“ KEUTAMAAN
SEDEKAH“
Harta yang
menjadi milik manusia sebenarnya ada 3 macam, yaitu makanan atau minuman yang
ia makan atau minum sampai habis, pakaian yang ia pakai hingga lusuh atau
rusak, dan apa yang ia sedekahkan.
Makanan dan
minuman yang habis diminum atau dimakan sudah pasti menjadi miliknya, karena ia
telah menikmatinya dan telah menjadi darah dagingnya. Tetapi makanan dan minuman
yang masih tersisa belum tentu menjadi miliknya.
Harta yang
dimiliki pun demikian. Harta yang habis disedekahkan akan menjadi milik
manusia, sedangkan yang tersisa belum tentu menjadi miliknya. Karena mungkin
saja harta itu akan musnah sebelum sempat dinikmati, baik karena bangkrut,
dicuri orang, atau ada sebab lain yang mempercepat kemusnahannya. Bahkan,
ketika ajal telah menjemputnya, bisa saja harta miliknya akan menjadi rebutan
para ahli warisnya. Beruntung kalau ahli warisnya adalah anak-anak yang saleh
dan salehah, tetapi kalau taleh dan talehah? Akan sia-sia harta itu. Sedekah
bukan hanya menghasilkan manfaat ukhrawi, berupa pahala di akhirat, tetapi juga
banyak manfaat duniawinya, baik bagi orang-orang yang menerimanya maupun bagi
orang-orang yang memberikannya. Bagi penerima, yang biasanya adalah fakir
miskin atau kelompok du`afa’, harta sedekah itu akan sangat berarti dalam
mengatasi beban ekonomi yang menghimpit mereka dari waktu ke waktu. Sedangkan
bagi pemberi, sedekah akan menjadi senjata yang ampuh dalam mengikis
sifat-sifat negatif yang ada di dalam dirinya.
Dalam
sebuah hadis riwayat Imam at-Turmudzi dan Ahmad, dikisahkan bahwa pada saat
Allah menciptakan bumi, bumi bergetar. Lalu Allah ciptakan gunung. Berkat
kekuatan yang telah diberikan Allah kepada gunung, ternyata bumi pun terdiam.
Karena merasa heran menyaksikan penciptaan gunung tersebut, para Malaikat
bertanya: "Wahai Tuhan Kami, apakah ada ciptaan-Mu yang lain yang lebih
kuat daripada gunung?" Allah menjawab: "Ada, yaitu besi!" Mereka
bertanya lagi: "Wahai Tuhan Kami, apakah ada ciptaan-Mu yang lain yang
lebih kuat daripada besi?" Allah menjawab: "Ada, yaitu api!"
Kemudian mereka bertanya lagi: "Wahai Tuhan Kami, apakah ada ciptaan-Mu
yang lain yang lebih kuat daripada api?" Allah menjawab: "Ada, yaitu
air!" Para Malaikat kembali bertanya: "Wahai Tuhan Kami, apakah ada
ciptaan-Mu yang lain yang lebih kuat daripada air?" “Ada, yaitu angin!”
Jawab Allah. Mereka bertanya lagi: "Wahai Tuhan Kami, apakah ada ciptaan-Mu
yang lain yang lebih kuat daripada itu semua?" Allah menjawab: "Ada,
yaitu amal anak Adam, yang tangan kanannya mengeluarkan sedekah sedangkan
tangan kirinya tidak tahu!”
Hadis ini
menjelaskan bahwa sedekah yang dikeluarkan dengan penuh keikhlasan, yang
diumpamakan Nabi dengan “tangan kanannya mengeluarkan sedekah sedangkan tangan
kirinya tidak tahu”, mempunyai kekuatan yang sangat dahsyat. Kedahsyatan
sedekah ini bukan hanya mampu mengalahkan kekuatan yang ada pada gunung, besi,
api, air dan angin, sebagaimana yang ditamsilkan Nabi, tetapi juga sifat-sifat
negatif seperti kikir, tamak, angkuh, ria, gila pujian dan lain-lain. Bahkan, sedekah yang dikeluarkan dengan
ikhlas dapat menyebabkan pemberinya mendapat pertolongan Allah di dunia, berupa
keselamatan dari segala musibah. Perhatikanlah sabda Nabi berikut ini: “Janganlah sekali-kali Anda memandang
rendah suatu kebajikan yang Anda lakukan walau sekecil apa pun, walaupun
sekadar berwajah manis saat bertemu dengan saudaramu. Keluarkanlah sedekah
setiap hari, walau-pun sedikit, dan jadikanlah sedekah itu pada pagi hari,
karena sesungguhnya bala (musibah) tidak akan menyusuli sedekah.”
Maksudnya,
sebelum melaksanakan aktivitas harian, Nabi menganjurkan agar kita bersedekah,
apa pun bentuk sedekah itu dan berapa pun banyaknya, walaupun hanya sekadar
menebarkan senyum kepada sesama. Hal ini dilakukan dalam rangka membentengi
diri kita dari bala atau musibah yang mungkin datang kepada kita pada hari itu.
Marilah
kita saling mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah kepada kita
dengan cara banyak bersedekah, sebelum ajal menjemput kita sesuai dengan firman Allah dalam surat al-Munafiqun, (63:
10): “Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang
telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di
antara kamu; lalu ia berkata: ”Ya, Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan
(kematian)-ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah
dan aku termasuk orang-orang yang saleh?”
Wallahu'alam bisshowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mau membaca, dengan segala kerendahan hati mohon diberikan komentar,semoga dapat bermanfaat