“ KEUTAMAAN BULAN
SYA'BAN “
Alhamdulillah,
kita sudah memasuki bulan Sya'ban, hari ini
pada saat pembuatan materi kultum Juli kita telah berada pada tanggal 2
sya'ban Ini artinya kurang dari satu bulan
lagi kita akan bertemu dengan Ramadhan, Insya Allah, jika Allah
Mengijinkan. Ramadhan adalah bulan berjuta keutamaan. Sya’ban juga memiliki
keutamaannya sendiri, terutama bagi mereka yang bersiap-siap, melakukan
pemanasan, agar bisa langsung tancap gas begitu Ramadhan tiba dan insya allah
semoga kita dipanjangkan umur, amin..
“Diriwayatkan
oleh Imam Bukhari dan Muslim daripada Sayidatina Aisyah R.A., beliau telah
berkata yang maksudnya: “Adalah Rasulullah S.A.W sering berpuasa hingga kami
menyangka bahwa Baginda berpuasa terus menerus dan Baginda sering berbuka
sehingga kami menyangka bahwa Rasulullah akan berbuka seterusnya. saya tidak
pernah melihat Baginda berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan dan
saya tidak pernah melihat Baginda berpuasa sunat dalam sebulan yang lebih
banyak dari puasanya di bulan Sya'ban.” Rasulullah SAW, menjawab kepadanya
dengan mengatakan bahwa bulan Sya’ban adalah bulan yang terletak antara bulan
bulan Rajab dan Ramadhan sering kali orang melupakan fadilah dan keutamaan yang
terkandung didalamnya bulan tersebut. Padahal bulan tersebut segala amal
perbuatan selama satu tahun diangkat kehadapan Allah SWT. Dan inilah sebabnya
kenapa saya banyak berpuasa sunnat pada bulan tersebut, karenanya ingin amal dan
perbuatan saya diangkat kehadapan Allah SWT. Dan saya dalam keadaan puasa.
Hadis
diatas kemudian diperkuat lagi oleh hadis riwayat Anas ra. ” Orang muslim di
zaman Rasulullah SAW, dan sahabatnya selalu meningkatkan bacaan Al-Quran setiap
kali memasuki bulan Sya’ban, dan pada bulan Sya’ban jugalah mereka selalu
membayar zakat mereka terhadap fakir miskin demi untuk membantu menghadapi
bulan Ramadhan dengan jiwa yang tenang”. Kedua hadis Rasulullah itu
mengingatkan kaum muslimin menyambut bulan Sya’ban dengan melaksanakan perintah
Allah SWT, dan melaksanakan perbuatan yang baik-baik. Bagi mereka yang
mendapatkan rezki yang dilebihkan Allah jangan lupa menyisihkan sebagian rezki
itu untuk bersedekah dan membayar zakat. Mudah-mudahan Allah SWT, dengan
menunjukkan amal ikhlas seorang muslim sejati disisi Allah SWT, akan menurunkan
rahmat yang berlimpah kepada manusia dan alam sekitar. Seperti rahmat
kesehatan, rahmat kesempatan, rahmat Iman dan rahmat Islam.
Beliau
bersabda, ' Lakukan amalan menurut kemampuanmu, karena Allah tidak pernah
merasa bosan terhadap amal kebaikanmu sehingga kami sendiri yang bosan.’ Dan,
shalat (sunnah) yang paling dicintai Nabi adalah yang dilakukan secara kontinu,
meskipun hanya sedikit. Apabila beliau melakukan suatu shalat (sunnah), maka
beliau melakukannya secara kontinu.” Aisyah
r.a. berkata, “Saya biasa mempunyai tanggungan puasa Ramadhan, dan saya tidak
dapat mengqadhanya melainkan di bulan Sya’ban.” Yahya berkata, “(Hal itu
karena) sibuk dengan urusan Nabi.”
KEISTIMEWAAN BULAN SYA'BAN
Sesungguhnya
untuk yang mau mempelajari bulan demi bulan mengandung kelebihan tersendiri,
Ramadhan turunnya Al-Quran, Zulhijjah disebut bulan haji, Nabi Ibrahim
mengorbankan anak sendiri Ismail kemudian umat Nabi Muhammad SAW, menamakannya
bulan korban. Bulan Rajab Isra’ Mikraj Rasulullah SAW. Bulan Sya’ban meiliki
jumlah keistimewaan dan hikmah pula, yakni hikmah dan kebaikan yang
dikandungnya. Bulan Sya’ban mendatangi kita tiap tahun guna memberikan
kesempatan agar meningkatkan dan melipatgandakan berbagai amal kebaikan. Pada
bulan inilah kesempatan bagi kaum muslimin memperbanyak amal ibadahnya serta
perbuatan lainnya seperti memberi sedekah fakir miskin, membina anak yatim,
memperbanyak puasa sunnat guna melatih diri menghadapi puasa Ramadhan nantinya.
Selain itu juga didalam bulan Sya'ban ini ada satu malam yang dikenal dengan
malam Nisfu Sya'ban, dan ada kisah yang meriwayatkan malam tersebut sebagai
berikut : Suatu malam rasulullah shalat, kemudian beliau bersujud panjang,
sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku
gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai
shalat beliau berkata: "Hai A'isyah engkau tidak dapat bagian?". Lalu
aku menjawab: "Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak
(menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama".
Lalu beliau bertanya: "Tahukah engkau, malam apa sekarang ini".
"Rasulullah yang lebih tahu", jawabku. "Malam ini adalah malam
nisfu Sya'ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan
mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih
sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki" (H.R. Baihaqi)
Setelah kita
memahami esensi dari bulan Sya'ban diatas, semoga kita menjadi bulan Ramadhan
menjadi bulan yang sangat istimewa
karena dengan bermodalkan pengalaman di bulan Sya’ban Insya Allah kita
dapat dengan ikhlas mengamalkan ibadah selama bulan Ramadhan nanti dengan
ikhlas karena Allah SWT dan hanya ridha Allah SWT saja yang kita cari .
(JULI 2009)
(JULI 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mau membaca, dengan segala kerendahan hati mohon diberikan komentar,semoga dapat bermanfaat