SAKIT GIGI PEMBAWA HIKMAH
Seketika mata ini terpejam mengikuti instruksi yang disampaikan dari trainer pelatihan ku hari ini. Kami sedang akan praktek spiritual inspiration, setelah sejak pagi kami dibekali modal ilmu tentang mindset menjadi penulis , kuikuti perintah yang disampaikan , kurasakan aliran udara yang kuhirup perlahan dan kuhembuskan demikian berulang-ulang, trainerku terus memberikan instruksi dalam keterpejaman mata kami, kupegang jari tengah kiriku karena kami memang diistruksikan demikian , kumainkan daya imajinasiku yang memang harus kulakukan , karena aku ingin merasakan manfaat dari spiritual inspiration ini, tak ingin kusia-siakan pelatihan mahal yang menjadi murah bagi kami karena status kami yang sebagai team redaksi kantor kami, sehingga kami dibebaskan dari biaya pelatihan yang mungkin kalau dihitung-hitung bisa lebih dari 5 juta-an. Namun belum sampai 2 menit tiba-tiba...AWWWW ada yang sakit dan nyeri dari gigi sebelah kananku, sakittttt sekali, ya Allah apakah aku bisa mengikuti praktek ini dengan mudah dan kurasakan manfaatnya?? Sambil tetap berusaha fokus aku teruskan telinga ini mendengarkan instruksi yang disampaikan, namun sakit ini terus saja menari-nari di gigiku tanpa kompromi, namun aku terus bicara kepada Allah ..Ya Allah , pasti ada maksud dari kejadian ini, terus kuikuti lagi semua instruksi, sambil kumerasakan nikmatnya nyeri yang saat itu datang, biasanya sakit ini datang kalau aku habis makan yang manis-manis, atau makan-makanan yang keras dan itupun langsung mak nyosss sakitmya, tapi itu juga jarang, tapi kali ini lain lagi ceritanya, aku hanya makan roti yang tidak begitu manis, the yang manisnya pun kurang manis menurutku, ditambah lagi setelah makan itupun aku tidak merasakan apa-apa, Lahh ini koq munculnya dengan waktu yang cukup lama, sebelum praktek ini aku sehat-sehat saja, kenapa sekarang sakit, demikin batinku dan biasanya aku hanya memainkan jari telunjuk kananku dan menekan-nekan pipiku , gak lama kemudian pasti deh insya allah sembuh, tapi sekarang kan lagi praktek, wah kalau aku memainkan telunjuk kananku bisa jadi menganggu konsentrasiku nih demikian fikirku, bicara seperti ini aja aku sudah tidak fokus namun...aku yakin pasti ada hikmahnya, Allah swt tidak akan menurunkan suatu kejadian tanpa ada maksud. Perlahan terus kunikmati sakit gigi ini dalam keterpejaman mata ini , perlahan aku biarkan nyeri itu mengganggu konsentrasiku, dan sampai pada kalimat Pak Ateng, nama trainerku hari ini : “ Keluarkan segala penyakit yang ada, dan rasakan....”
Subhanallah, sakit itu terasa mulai melambai-lambai hendak pergi dari gigiku ini, sakit yang kurasa mulai berkurang, kukeluarkan udara kotor dan penyakit yang ada di diri ini dengan penuh berharap pada Allah SWT, sambil ku terus fokus dengan sakit ini, kurasakan perlahan sakit ini mulai reda , masih ada sedikit tersisa, namun terus kuusir hingga hilang, Aku terus berkonsentrasi mengikuti perintah Pak Ateng dan sekaligus meredakan sakit ini , dan Alhamdulillah saat kami diminta untuk membuka mata, rassa sakit ini sudah hilang, entah kemana sakit itu pergi hanya Allah swt yang menghilangkan, ternyata menjadi penulis memang harus bisa menjaga stamina, harus bisa menulis kapan dan dimanapun. Saat menulis tulisan ini, aku seperti tidak mengalami sakit seperti tadi, tidak ada yang tahu apa yang aku alami pada saat sesi praktek tadi, kecuali setelah cerita ini kubacakan atau dibacakan oleh trainernya. Dan bisa jadi ceritanya akan lain bila aku saat ini sedang sakit. Saat ini aku sedang dilatih dan dibimbiing oleh Allah SWT untuk berkonsentrasi dalam semua kondisi, sehat dan sakit, bagaimana agar fikiranku bisa tetap fokus walau kondisi disekitar tidak mendukung , dan sempat terlintas dalam fikiranku pasti praktek ini memang bisa menjadi perantara dalam penyembuhan sakitku maupun sakit-sakit yang lain, akan kucoba kutanyakan kesimpulanku ini pada Pak Ateng trainerku yang juga penulis buku Best Seller. Dan sebagai calon penulis yang handal sesuai doa kami bersama-sama padahari ini , tentunya kami harus menyampaikan kebenaran betapapun sakitnya itu, Kini kami diminta untuk menuliskan apa yang kami rasakan setelah melakukan praktek spiritual inspiration, dan inilah karyaku yang dapat kutuliskan untuk dapat bisa berbagai dengan sesama teman penulis di kantorku, walau sebenarnya pada saat yang bersamaan muncul wajah sabar umiku bermain-main dalam fikiranku sedang tersenyum padaku seakan restunya selalu mengantarku dimana saja aku berada, namun bercerita tentang seorang ibu tidak akan pernah bisa sedikit, akan teramat panjang sisi baik yang dapat dibagi, biarlah senyum umiku pada siang ini menghias dan menemaniku dalam sanubariku, nanti akan aku ceritakan kejadian menarik yang kujumpai di sepanjang hari-hariku mengisi kehidupan yang dianugerahkan Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mau membaca, dengan segala kerendahan hati mohon diberikan komentar,semoga dapat bermanfaat