dengan Asma, Zubair hanya memiliki harta berupa seekor kuda. Namun demikian, keluarga mereka tumbuh menjadi keluarga yang penuh barakah. Pada mulanya, Asma mengikuti keprihatinan Zubair hidup dalam keterbatasan. Namun suatu saat, Zubair berubah menjadi orang yang kaya raya.
“Jadi, ukuran kesepadaan dalam harta bukanlah hal yang harus kita ikuti, melainkan ada usaha dan kerja keras yang harus diperhitungkan jika ingin memiliki pernikahan yang bahagia dan harmonis.”

3. Kufu dalam Kecantikan dan Ketampanan



sekufu-dalam-penampilan
image. via www.bercintaselepasnikah.my

Sebagian besar orang juga berpikir, bahwa orang cantik harus menikah dengan orang yang tampan, begitu juga sebaliknya. Karena dengan begitulah ia dikatakan sekufu atau sepadan.
Tapi, lihatlah Rasulullah, ia adalah orang yang paling tampan. Namun, istri beliau tidak semuanya cantik. Mayoritas yang beliau nikahi adalah janda-janda tua. Demikian pula pernikahan sahabat Rosul. Tidak semuanya yang tampan ketemu dengan yang cantik. Dan tidak semua yang cantik kemudian berjodoh dengan yang tampan. Misalnya Fathimah binti Qais dengan Usamah bin Zaid. Fathimah adalah seorang wanita yang sangat baik parasnya, serta berasal dari keluarga terhormat yang kaya raya. Sedangkan Usamah adalah mantan budak.
Karena sebenarnya menurut Imam Malik, ungkapan kafa’ah atau kufu atau sepadan ini khusus untuk kesepadanan dalam agama, iman taqwa dan juga akhlaknya. Bahwa orang yang bagus agamanya, ia sekufu dengan pasangan yang bagus pula agamanya. Imam Syafi’i pun mendukung pendapat ini. Bahwa kafa’ah berlaku dalam bidang agama, sedangkan harta tidak dimasukkan dalam kategori kafa’ah.
“Jadi, kafa’ah dalam bidang agama yang dimaksud bukanlah tingkat pengetahuan yang dimilikinya, melainkan seberapa mampu seseorang itu melakukan pengamalan terhadap agama, dan terhadap syariat Islam.”
Meski demikian, bukan berarti masalah usia, harta dan kedudukan serta kecantikan dan ketampanan diabaikan begitu saja. Sebab kita hidup bersama keluarga besar dan masyarakat. Kita hidup dengan lingkungan dan situasi yang tidak sama dibandingkan dengan lingkungan dan situasi yang dialami oleh para sahabat Rosul pada masa itu.

Semoga bermanfaat…

Selasa, 12 September 2017

Memutus siklus Anak Nakal ?
---------------------

Saat ngopi bareng mas Dodik Mariyanto di teras belakang rumah, iseng-iseng saya buka obrolan dengan satu kalimat tanya

"Mengapa anak baik biasanya semakin baik, dan anak nakal biasanya semakin nakal ya mas?"

Mas Dodik Mariyanto mengambil kertas dan spidol, kemudian membuat beberapa lingkaran-lingkaran.

"Wah suka banget, bakalan jadi obrolan berbobot nih", pikir saya ketika melihat kertas dan spidol di tangan mas Dodik.

Mas Dodik mulai menuliskan satu hadist:

*رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِد*ِ

_*“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua”*_

Artinya setiap anak yang baik, pasti membuat ridho orangtuanya, hal ini akan membuat Allah Ridho juga.

Tapi setiap anak nakal, pasti membuat orangtuanya murka, dan itu akan membuat Allah murka juga.

"Kamu pikirkan implikasi berikutnya dan cari literatur yang ada untuk membuat sebuah pola", tantang mas Dodik ke saya.

Waaah pak Dosen mulai menantang anak baik ya, suka saya.

Setelah membolak balik berbagai literatur yang ada, akhirnya saya menemukan satu tulisan menarik yang ditulis oleh kakak kelas mas Dodik, yaitu mas Dr. Agus Purwanto DSc
. disana beliau menuliskan bahwa anak nakal dan anak baik itu bergantung pada ridho dan murka orangtuanya.

Akhirnya kami berdua mengolahnya kembali, membuatnya menjadi siklus anak baik (lihat gambar siklus 1) dan siklus anak nakal ( lihat siklus 2)

Siklus Anak Baik ( siklus 1)

_*Anak Baik -> orangtua Ridho -> Allah Ridho -> keluarga berkah -> bahagia -> anak makin baik*_

Siklus Anak nakal ( siklus 2)

_*Anak Nakal -> orangtua murka -> Allah Murka -> keluarga tidak berkah -> tidak bahagia -> anak makin nakal*_

Kalau tidak ada yang memutus siklus tersebut, maka akan terjadi pola anak baik akan semakin baik, anak nakal akan semakin nakal.

*Bagaimana cara memutus siklus Anak Nakal ?* ternyata kuncinya bukan pada anak melainkan pada ORANGTUANYA.

Anak Nakal -> *ORANGTUA RIDHO* ->Allah Ridho -> keluarga berkah -> bahagia -> anak jadi baik.

Berat? iya, maka nilai kemuliaannya sangat tinggi. *Bagaimana caranya kita sebagai orangtua/guru bisa ridho ketika anak kita nakal?*

ini kuncinya:

*َإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ“*

*Bila kalian memaafkannya...menemuinya dan melupakan kesalahannya...maka ketahuilah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS 64:14).*

*Caranya* orangtua ridho adalah menerima anak tersebut, memaafkan dan mengajaknya dialog, rangkul dengan sepenuh hati, terakhir lupakan kesalahannya.

Kemudian sebagai pengingat selanjutnya, kami menguncinya dengan pesan dari Umar bin Khattab:

_*Jika kalian melihat anakmu/anak didik mu berbuat baik, maka puji dan catatlah, apabila anakmu/anak didikmu berbuat buruk, tegur dan jangan pernah engkau mencatatnya.*_
*Umar Bin Khattab*

Berdo'alah seperti ini:

_*"Ya Allah, aku bersaksi bahwa aku ridho kepada anakku (dg menyebutkan nama anak) dg ridho yang paripurna, ridho yg sempurna dan ridho yg paling komplit. Maka turunkanlah ya Allah keridhoan-Mu kepadanya demi ridhoku kepadanya."*_

💞💞💞💞💞💞💞💞💞

_*Tidak ada anak nakal, yang ada hanyalah anak belum tau.*_

_*Tidak ada anak nakal, yang ada hanyalah orang tua yang tak sabar.*_

_*Tak ada anak nakal, yang ada hanyalah pendidik yang terburu-buru melihat hasil.*_

Semoga bermanfa'at
Barakallahu fiikum...