“ MENGGAPAI RIDHO
ALLAH SWT
DENGAN BERBAKTI
KEPADA ORANG TUA“
Saudaraku .......
Kenanglah
wajah ibu kita yang kian menua, padahal kita dulu 9 bulan di perutnya,
merasakan mual, muntah, berjalan terasa berat, dan berbaring pun terasa sulit
tapi orang tua kita tetap ridho…
Kenanglah
ayah kita yang membanting tulang mencari nafkah agar kita tumbuh menjadi janin
yang sehat.
Ketika
ibu melahirkan kita, bersimbah darah dan air mata.. Ingatlah, ibu kita meregang nyawa antara hidup
dan mati, itulah saat kelahiran kita, tapi ibu tetap bahagia Ditatapnya diri
kita dan didekapnya, padahal hampir-hampir saja nyawanya sirna. Dua tahun kita menyusui. Malam kita kotori dan
kencingi pakaiannya. Tetapi ibu tetap sabar, sampai tiada rela seekor nyamukpun
menggigit kita.
Ya
Allah Yang Maha Agung Ampuni jika hati kami penuh dengan kebencian dan
kedendaman kepada ibu bapak kami, Ampuni jika hati ini kotor kepada keduanya,
Ampuni jika perilaku kami menyakiti hatinya.
Hati-hatilah
saudaraku, sering kita dengar orang yang mati dalam keadaan penuh dosa,
dikutuk dan dilaknat oleh orang tua karena kedurhakaannya. Alangkah pedihnya
bagi orang tua yang memiliki anak durhaka jauh dari agama tidak tahu bagaimana
mengurus mayat bapak ibunya, yang tahu hanyalah berebut warisan dan saling
menyakiti…
Duhai
Allah Yang Maha Mengetahui Yang Maha Agung Golongkan
orang tua kami menjadi orang tua yang Engkau ampuni seluruh dosanya,
Muliakanlah dengan ketaatan sepanjang hayatnya, Jadikan akhir hayatnya menjadi
khusnul khatimah Jadikan mereka ahli surga.
Bapak-bapak,
Ibu-ibu, saudara-saudaraku.. Jalan
yang haq dalam menggapai Ridho ALLAH melalui
orang tua adalah birrul walidain. Birrul walidain (berbakti kepada orang tua)
merupakan salah satu masalah penting dalam Islam. Di dalam Al-Quran, setelah
memerintahkan manusia untuk bertauhid, ALLAH memerintahkan untuk berbakti
kepada orang tua.
Dalam
surat Al-Isra' ayat 23-24, ALLAH berfirman:
"Dan Robb-mu telah memerintahkan kepada manusia, janganlah ia beribadah
melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua
dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya
telah berusia lanjut di sisimu, maka janganlah katakan kepada keduanya 'ah' dan
janganlah kamu membentak kedua-nya. Dan katakanlah kepada keduanya perkataan
yang mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasing
sayang. Dan katakanlah, 'Wahai Rabb-ku sayangilah keduanya sebagaimana keduanya
menyayangiku di waktu kecil'
Perintah
birrul walidain juga tercantum dalam surat An-Nisa:36,
ALLAH berfirman:
"Dan
sembahlah ALLAH dan janganlah menyekutukan-Nya dengan sesuatu, dan berbuat
baiklah kepada kedua ibu bapak, kepada kaum kerabat, kepada anak-anak yatim,
kepada orang-orang miskin, kepada tetangga yang dekat, tetangga yang jauh,
teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya, sesungguhnya ALLAH tidak menyukai
orang-orang yang sombong dan membanggakan diri"
Dalam
surat Al-Ankabut:8, tercantum larangan mematuhi
orang tua yang kafir kalau mereka mengajak kepada kekafiran. "Dan
Kami wajibkan kepada manusia (berbuat) kebajikan kepada orang tuanya. Dan jika
keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya
kepada-Ku lah kem-balimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan"
Keutamaan
Berbakti kepada Orang Tua dan Pahalanya
1.
Adalah amal yang paling
utama, sesuai sabda Rosululloh:"Aku bertanya kepada Nabi tentang amal-amal
yang paling utama dan dicintai ALLAH. Nabi menjawab, 'pertama sholat pada
waktunya (dalam riwayat lain disebutkan sholat di awal waktunya), kedua
berbakti kepada kedua orang tua, ketiga jihad di jalan ALLAH" (HR. Bukhori
I/134, Muslim no 85)
2.
Ridho ALLAH tergantung
kepada ridho orang tua, sesuai sabda Rosululloh: "Ridho ALLAH tergantung
kepada keridhoan orang tua dan murka ALLAH tergantung kepada kemurkaan orang
tua" (HR Bukhori, Ibnu Hibban, Tirmidzi, Hakim)
3.
Berbakti kepada orang tua
dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami, yaitu dengan cara bertawasul
dengan amal sholeh tsb. Dalilnya adalah hadits riwayat dari Ibnu 'Umar mengenai
kisah tiga orang yang terjebak dalam gua, dan salah seorang-nya bertawasul
dengan bakti kepada ibu bapaknya. (HR Bukhori dalam Fathul Bari 4/449 no 2272,
Muslim (2473)(100))
4.
Akan diluaskan rizki dan
dipanjangkan umur kita, sesuai sabda Nabi: "Barangsiapa yang suka
diluaskan rizki dan dipanjangkan umur-nya maka hendaklah ia menyambung tali
silaturrohmi" (HR Bukhori 7/7, Musilim 2557, Abu Dawud 1693) Dalam
silaturrohmi, yang harus didahulukan adalah silaturrohmi kepada orang tua
sebelum kepada yang lain. Banyak di antara saudara-saudara kita yang sering
ziarah kepada teman-temannya, tetapi kepada orang tuanya sendiri jarang, bahkan
tidak pernah. Padahal ketika masih kecil, dia selalu bersama orang tuanya.
Sesulit apapun harus tetap diusahakan untuk bersilaturrohmi kepada kedua orang
tua, karena dekat kepada keduanya insya' ALLAH akan dimudahkan rizki dan
dipanjangkan umurnya.
5.
Akan dimasukkan surga
(jannah) oleh ALLAH. Dosa-dosa yang ALLAH segerakan adzabnya di dunia
diantaranya adalah berbuat zalim dan durhaka kepada orang tua. Dengan demikian,
jika seorang anak berbuat baik kepada orang tuanya, ALLAH akan menghindarkannya
dari berbagai malapetaka, dengan izin ALLAH.
Bentuk dan Akibat Durhaka kepada Kedua Orang
Tua
1.
Menimbulkan gangguan
terhadap orang tua, baik berupa perkataan (ucapan) ataupun perbuatan yang
membuat orang tua sedih atau sakit hati.
2.
Berkata 'ah' dan tidak
memenuhi panggilan orang tua.
3.
Membentak atau menghardik
orang tua.
4.
Bakhil, tidak mengurusi
orang tuanya, bahkan lebih mementingkan yang lain daripada mengurusi orang
tuanya, padahal orang tuanya sangat membutuhkan. Seandainya memberi nafkah pun,
dilakukan dengan penuh perhitungan.
5.
Bermuka masam dan
cemberut di hadapan orang tua, merendahkan orang tua, mengatakan bodoh,
'kolot', dan lain-lain.
6.
Menyuruh orang tua,
misalnya menyapu, mencuci atau menyiapkan makanan. Pekerjaan tersebut sangat
tidak pantas bagi orang tua, terutama jika mereka sudah tua dan lemah. Tetapi,
jika si ibu melakukan pekerjaan tersebut dengan kemauannya sendiri, maka tidak
mengapa, dan karena itu anak harus berterima kasih.
7.
Menyebut kejelekan orang
tua di hadapan orang banyak atau mencemarkan nama baik orang tua.
8.
Mendahului taat kepada
istri daripada kepada orang tua. Bahkan ada sebagian orang dengan teganya
mengusir ibunya demi menuruti kemauan istrinya. Sebagian orang yang telah
menikah tidak menafkahkan hartanya lagi kepada orang tuanya karena takut kepada
istrinya, hal ini tidak dibenarkan... Harus dijelaskan kepada istri bahwa
kewajiban yang utama bagi anak laki-laki adalah berbakti kepada ibunya (kedua
orang tuanya) setelah Allah dan RasulNya. Sedangkan kewajiban yang utama bagi
wanita yang telah bersuami setelah kepada Allah dan Rasul Nya adalah kepada
suaminya. Ketaatan kepada suami akan membawanya ke surga. Namun demikian suami
hendaknya tetap memberi kesempatan atau ijin agar istrinya dapat berinfaq dan
berbuat kebaikan lainnya
kepada orang tuanya.
9.
Malu mengakui orang
tuanya. Sebagian orang merasa malu dengan keberadaan orang tua dan tempat
tinggal ketika status sosialnya meningkat. Tidak diragukan lagi, sikap semacam
itu adalah sikap yang sangat tercela, bahkan termasuk kedurhakaan yang keji dan
nista.
Bentuk-bentuk Berbakti kepada Orang Tua
1.
bergaul dengan keduanya
dengan cara yang baik. Di dalam hadits Nabi saw disebutkan bahwa memberi
kegembiraan kepada seseorang mukmin termasuk shodaqoh, lebih utama lagi kalau
memberi kegembiraan kepada orang tua kita.
2.
Berkata kepada keduanya
dengan perkataan yang lemah lembut. Hendaknya dibedakan berbicara kepada kedua
orang tua dengan kepada anak, teman atau dengan yang lain. Berbicaralah dengan
perkataan yang mulia kepada kedua orang tua.
3.
tawadhu' (rendah diri).
Tidak boleh kibr (sombong) apabila sudah meraih sukses atau memenuhi jabatan di
dunia, karena sewaktu lahir kita berada dalam keadaan hina dan membutuhkan
pertolongan dengan memberi makan, minum, pakaian dan semuanya.
4.
Memberi infaq (shodaqoh)
kepada kedua orang tua. Semua harta kita adalah milik orang tua.
5.
Mendoakan kedua orang
tua. Sebagaimana ayat: (artinya) "Wahai robb-ku, kasihilah keduanya,
sebagaimana mereka berdua telah mendidikku sewaktu kecil". Seandainya
orang tua masih berbuat syirik serta bid'ah, kita tetap harus berlaku lemah
lembut kepada keduanya.
Apabila
kedua orang tua telah meninggal, maka yang pertama kita lakukan adalah meminta
ampun kepada ALLAH dengan taubat nasuha (benar) bila kita pernah berbuat
durhaka kepada keduanya di waktu mereka masih hidup, yang kedua adalah
menshalatkannya, ketiga adalah selalu meminta ampunan untuk keduanya, yang
keempat membayarkan hutang-hutangnya, yang kelima melaksanakan wasiat sesuai
dengan syari'at dan yang keenam menyambung tali silaturrohim kepada orang yang
keduanya juga pernah menyambungnya (diringkas dari beberapa hadits yang
shohih). Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa illam taghfir
lanaa wa tarhamnaa lanakunanna minal khasiriin.
Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika
Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscahya pastilah
kami termasuk orang yang rugi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mau membaca, dengan segala kerendahan hati mohon diberikan komentar,semoga dapat bermanfaat