SELAMAT DATANG DAN SELAMAT MENIKMATI, SEMOGA BERMANFAAT

Senin, 19 Agustus 2019

*MERASA FAKIR*

oleh : Wildan Nugraha
_Quranic Motivation_

*******

Ada hal yang menarik dari kisah Nabi Musa, dalam surah Al-Qashash disebutkan bahwa Nabi Musa berseteru dengan seorang Qibthi (Penduduk Mesir). Singkat cerita Nabi Musa kemudian meninju orang Qibthi tersebut dengan satu tonjokan, Orang Qibthi tersebut mati seketika dibuatnya.

Seseorang kemudian melapor kepada Fir'aun, bahwa Nabi Musa telah membunuh seseorang Qibthi, mendengar itu Fir'aun murka dan bersumpah serapah akan membunuh Nabi Musa.
Namun takdir Allah lain, seseorang dari kalangan Fir'aun memberi tahu Musa tentang ancaman serius yang dialaminya, ia kemudian menyuruh Nabi Musa agar pergi dari Mesir.

Maka tatkala mendengar kabar itu... Nabi Musa lari sekencang-kencangnya. Tanpa bekal apapun, bahkan sebagian riwayat menyebutkan bertelanjang kaki (tanpa alas kaki). Musa lari, lari dan lari... Pakaian yang ia kenakan hanya sehelai saja. Ia lari sampai kelak kita tahu, ia berada di Negeri Madyan. Sungguh jarak yang teramat jauh.


Setelah dirasa jarak antara dia dengan Fir'aun cukup jauh. Nabi Musa kemudian bersandar disebuah pohon, Nabi Musa kebingungan teramat sangat. Terusir dari kampungnya, tak memiliki apapun kecuali pakaian selembar. Ketika ia merasa kelaparan iapun kemudian berdoa ;


فَسَقَىٰ لَهُمَا ثُمَّ تَوَلَّىٰٓ إِلَى ٱلظِّلِّ فَقَالَ *رَبِّ إِنِّي لِمَآ أَنزَلۡتَ إِلَيَّ مِنۡ خَيۡرٖ فَقِيرٞ*


Maka dia (Musa) memberi minum (ternak) kedua perempuan itu, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa, *“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan (makanan) yang Engkau turunkan kepadaku.”*

-Surat Al-Qashash, Ayat 24-

*******

Maka dari Nabi Musa ini kita belajar adab, Nabi Musa berdoa sebenarnya meminta makanan, karena ia merasakan kelelahan. Tapi lihatlah adab Nabi Musa kepada Allah.

Nabi Musa merasa bahwa dirinya fakir. Tak memiliki apapun dimata Allah. Bahkan makanan pun Allah yang berikan. Ia merasa fakir (butuh) pertolongan Allah.

Hingga akhirnya Allah bukan hanya memberikan makanan.
Tapi Allah memberikan Nabi Musa ;

1. Jodoh ; Kelak ia berjodoh dengan anak Nabi Syuaib. (Tentunya jodoh yang baik, dari nasab dan keturunan yang baik)

2. Diberi naungan tempat tinggal. Nabi Musa tinggal bersama Nabi Syuaib.

3. Diberi pekerjaan. Nabi Musa bekerja di "perusahaan" Nabi Syuaib sekitar 10 tahunan.

4. Diberi nikmat Kenabian. Bahkan sebagian ulama sepakat. Bahwa Nikmat kenabian itu baru diberikan disini, Nabi Musa diangkat menjadi seorang Nabi.

*******

Maka dari kisah Nabi Musa menurut DR Ahmad 'Isa Al-Masharawy kita belajar bahwa : *"Merasa fakir (merasa butuh) kepada Allah adalah kaya yang sesungguhnya"*

_Maka dimanakah kita hari ini???_
_Masihkah kita merasa tak perlu bantuan dari Allah?_
_Masihkah kita merasa bahwa segala sesuatu itu terjadi karena usaha kita?_

Belajarlah dari Nabi Musa tentang kepasrahan, ketidakberdayaan, ketidak kuasaan, kefakiran, kelemahan dihadapan Allah...

********


Semakin kita menantang Allah. Semakin kita melawan perintah Allah. Semakin itu pula Allah menunjukkan kekuasaanNya, kekuatanNya. Banyak orang-orang yang tatkala ditimpa musibah, bukannya ia semakin mendekat kepada Allah. Malah ia semakin menjadi-jadi. Tak mau mengakui bahwa dirinya lemah dirinya fakir (butuh Allah). Seolah... semua terjadi atas segala usahanya...

Banyak orang yang tak mau berdamai dengan dirinya. Semakin ia bekerja keras untuk keluar dari permasalahan, semakin itu pula jalan tertutup. Ia tak menyadari satu hal yang dibutuhkannya. *"KEPASRAHAN"*
Pasrah itu tanda kita butuh Allah.

betapa banyak dari kita yang seringkali tak mau mengakui kelemahan diri,  yang disebalik itulah justru peran Allah sebagai Rabb kita hadir.

Sebab *Langkah awal keluar dari gelapnya masalah kehidupan adalah mengakui bahwa tidak ada yang bisa menolong kecuali Allah saja, dan pasrah atas kepengurusan Allah*

Pasrahlah! Berdamailah dengan dirimu, hentikan segala ikhtiarmu sejenak. Dan bersujudlah! Sebab ada perkara-perkara yang tak bisa kau selesaikan dengan usahamu didunia. Namun bisa diselesaikan oleh perkara-perkara dan bala bantuan dari langit.

Hanya Allah yang bisa menolong kita. Sehingga sebuah ucapan yang harus selalu kita lisankan, dan tancapkan dalam hati. *"Hasbunallah Wa ni'mal wakiiil. Ni'mal maulaa wa ni'man Nashiir"*

Cukuplah Allah sebagai wakilku. Sebaik-baiknya pemilik diriku, dan sebaik-baiknya penolongku.

Selamat berpasrah setelah ikhtiar. Dan semoga kau temukan jawabmu.



*Wildan Nugraha*
Quranic Motivation
_Sabtu, 29 Juni 2019_


*********

_Silahkan copaste dan forward tulisan ini ke sahabat, teman, keluarga anda. Semoga membawa berkah dan manfaat_

Bagi sahabat yang ingin bergabung _Grup WA Quranic Motivation_ Silahkan daftar ke >> bit.ly/quranicmotivation

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mau membaca, dengan segala kerendahan hati mohon diberikan komentar,semoga dapat bermanfaat