Awalnya Aisyah tidak menginginkan perkenalan yang disarankan oleh keluarganya, karena aisyah sudah punya kekasih pilihan hati yang mereka berdua sudah merancang rencana masa depan mereka walau belum terlalu jauh, namun karena ada sebuah keluarga yang ingin sekali mengenalkan anak lelaki semata wayangnya pada aisyah dengan harapan mereka berdua bisa berjodoh karena dua keluarga ini sudah saling mengenal bibit, bebet, dan bobot masing2. namun pikiran orang tua berbeda dengan pikiran anak-anak, mereka tidak memikirkan perasaan anaknya ketika ingin saling menjodohkan.
Namun, Aisyah tidak ingin mengecewakan orang tuanya dan orang tua tetangganya itu, dan mengiyakan proses perkenalan , dalam hati aisyah adalah perkenalan ini adalah rancangan Allah swt, bila Allah swt berkehendak jodohnya kekasihnya maka dia akan menikah dengan sang kekasih begitupun sebaliknya, semua diserahkan pada Allah swt untuk takdir menikahnya. Dan perkenalanpun berlangsung, semua biasa2 saja bagi aisyah tidak ada getaran rasa atau apapun yang dirasakan, baginya dia hanya butuh petunjuk dari sang pencipta untuk jodohnya, dia hanya ingin pernikahan yang ia lakukan adalah pernikahan yang diridhoi Allah swt. Dia ikhlas bila salah satu diantara 2 pilihan yang ada menjadi jodohnya , yang terpenting dia bisa membahagiakan keluarganya dalam menyelesaikan perkenalan ini.
Hari berganti hari setelah perkenalan itu, dan aisyah bersyukur karena sampai hari2 yang terlewati belum ada hal yang membuat dia memilih pria itu, begitupun dengan pria yang sudah ada, kini bagi aisyah adalah dia hanya menginginkan jodoh yang di ridhoi Allah swt dan direstui keluarga..semua diikhlaskan berpulang kepada sang Pemilik rencana...(to be continued)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mau membaca, dengan segala kerendahan hati mohon diberikan komentar,semoga dapat bermanfaat