Bulan Sya’ban Menyapa, Saatnya Persiapkan Diri
Menyambut Bulan Ramadhan
Bulan Sya’ban terletak di antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan , diapit oleh dua bulan mulia, banyak keutamaan didalamnya yang berhubungan dengan peningkatan kualitas kehidupan umat islam. Dalam istilah bahasa Arab, Sya'ban berasal dari kata syi'ab yang artinya jalan di atas gunung. Islam kemudian memanfaatkan bulan Sya’ban sebagai waktu untuk menemukan banyak jalan, demi mencapai kebaikan untuk memperkuat keimanan. Pada bulan Sya’ban ini umat Islam dapat mulai mempersiapkan diri menjemput datangnya bulan termulia dengan penuh suka cita dan pengharapan anugerah dari Allah SWT .
Karena bulan Ramadhan adalah penghulu semua-bulan Hijriah sebagaimana hari jum'at adalah penghulu semua hari-hari yang tujuh, maka ketika bulan Sya’ban menyapa sudah seharusnya bagi kita umat yang bertaqwa untuk mempersiapkan segala-galanya dengan harapan semua fadhilah yang ada di bulan Ramadhan dapat diraih secara maksimal. Dan Rasulullah SAW mengajak umatnya untuk melakukan pemanasan di dua bulan sebelum bulan Ramadhan yaitu bulan Rajab dan Sya’ban. Adapun berbagai ibadah dapat kita lakukan sebagai bentuk pemanasan dalam diri kita baik ibadah mahdoh, ibadah fisik, ibadah maliyyah, ibadah fikriyah dan ibadah ijtima'iyyah. Namun demikian setiap muslim harus selalu mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk bekal di akhirat diluar bulan-bulan yang mulia ini.
Ketika bulan Sya’ban menyapa kita, kita telah mengkondisikan jiwa dan hati kita dengan tekad kuat untuk bertakwa dan taat pada Allah SWT, dan ketika kita ditakdirkan sampai pada bulan Ramadhan, maka kita akan panen taqwa, wara, serta malam-malam kita di bulan Ramadhan dihiasi dengan tangisan karena takut kepada Allah SWT , alunan tadarus Al-Qur’an mengisi waktu kita , kebaikan , juga amal shaleh lainnya. Dan mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan dapat diibaratkan seperti seorang petani yang mahir dalam mengelola sawahnya. Ia akan menggarap sawahnya dengan membersihkan ladang dari tanaman liar, menggemburkan dan mengairinya, kemudian benih ditanam, dirawat dan dijaga. Dan ketika musim panen tiba, Ia akan memanen dengan hasil yang sangat memuaskan. Saudaraku Mitraniaga yang berbahagia, mari kita mempersiapkan diri semaksimal kemampuan kita dalam ibadah dan taat kepada Allah SWT untuk memanen kebaikan di bulan Ramadhan.
Semoga bulan Sya’ban ini dapat kita jadikan sebagai bulan yang penuh dengan pelatihan kebaikan dan ibadah menjelang bulan Ramadhan serta menguatkan kebaikan itu untuk bulan-bulan lainnya. Dengan latihan yang kita lakukan dibulan Sya’ban menjadikan kita merasa semakin dekat dengan bulan Ramadhan dan merasa semakin dekat kepada Allah SWT.
Dan bulan Sya’ban akan menjadi saksi pada diri kita bila seandainya takdir Allah 'berkata lain' kepada diri kita, bahwa kita benar-benar mencintai bulan Ramadhan dan telah mempersiapkan diri untuk menyambutnya, meski pada akhirnya itu akan menjadi pertemuan terakhir kita dengannya. Semoga Allah SWT memberikan keberkahan dan menyampaikan kita pada bulan Ramadhan yang mulia. Amin.
"Sampaikanlah kami (Ya Allah) ke bulan Ramadhan".
(jos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mau membaca, dengan segala kerendahan hati mohon diberikan komentar,semoga dapat bermanfaat