Labbaik, Allahumma Labbaik. Labbaika Laa Syarika Laka Labbaik.
Innal Hamda Wanni'mata Laka Wal Mulk. Laa Syariika Lak.
"Kami sambut seruanmu Ya Allah.
Kami datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah.
Kami datang kehadirat-Mu ya Allah.
Tiada sekutu bagi-Mu ya Allah.
Segala puji, nikmat dan kekuasaan adalah untuk-Mu semata.
Tiada sekutu bagi-Mu ya Allah.
Innal Hamda Wanni'mata Laka Wal Mulk. Laa Syariika Lak.
"Kami sambut seruanmu Ya Allah.
Kami datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah.
Kami datang kehadirat-Mu ya Allah.
Tiada sekutu bagi-Mu ya Allah.
Segala puji, nikmat dan kekuasaan adalah untuk-Mu semata.
Tiada sekutu bagi-Mu ya Allah.
Bulan haji telah tiba. Ribuan, bahkan jutaan umat Islam, berkumpul di Makkah Al- Mukarromah untuk melaksanakan rukun Islam kelima, Ibadah haji adalah ibadah umat islam yang terkonsentrasi pada satu titik. Dalam ibadah haji tergambar lambang tauhid (persatuan) yang perlu dipahami oleh umat islam yang menganut faham yang berbeda-beda, namun harus tetap berada pada satu kesatuan dalam ukhuwah islamiyah antar bangsa yaitu dengan cara saling menghormati, menghargai, tolong menolong, tidak sombong, tidak merendahkan bangsa lain dan tidak merasa paling benar. Demikian banyak nilai penting dari The Spirit Of Hajj (semangat haji) yang dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari kita bermuamalah, belum lagi apabila kita melihat dari rangkaian ritual di dalam ibadah haji itu sendiri, maka akan bertambah rasa syukur kita kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak contoh panduan kehidupan untuk hamba-nya dalam menjalani kehidupan yang bermakna.
Semangat berhaji di Indonesia sangat besar sekali, berbagai cara dilakukan untuk dapat berhaji, bukan hanya orang kaya saja yang bisa berhaji, dengan cara menabung bahkan arisan sekalipun dilakukan untuk dapat menunaikan rukun islam yang ke-5 ini, sehingga kini jamaah haji tidak selalu disebut sebagai orang kaya, tetapi adalah orang yang memiliki tekad dan semangat untuk meraih cita-cita yang harus diperjuangkan yaitu ibadah haji tersebut. Berhaji dalam al-Qur'an disebutkan hanya untuk bagi mereka yang mampu. Q.S. Ali Imron ayat 97: “Walillahi alannasi hijjulbaiti manistatho'a ilaihi sabiila “. Dan Allah swt mewajibkan atas manusia beribadah haji bagi orang yang mampu". Secara material, mampu dalam hal biaya dan menjalani beberapa ritual yang disyaratkan. Sedang secara spiritual, kata mampu lebih diartikan sebagai kesanggupan untuk melaksanakan seluruh perintah Allah secara total. Dan sepulang dari haji, para jamaah diharapkan menjadi haji yang mabrur, yang menjalankan kebajikan-kebajikan. Dan untuk alasan spiritual inilah ibadah haji kemudian diartikan sebagai ibadah yang sarat akan nilai dan SPIRIT untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Mitraniaga Agad-Net yang berbahagia, Kini, mari kita tanamkan semangat berhaji dalam diri kita, agar kita menjadi hamba-Nya yang mendapatkan undangan sebagai tamu Allah untuk melaksanakan ibadah haji ke tanah suci, dan menjadikan kita sebagi pribadi yang mampu berhaji dan menghajikan orang-orang yang kita cintai dan orang-orang yang berada di sekitar kita, dengan hanya mengharapkan ridho Allah SWT, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa. Wallahu ‘alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mau membaca, dengan segala kerendahan hati mohon diberikan komentar,semoga dapat bermanfaat