KITA ADALAH HAMBA ALLAH SWT
manusia diciptakan ALLAH SWT tak lain hanya sebagai 'abdun yang berarti hamba, pelayan, pembantu, budak dll yang kemudian istilah itu seolah berbeda status sosialnya tergantung jenis , bentuk dan dimana seseorang itu bekerja. Tetapi maknanya tetap sama Anggota DPR atau Presiden sejatinya ia adalah pelayannya rakyat namun karena seolah statusnya berbeda dia justru menjadi tuannya rakyat, dimana rakyat harus mengemis padanya jika ingin sekedar hidup layak, status sosial presiden,anggota dewan dengan buruh pabrik atau TKW tentunya berbeda. Tapi semuanya semakna yaitu pelayan atau hamba. Dan sekali lagi kodrat penciptaan manusia adalah sebagai hamba ALLAH, namun manusia lebih memilih yaitu hamba bagi hawa nafsunya dan ciri-cirinya adalah : (1) tidak memiliki rasa syukur dan ikhlas , (2) bersifat egois, (3) selalu mengutamakan kepentingan diri sendiri dan kelompoknya, (4) berprilaku dzalim. Jika sudah demikian maka dia pasti celaka sebagaimana sabda Rasul SAW, "celakalah penghamba dinar,celakalah penghamba dirham.celakalah penghamba pakaian"(HR.Bukhori)
Kesadaran kita sebagai hamba ALLAH adalah kesadaran yang hakiki, dan ini adalah pintu kebahagiannya sebenarnya kuncinya adalah kejujuran kita terhadap kesungguhan ,kekuatan dan potensi dalam mewujudkan Taqwallah . Untuk itu tak penting kita harus jadi apa yang penting apa yang bisa kita lakukan. Sebagaimana ungkapan puisi taufik Ismail berikut ini:
Kalau engkau tak mampu menjadi beringin
yang tegak di puncak bukit
Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik,
yang tumbuh di tepi danau
Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,
Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang
memperkuat tanggul pinggiran jalan
Mitra AHAD yang selalu KOMITMEN, Sebagai hamba Allah tentu kita harus menjaga konsitensi untuk tetap berada dijalan yang benar dan sama sekali tidak terpesona untuk tergelincir atau menggelincirkan diri dalam kebatilan untuk itu kita harus meminta petunjuk Allah agar kita tahu bahwa yang benar itu benar dan diberi kemampuan untuk melaksanakan dan juga diberitahu akan segala bentuk kebatilan dan diberi kemampuan untuk meninggalkannya, karena betapa banyak manusia tahu kebenaran tapi mereka tinggalkan dan betapa banyak manusia tahu kebatilan tapi justru mereka kerjakan. Wallahu ‘alam bishowab
(Jos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mau membaca, dengan segala kerendahan hati mohon diberikan komentar,semoga dapat bermanfaat