SELAMAT DATANG DAN SELAMAT MENIKMATI, SEMOGA BERMANFAAT

Senin, 19 Agustus 2019

AGAR TETAP ISTIQAMAH

Perkara yang paling sulit bagi seseorang adalah tetap istiqamah hingga akhir hayatnya. Ritme kehidupan yang penuh dengan godaan syahawat dan syubuhat, begitu mudah menodai dan meruntuhkan keistiqamahan seseorang jadi “sang pecundang” sekiranya tidak dapat taufiq dari Allah.

Inilah resep racikan yang dapat menjadi penawar penyakit futur bagi awam kaum muslimin tatkala datang melanda:

1. Senantiasa berupaya konsekwen dalam menimba ilmu, karena kejahilan adalah sebab ketergelinciran ke dalam jurang syahawat dan syubuhat.
2. Berupaya selalu komit dengan sholat jama’ah, karena begitu besar perannya menjaga agama seseorang.
3. Memilih kawan dan teman dekat yang sholeh, sahabat sejati yang mengangkatnya bangun dari kehinaan dan kelalaian.
4. Memilih istri yang sholihah, karena ialah pendukung interen seseorang yang paling ampuh kala ia melemah. Bercermin dari Ibunda Khadijah yang begitu kuat perannya mendukung Nabi kala pertama kali mendapatkan wahyu,” sekali-kali tidak duhai suamiku, mustahil Rabb menghinakanmu selamanya, sebab engkau senantiasa menyambung silaturrahmi, membantu orang kesusahan, dan yang ditimpa musibah...” itulah ungkapan yang menjadi pengkuat Nabi untuk tidak ragu menjadi Nabi utusan Allah.
5. Mencari lingkungan yang baik dan hidup diantara orang-orang yang sholeh, sebagaimana petuah seorang Alim pada pembunuh 100 nyawa agar ia pergi berhijrah meninggalkan negerinya yang jelek, pindah dan bergabung dengan orang-orang sholeh di negeri mereka.

Adapun untuk para penimba ilmu, agar tetap eksis dalam keistiqamahan:
1. Tidak pernah putus untuk tetap menimba ilmu selamanya.
2. Tidak pernah berhenti untuk menyampaikan ilmu dan menyebarkannya dimanapun berada, karena zakat ilmu adalah dengan menyampaikannya.
3. Tidak pernah merasa diri telah hebat, tertipu dengan sifat ujub dan bangga dengan apa yang ia miliki, hakikat ilmu adalah mensucikan seseorang dari segala penyakit hati dan melahirkan ketakutan yang bersangatan pada Allah, bilamana seseorang semakin dalam ilmu namun semakin jauh dari sifat tawadhu’ dan semakin hilang ketakutan pada Allah maka pastikan ada yang salah dalam dirinya, atau ilmu yang ia tuntut. Ibnu Hajar berpesan:” ilmu itu tiga bagian: sepertiga pertama bagi yang masuk padanya kan merasa dirinya hebat dan lebih dari segalanya. Bila ia masuk pada sepertiga kedua ia kan merasa bahwa dirinya masih banyak kekurangan disana sininya. Bila ia masuk ke sepertiga terakhir maka ia kan merasa bahwa ia tidak tau apapun juga dihadapan samudera ilmu Allah yang luas.
4. Banyak berdoa kepada Allah agar senantiasa menjaga keistiqamahan dirinya, sebagaimana Nabi tak putus merintih berdoa:” Duhai zat pembolak balik hati, teguhkan diriku di atas ketaatan padamu”.

——————-
*ringkasan soal jawab syeikh Ziyad Al-Abbadi “bagaimana agar tetap istiqamah dalam beragama”.

✍️ Ust. Abu Fairuz Ahmad Ridwan, Lc.

@kajianislamchannel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mau membaca, dengan segala kerendahan hati mohon diberikan komentar,semoga dapat bermanfaat