BE THE FIRST AND ONLY ONE
Menjadi yang pertama dalam kehidupan seseorang adalah impian setiap insan. Dicintai dan disayangi dengan sepenuh hati dan dengan jiwa yang utuh tanpa syarat dan berbagi, dan itu adalah mimpi seorang wanita sejak dia kecil dan mengenal cinta, namun terkadang perjalanan hidup seseorang tidak ada yang tahu.
Menjadi yang pertama dan hanya satu-satunya merupakan anugerah terindah bagi semua wanita, ingin memiliki dan dimiliki merupakan hadiah terindah dalam kehidupan ini. Namun kita tidak akan pernah tahu kalau hadiah itu terindah bila kita tidak pernah merasakan bagaimana rasanya berjuang untuk menjadi yang pertama, atau terkena nasib sebagai yang kedua atau akan menjadi yang kedua, semuanya memang demikian selalu terasa bila sudah menemukan takdir kehidupan.
Menjadi yang pertama, namun bukan only one bukanlah hal yang mudah bahkan sangat menyakitkan, dan menjadi keduapun bukanlah hal yang menyenangkan keduanya penuh dengan perasaan yang menyakitkan, keduanya penuh dengan kesendirian dan kesepian, saling berbagi dan tidak utuh, begitupun yang membagi tidak akan pernah mendapatkan keutuhan cinta dan sayang secara penuh karena memang demikian kehidupan cinta yang berbagi, tidak ada yang berakhir dengan ending yang bagus, biasanya melankolis penuh pertentangan, emosi, dengki dan sebagainya. Menjadi yang kedua harus rela ditinggal sendiri, rela untuk ikhlas, rela untuk diabaikan, rela untuk mengorbankan perasaan, dan rela untuk mengalah. begitupun dengan yang pertama, semua miliknya harus dibagi dengan yang lain, siapa yang ingin milik kesayangannya harus dibagi bukan dipinjamkan, tentu sulit untuk ikhlas bagi keduanya.
Hanya yang pertama dan only one yang bisa fokus dalam memberikan cinta serta sayangnya sebagaimana halnya pekerjaan, biasanya hasil pekerjaan kurang optimal bila seseorang dibebankan dua pekerjaan sekaligus, walau usaha maksimal tetap saja hasilnya berat sebelah. Namun bila semua dilakukan dengan fokus maka tidak ada yang berat sebelah, sakit dan senang dipikul bersama dan tidak ada yang menyalahkan satu sama lain, semua diterima dengan ikhlas dan ridho apalagi bila visi dan misi dijalani bersama dengan penuh cinta.
Namun apakah cinta itu bisa datang pada waktu yang kita inginkan? dan dengan orang yang tepat? tentu saja hanya Allah SWT yang tahu dan menentukan takdir cinta kita. Beruntunglah pasangan yang ditakdirkan Allah SWT menjadi orang yang pertama dan hanya yang pertama bagi pasangannya, sudah seharusnya selalu bersyukur pada Allah SWT karena tidak semua orang bernasib yang sama, terlebih lagi menikah di usia muda dan sudah diberi keturunan, Maka nikmat Allah mana lagi yang engkau dustakan?....
Semoga Allah SWT menjadikan kita yang pertama dan hanya yang pertama...Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mau membaca, dengan segala kerendahan hati mohon diberikan komentar,semoga dapat bermanfaat