BERHIJRAHLAH MAKA KAU AKAN BAHAGIA
Menjelang akhir tahun kita selalu terfikir untuk melakukan refleksi dan evaluasi,yang semuanya bermuara pada perbaikan dimasa mendatang untuk tidak mengulang kesalahan dimasa lalu. Meskipun tak jarang kita telah kehilangan subtansi dalam memahami makna pergantian tahun yang semestinya harus dipahami dengan berkurangnya jatah “hidup dan Kehidupan kita “ . Dimana sudah seharusnya kita banyak bertadabbur dan tafakur, justru diperingati dengan bersahaja dan hura-hura, dan terkadang kita tak habis pikir apa hubungan pergantian tahun dengan meniup terompet…? Ternyata kita hanya mengekor budaya dan life style yahudi dan nasrani , maka benarlah sabda nabi SAW yang menyatakan” kalian akan mengikuti mereka sejengkal demi sejengkal walaupun mereka masuk lubang biawak” sahabat bertanya apakah mereka yahudi dan nasrani? Jawab rosul SAW “ siapa lagi kalau bukan mereka ?. Dan memang benar saat ini kita sedang berada dalam lubang biawak yang siap memangsa kita apa saja yang kita miliki dimangsa oleh yahudi dan nasrani .
Hijrah merupakan moment monumental yang digoreskan Nabi Muhammad SAW. Hijrah secara etimologi berasal dari kata “hajara” yang memiliki arti menghindar atau berpisah. Sedangkan secara trimonologi memiliki makna sebuah peristiwa besar yang dilakukan Nabi Muhammad berupa perjalanan dari Makkah ke Madinah (dulu ”Yatsrib”). Perjalanan yang dimaksud disini merupakan perpisahan peradaban di Makkah yang banyak fitnah dan kebohongan,
Pelajaran terpenting dari Hijrah adalah perubahan dan hijrah itu kodrat siklus dari kehidupan karena Tidak ada satu peristiwa apa pun dalam kehidupan yang dihuni oleh manusia ini yang tidak bersifat hijrah. Seandainya pun ada benda yang beku, diam dan seolah sunyi abadi: ia tetap berhijrah dari jengkal waktu ke jengkal waktu berikutnya, sebagai contoh Orang yang melakukan transaksi, banking, ekspor impor, suksesi politik, revolusi, apapun saja, adalah hijrah, begitupun Ketika anda memilih mengkonsumsi makanan yang halal dan thoyyib itu juga hijrah.
Inti ajaran Islam adalah hijrah dan subtansi dari hijrah adalah perubahan karena dengan perubahan akan ada dinamika, berubah dari buruk menjadi baik,dari konsumtif menjadi produktif, dari biadab ke beradab adalah bentuk-bentuk hijrah yang harus dilakukan setiap saat dan dimanapun, jika kita tidak mau berubah maka kita akan beku,dan jumud. Untuk berubah ada tiga hijrah yang harus kita lakukan, yang pertama, yaitu hijrah aqliyah (akal) yaitu berusaha untuk berfikir maju (progresif) sebab perubahan zaman yang begitu cepat dengan kecangihan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut umat Islam untuk selalu berproses menjadi yang terdepan dalam setiap bidang. Kedua, hijrah nafsiyah (nafsu diri) melalui perubahan yang terus berkelanjutan dari perbuatan yang tidak baik menjadi baik, tidak berarti menjadi berarti. Selalu mengasah emosional dengan berperilaku dan bersikap sesuai ajaran Islam dan memperkaya spiritual dengan mendekatkan diri dan bersujud ke pangkuan-Nya. Ketiga, hijrah amaliyah (perbuatan) yaitu dengan konsisten melaksanakan hal-hal yang diperintahkan syariat dan selalu melakukan amal shalih. Maka jika setiap Individu muslim berhasil melaksanakan hijrah seperti ini maka dia akan memperoleh kebahagiaan yang dijanjikan Allah sebagaimana dalam firmanNYA :“Barangsiapa berhijrah di jalan ALLAH, niscaya mereka mendapati di muka bumi Ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada ALLAH dan Rasul-Nya, Kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), Maka sungguh Telah tetap pahalanya di sisi ALLAH. dan adalah ALLAH Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (An-Nisa: 100)
Mitraniaga AHAD-NET yang berbahagia, Segeralah berhijrah dalam semua dimensi , menyegerakan berbuat baik karena pada ayat ini dijelaskan bahwa ALLAH SWT telah melimpahkan disetiap perjalanan untuk melakukan hijrah berupa rizki yang terbentang di bumi. Hal ini mengisyaratkan bahwa ketika kita melakukan hijrah, ALLAH SWT selalu memberikan kita pencerahan baik berupa rizki maupun limpahan rahmat dan nikmat. Bahkan barangsiapa mati dalam melakukan hijrah maka ALLAH telah menganugerahkan dia pahala dan tentunya aroma surga akan menyegarkan seluruh tubuhnya. Hijrah dapat pula mengandung isyarat untuk melakukan perjalanan menuju ”jihad fi’sabilillah”, berpisah dengan sesuatu yang tidak di ridhoi dan berjuang atau berperang melawan hawa nafsu ketamakan, keserakahan dan kejahiliyahan. Selamat berhijrah untuk memluai kehidupan baru yang lebih baik ..Allahu Akbar
(jos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mau membaca, dengan segala kerendahan hati mohon diberikan komentar,semoga dapat bermanfaat