*TERNYATA DIDALAM KUBUR BISA NGAJAK TEMAN-TEMAN*
_Abu Shafaa Al-Ichwan_
_____________________
Baiklah, sekarang fokuskan dirimu, luangkan waktu sebentar saja, kita akan bermain dengan imajinasi. Bayangkanlah hal berikut.
*Berapa banyak kenalan dalam daftar kontakmu sekarang ini?*
800? 1000? 1500? Saya yakin banyak . Sekarang coba kamu pilah lagi, dari sekian banyak kontak tadi, berapa orang yang kamu anggap temanmu? 400? 500? 600?,
*Ok sekarang kecilkan lagi, dari sekian banyak temanmu itu berapa orang yang benar-benar dekat denganmu?*
U
100? 200? Semakin sedikit kan.
Ok, fokus ya. Dari mereka yang dekat tadi, berapa orang yang kamu rasakan bersahabat karib?
Hmmm..10? 20? Ini mungkin terlalu banyak. Ok anggaplah 10 orang. Bayangkan baik-baik. Tetap fokus.
*Dari sisa 10 orang tadi, berapa orang yang layak kamu anggap seperti saudara kandung yg bisa saling berbagi suka dan duka, rela berkorban jiwa dan raga, sehidup semati?*
..erhmm...kamu terlalu lama berfikir. Ok anggaplah ada, 1 atau 2 mungkin masih masuk akal.
*Baik, rasakan..*tiba-tiba malam ini dada kamu terasa sakit, sakit sekali, nafas terasa sulit, sesak. Tak lama kamu dijemput ambulan, sekarang kamu berada di ruang IGD rumah sakit.
*Bayangkan suasana ruangannya.*Dari 2 orang yg tersisa tadi, siapakah diantaranya yang kamu fikirkan ada bersamamu?
Saat ini kamu terbaring dengan alat bantu pernafasan dimulutmu, penglihatanmu samar. Kamu dipindahkan ke ruang perawatan.
*Ini harimu yg ketiga,* tubuhmu lemah, tak mampu membersihkan diri sendiri, tak mampu menyuapi makananmu sendiri, dari tepian matamu keluar air mata penyesalan. Adakah diantara 2 teman terbaikmu setia mendampingi?
*Dalam bayanganmu, adakah mereka di ruangan ini?* Kamu berkata dalam hati, "Tidak ada, mereka tidak ada". Baiklah, ketepikan semua teman & sahabatmu itu, hilangkan mereka dari pikiranmu, tidak ada satupun dari mereka yg masuk sampai tahap ini. Sekarang hanya keluargamu. *Bayangkan kamu sekarang sedang diurus oleh keluargamu.* Ada ayah ibumu disana, adik kakakmu, suami/istrimu, mungkin anak-anakmu, semua mengelilingimu. Bayangkan wajah sedih dan khawatir mereka.
Kamu benar-benar tak berdaya, tak dapat berkata-kata kpd mereka. Selang dan alat bantu medis dimana-mana. Dari sekian banyak keluargamu, siapa disana yang setia mengurusimu? Ayah/ibu, suami/istri, anak-anak.
*Baik, rasakan saat ini tubuh kamu semakin lemah,* tak berdaya dan berjuang menghadapi kesakitan, siapa yg anda harapkan berada didekatmu? Ayah/ibu, suami/istri, anak-anak.
*Rasakan badanmu terasa dingin sekali,* detak jantungmu berdebar, semakin dingin, menggigil..tiba-tiba kamu melihat sosok bayangan dipojok ruang tepat dibelakang keluargamu, hanya sosok itu yg tidak samar, sangat jelas sekali, ia menatapmu nanar.
Sekilas ada suara-suara langkah dokter dan perawat berlarian menghampirimu, tapi kamu sdh tidak jelas lagi perkataan mereka, hanya samar-samar wajah keluargamu masih tergambar.
*Seketika sosok bayangan tadi sudah berada tepat diatas kepalamu,* kamu merasakan takut yg luar biasa, tangannya menggapai tubuhmu, hingga ia menarik nyawamu, memisahkannya dari ragamu, kamu menyaksikan tiap jengkal rohmu keluar, karena kamu tahu bahwa setiap mereka yg mengalami sakaratul maut akan mengalaminya. Matamu terbelalak mengikuti arah rohmu yg ditarik keluar.
*Baik, bayangkan saat ini kamu sudah tidak ada.* Kamu sudah meninggal dunia, kamu kini sudah berubah menjadi jenazah.
*Tibalah waktunya tubuhmu dimandikan, siapa yg kamu harapkan memandikan jenazahmu?* Ayah/ibu, suami/istri, anak-anak. Yakinkah kamu mereka tidak melimpahkannya kepada amil jenazah? Saya berharap tidak demikian.
Sampai tahap ini mereka ada didekatmu. Setelah kamu dimandikan, dikafankan, disholatkan, lalu keluargamu mengantarkanmu ke pemakaman? Keluargamu masih ada sampai tahap ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mau membaca, dengan segala kerendahan hati mohon diberikan komentar,semoga dapat bermanfaat