THE POWER OF WIFE

Tugas menjadi seorang istri sangatlah mulia, apalagi bila amanah ditambah dengan menjadi seorang ibu. Terlihat dari luar sepertinya ringan-ringan saja, hanya tinggal dirumah, menjaga anak, membereskan rumah, menyediakan kebutuhan suami dan anak kemudian selesai. Berbeda dengan tugas seorang suami dan juga merangkap ayah tugasnya mencari nafkah, dan membuat istri serta anak-anaknya cukup dalam materi, dan itu seolah merupakan tugas yang berat karena waktunya diukur dari pagi hingga malam bila lembur di kantor. Sedangkan pengukur seorang istri dan ibu tidak ada alat ukurnya karena memang berada dirumah dari pagi hingga pagi lagi, terlebih lagi bulan Ramadhan ini, harus bangun di sepertiga malam terakhir untuk menyediakan makanan sahur,membangun anak yang baru belajar puasa, serta membangunkan suami yang masih terlelap tidur karena lelah seharian bekerja di kantor. Suami yang baik akan bangun sebelum sahur dan melaksanakan Qiyamulail, sedangkan sang istri memasak untuk sahur, dan kemudian alangkah indahnya bila suami juga bersiaga menggantikan istri untuk sesaat dan memberikan kesempatan istri untuk melaksanakan Qiyamulail juga, walaupun mempersiapkan sahur sudah mendapatkan pahala, namun bila dapat melaksanakan ibadah lainnya di bulan ramadhan akan semakin penuh makna.

Indahnya melaksanakan ibadah Ramadhan secara bersama-sama dalam keluarga, berbagi tugas antara istri dan suami. Dan alangkah ikhlasnya seorang istri yang bekerja tanpa mengukur hasil dari pekerjaannya, melihat suami senang, anak-anak tumbuh sehat dan pintar merupakan kebahagiaan seorang istri yang merangkap ibu, namun semoga kaum suami dapat memberikan penghargaan dan pujian akan jerih payah istri dalam menjaga amanah dan harta keluarga, karena keluarga sakinah, mawaddah,warrahmah dapat dicapai dengan usaha bersama, Insya Allah keridhoan Allah SWT akan datang dengan segera.