Harap diingat apa yg ditakuti oleh organ2 ini?
Ginjal : begadang
Maag : dingin
Paru2 : asap (rokok)
Hati : lemak
Jantung : Asin
Pankreas : Makan terlalu kenyang (rakus)
Usus : Makan tanpa pantang
Mata : Komputer
Empedu : Tidak sarapan.
Maka sayangilah tubuh anda!
😟
Karena : onderdilnya sulit diganti
Mahal ! Lagi pula belum pasti ada。
*_Kekentalan darah_*
💢 Sharing dari Dokter Jantung : *KEKENTALAN DARAH DLM TUBUH, BAGAIMANA BISA TERJADI?*
💦 👫 Ada satu pertanyaan:
_Mengapa kita hrs minum AIR putih yg cukup?_
💦🌏 Sebenarnya jawabannya cukup " *_mengerikan_*" tetapi karena sebuah
_pertanyaan jujur hrs dijawab dgn jujur_, maka topik tersebut bisa dijelaskan sbb:
💦👫 Kira-kira *_80%_* tubuh manusia terdiri dari *AIR*.
Malah ada beberapa bagian tubuh kita yg memiliki kadar air di atas *_80%_*.
Dua organ paling penting dgn kadar air di atas 80% adalah:
*OTAK dan DARAH*.
💦☺ *_Otak_* memiliki komponen Air sebanyak 90%,
Sementara *_Darah_* memiliki Komponen Air sebanyak 95%.
💦👫 Jatah minum manusia normal sedikitnya adalah *_2 Liter sehari atau 8 Gelas Air putih_* sehari.
Jumlah di atas hrs ditambah bagi seorg *PEROKOK..!*
💦👫 Air sebanyak itu diperlukan utk mengganti cairan yg keluar dari tubuh kita lewat *_Air Seni, Keringat, Pernapasan, dan Sekres_*i.
Apa yg terjadi bila kita mengkonsumsi kurang dari 2 Liter sehari..??
💦👫 Tentu tubuh akan menyeimbangkan diri. *_Caranya?_*
💦 Dgn jalan " *_Menghisap_*" Air dari komponen tubuh sendiri terdekat: *DARAH..!!*
💦 Darah yg dihisap Airnya akan menjadi *_Kental_*.
Akibat pengentalan Darah ini, maka perjalanannya akan kurang lancar ketimbang *_Darah Encer._*
💦 *_Saat melewati Ginjal_*
(tempat menyaring Racun dari Darah),
Ginjal akan bekerja Extra keras menyaring Darah.
💦 Dan karena Saringan dlm Ginjal halus, tidak jarang Darah yg kental bisa menyebabkan perobekan pada *Glomerulus Ginja*l.
💦 *_Akibatnya_*,
Air Seni berwarna kemerahan, tanda mulai Bocornya saringan Ginjal.
Bila dibiarkan terus menerus,
Anda mungkin suatu saat hrs mengeluarkan _2 jt Rupiah seminggu_ utk *_Cuci Darah_*.
💦 Bgm dgn *OTAK?*
Nah saat Darah Kental mengalir lewat Otak, perjalanannya agak tersendat.
Otak tdk lagi " *_Encer_*", krn *Sel2 Otak* adalah yg paling boros mengkonsumsi Makanan & Oksigen, ini yg mengakibatkan *STROKE...!*!
💦🌏 _Jika anda menshare ini kepada 1 orang artinya anda sdh dpt menyelamatkan 1 orang
Jumat, 13 Oktober 2017
🌼GARAM🌼
TAKUTKAN PENYAKIT YANG TIMBUL DARI GARAM?
INI CARA RASUL MENGKONSUMSI GARAM
Nabi Muhammad Shalallahi wa'alaihi wasalam bersabda : "Sebaik-baik lauk adalah garam"
(Al-Baihaqi).
SEBAIK BAIK LAUK ADALAH GARAM.
Sangat bertentangan dengan dunia medic ketika ini yang mengatakan bahwa makan garam boleh menyebabkan berbagai penyakit seperti darah tinggi, dehidrasi, tulang reput dan penyakit hempedu, namun hal itu tidak akan terjadi jika Anda mengetahui cara mengkonsumsi garam dengan baik dan secara betul. Sesuai Sunnah Rasul.
Begini Cara Mengkonsumsi Garam Agar Terhindar Dari Penyakit2.
Jadi sesuai dengan hadist diatas yang menyatakan Garam bukanlah penyebab penyakit, tapi malah obat yang paling mujarab seandainya digunakan dengan cara yang betul.
Kuncinya adalah
GARAM TIDAK BOLEH DIMASAK !!!.
Ingat tidak boleh dimasak !!!
Kesalahan kita (kebanyakan orang melayu ) ialah kita memasak garam yaitu memasukkan garam ke dalam masakan ketika masakan sedang MENDIDIH/ PANAS.
Hal tersebut akan menyebabkan garam menjadi racun/toksik… Jika garam dimasak dengan cara di atas, garam akan menyebabkannya ber-asid dan membahayakan kesihatan serta mengundang berbagai penyakit, selain itu kandungan sodium pada garam juga akan hilang dengan percuma. Ingat sodium sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh kita.
Begini Cara yang betul penggunaan garam agar garam benar-benar menjadi ubat bagi Anda, bukan jadi Penyakit
Masaklah makanan yang ingin dimasak sehingga selesai. Contohnya: masakan sayur sayuran – masukkan garam dalam masakan apabila makanan dan airnya sudah beransur sejuk, atau dalam keadaan dingin.
Ingat makanan yang dimasak harus tanpa garam ingat tanpa garam !!!!!
Ketika nak makan, sediakan semangkuk garam dan taburkan di atas makanan yang ingin dimakan sesuai selera masing2.
Garam adalah mineral bagi tubuh, "Banyak amalan yang dilakukan oleh para Salafus soleh ialah dengan mengambil garam sebelum memulai makan"
Garam digunakan sebagai pembuka makan dengan mengambilnya dengan ujung jari dan dimasukkan ke mulut.
INGAT GARAM ADALAH MINERAL !!!!
Kelebihannya atau manfaatnya..mengkonsumsi garam antara lain ialah:
Mengubati lebih dari 70 penyakit, antara lain Darah tinggi, Diabetes, Tulang reput, Pening atau sakit kepala dll serta tidak akan mengalami keadaan mati mengejut.
Silakan sebarkan, sekiranya anda ingin orang-orang yang anda cintai menjadi sihat..
Berbagai penyakit yang didakwa timbul akibat garam seperti gejala jantung dan tekanan darah tinggi adalah akibat dari penggunaan garam yang salah.
Karena kalau memasak jangan masukkan garam.. Ingat garam jangan dimasak.
Insyaallah penyakit darah tinggi, jantung mampu dihindari dengan cara pemakanan garam yg betul.
Jadi kesimpulannya yg sebetulnya garam itu adanya dimeja makan bukan didapur.
MARILAH BERUBAH AGAR SEMUA SIHAT.
ORANG ASING LEBIH AWAL DALAM PENGAMALAN GARAM DI MEJA..
Semoga bermanfaat.
Dahsyatnya Kalimat "LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAH"
Dahsyatnya... لا حول ولا قوة إلا بالله
Bagi seorang muslim kalimat Hawqalah yaitu lafaz 'Laa hawla wa laa quwwata illa billah' tentu bukan hal yang asing. Ucapan tersebut sering kali diucapkan secara spontan ketika seseorang dalam kesulitan, dalam keadaan tertekan atau bisa juga ketika seseorang terkagum-kagum menyaksikan keajaiban yang terjadi, yaitu suatu kejadian yang mustahil terjadi menurut pikiran manusia.
Dikisahkan sahabat 'Auf bin Malik Al-Asyja'i pergi menemui Rosulullah صل الله عليه وسلم , dan berkata:
"Ya Rosulullah sesungguhnya anakku Malik pergi bersamamu berperang di jalan Allah dan ia belum pulang, apa yang harus saya perbuat? Padahal seluruh pasukan sudah pulang."
Rosulullah صل الله عليه وسلم bersabda:
"Ya 'Auf perbanyaklah kamu dan istrimu mengucapkan:
لا حول ولا قوة إلا بالله
(Laa haula wa laa quwwata illa billah... Tidak ada daya dan kekuatan selain dari Allah.)"
Auf pulang ke rumah dan istrinya sendiri menanti anaknya yang belum datang. Melihat suaminya datang istrinya bertanya:
"Wahai 'Auf apa yang diberikan Rosulullah صل الله عليه وسلم?"
Auf menjawab: Beliau mewasiatkan untuk ku dan kamu juga agar kita banyak mengucapkan
لا حول ولا قوة إلا بالله
Apa jawaban istri yang sholehah dan sabar ini?
"Ya, sungguh benar Rosulullah صل الله عليه وسلم"
Akhirnya mereka berdua duduk terus berdzikir dengan
لا حول ولا قوة إلا بالله
Sampai saat malam yang gelap tiba, seketika ada yang mengetuk pintu, dan Auf berdiri membuka pintu, ternyata yang datang adalah anaknya Malik membawa banyak sekali domba sebagai ghonimah.
Maka Auf bertanya: Apa ini?
Malik menjawab:
"Sesungguhnya musuh menangkapku dan mengikatku dengan rantai besi dan mengikat dua kakiku, maka ketika malam tiba saya berusaha keras untuk kabur tapi tidak bisa, karena kuatnya ikatan dikedua tangan dan kaki. Tiba-tiba ikatan borgol yang dari besi perlahan-lahan longgar sehingga ikatan dikedua tangan dan kaki bisa lepas. Maka saya bisa datang sekarang dengan kambing-kambing ghonimah ini."
Maka Auf berkata: "Wahai ananda bukankah jarak antara musuh dan kita jauh sekali? Bagaimana kamu bisa datang dalam waktu satu malam?"
Malik menjawab: "Wahai ayahanda, demi Allah ketika ikatan itu lepas saya merasa ada Malaikat yang membawa saya."
Subhanallahal 'adzim...
Maka Auf mendatangi Rosulullah صل الله عليه وسلم untuk memberi kabar beliau.
Tapi sebelum Auf memberi kabar beliau, Rosulullah صل الله عليه وسلم mengatakan kepada Auf: Wahai Auf bergembiralah bahwa Allah سبحان وتعالى menurunkan ayatnya tentang urusanmu:
وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُ ۥ مَخۡرَجً۬ا (٢) وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُۚ وَمَن يَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسۡبُهُ ۥۤۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَـٰلِغُ أَمۡرِهِۦۚ قَدۡ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدۡرً۬ا (٣
"Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS Ath-Thalaq:2-3)
Ketahuilah sesungguhnya
لا حولا ولا قوة إلا بالله
Adalah harta terpendam dibawah singgasana 'Arsy Ar-Rahman.
Ia adalah obat bagi 99 penyakit, yang paling ringan adalah penyakit gundah.
Kalimat ini juga merupakan simpanan pahala yang banyak di surga.
Suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada ‘Abdullah bin Qois,
“Wahai ‘Abdullah bin Qois, katakanlah ‘Laa hawla wa laa quwwata illa billah’, karena ia merupakan simpanan pahala berharga di surga” (HR. Bukhari no. 7386).
Dari Abi Musa Al-Asy’ari radhiallahu anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata kepadaku: “Maukah aku tunjukkan kepadamu salah satu bacaan yang menjadi simpanan kekayaan di dalam syurga?” Maka aku menjawab: “Tentu, wahai Rasulullah”. Maka beliau menjawab: “Ucapkanlah Laa Haula wa Laa Quwwata illa Billaah”
Subhanallah..
Saudara-saudaraku..
Jika antum mau share niatkanlah dengan baik mudah-mudahan bisa jadi obat bagi masalah antum dan kita semua.
Dahsyatnya... لا حول ولا قوة إلا بالله
Bagi seorang muslim kalimat Hawqalah yaitu lafaz 'Laa hawla wa laa quwwata illa billah' tentu bukan hal yang asing. Ucapan tersebut sering kali diucapkan secara spontan ketika seseorang dalam kesulitan, dalam keadaan tertekan atau bisa juga ketika seseorang terkagum-kagum menyaksikan keajaiban yang terjadi, yaitu suatu kejadian yang mustahil terjadi menurut pikiran manusia.
Dikisahkan sahabat 'Auf bin Malik Al-Asyja'i pergi menemui Rosulullah صل الله عليه وسلم , dan berkata:
"Ya Rosulullah sesungguhnya anakku Malik pergi bersamamu berperang di jalan Allah dan ia belum pulang, apa yang harus saya perbuat? Padahal seluruh pasukan sudah pulang."
Rosulullah صل الله عليه وسلم bersabda:
"Ya 'Auf perbanyaklah kamu dan istrimu mengucapkan:
لا حول ولا قوة إلا بالله
(Laa haula wa laa quwwata illa billah... Tidak ada daya dan kekuatan selain dari Allah.)"
Auf pulang ke rumah dan istrinya sendiri menanti anaknya yang belum datang. Melihat suaminya datang istrinya bertanya:
"Wahai 'Auf apa yang diberikan Rosulullah صل الله عليه وسلم?"
Auf menjawab: Beliau mewasiatkan untuk ku dan kamu juga agar kita banyak mengucapkan
لا حول ولا قوة إلا بالله
Apa jawaban istri yang sholehah dan sabar ini?
"Ya, sungguh benar Rosulullah صل الله عليه وسلم"
Akhirnya mereka berdua duduk terus berdzikir dengan
لا حول ولا قوة إلا بالله
Sampai saat malam yang gelap tiba, seketika ada yang mengetuk pintu, dan Auf berdiri membuka pintu, ternyata yang datang adalah anaknya Malik membawa banyak sekali domba sebagai ghonimah.
Maka Auf bertanya: Apa ini?
Malik menjawab:
"Sesungguhnya musuh menangkapku dan mengikatku dengan rantai besi dan mengikat dua kakiku, maka ketika malam tiba saya berusaha keras untuk kabur tapi tidak bisa, karena kuatnya ikatan dikedua tangan dan kaki. Tiba-tiba ikatan borgol yang dari besi perlahan-lahan longgar sehingga ikatan dikedua tangan dan kaki bisa lepas. Maka saya bisa datang sekarang dengan kambing-kambing ghonimah ini."
Maka Auf berkata: "Wahai ananda bukankah jarak antara musuh dan kita jauh sekali? Bagaimana kamu bisa datang dalam waktu satu malam?"
Malik menjawab: "Wahai ayahanda, demi Allah ketika ikatan itu lepas saya merasa ada Malaikat yang membawa saya."
Subhanallahal 'adzim...
Maka Auf mendatangi Rosulullah صل الله عليه وسلم untuk memberi kabar beliau.
Tapi sebelum Auf memberi kabar beliau, Rosulullah صل الله عليه وسلم mengatakan kepada Auf: Wahai Auf bergembiralah bahwa Allah سبحان وتعالى menurunkan ayatnya tentang urusanmu:
وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُ ۥ مَخۡرَجً۬ا (٢) وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُۚ وَمَن يَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسۡبُهُ ۥۤۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَـٰلِغُ أَمۡرِهِۦۚ قَدۡ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدۡرً۬ا (٣
"Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS Ath-Thalaq:2-3)
Ketahuilah sesungguhnya
لا حولا ولا قوة إلا بالله
Adalah harta terpendam dibawah singgasana 'Arsy Ar-Rahman.
Ia adalah obat bagi 99 penyakit, yang paling ringan adalah penyakit gundah.
Kalimat ini juga merupakan simpanan pahala yang banyak di surga.
Suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada ‘Abdullah bin Qois,
“Wahai ‘Abdullah bin Qois, katakanlah ‘Laa hawla wa laa quwwata illa billah’, karena ia merupakan simpanan pahala berharga di surga” (HR. Bukhari no. 7386).
Dari Abi Musa Al-Asy’ari radhiallahu anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata kepadaku: “Maukah aku tunjukkan kepadamu salah satu bacaan yang menjadi simpanan kekayaan di dalam syurga?” Maka aku menjawab: “Tentu, wahai Rasulullah”. Maka beliau menjawab: “Ucapkanlah Laa Haula wa Laa Quwwata illa Billaah”
Subhanallah..
Saudara-saudaraku..
Jika antum mau share niatkanlah dengan baik mudah-mudahan bisa jadi obat bagi masalah antum dan kita semua.
kisah inspiratif pagi menjemput siang....Membaca ini selang seling dg tangis
Dikisahkan oleh seorang ustadz di negeri Jiran (kisah nyata) ...
Satu hari saya pergi ke satu Rumah Panti Jompo. Seorang sahabat meminta bantuan agar saya dapat menyalurkan bantuan kepada orang miskin.
Saya belikan kain sarung, beli roti, dll. Saya pun pergi ke Panti Jompo yg saya kenal, tak usah saya sebut namanya.
Saat sampai kendaraan kami di perkarangan Panti Jompo tsb, tiba-tiba ada seorang ibu tua berlari dari asrama (panti) mendekati saya.
"Ye ... ye ... Anak aku datang, anak aku datang, senangnya anak aku datang ..."
Saya tak mengenal beliau siapa, ibu itu memeluk saya, dia cium saya.
Orang tua itu berkata ...
“Nak ... Kenapa tinggalkan ibu di sini nak, ibu mau pulang ... Ibu rindu rumah kita ..."
Saya waktu itu ... hampir tak bisa berkata-kata, Ya Allah ... Saya coba mengucapkan kata ...
"Bu ...”
Saya pegang tanganya, saya lihat mukanya, dia bilang ...
“Sampai hati nak, kau tak mengaku aku ini ibu kau ..."
Bisa saya bayangkan, bagaimana perasan beliau begitu rindu pada anak nya. Saya coba berpura-pura, seolah-olah saya anaknya, saya berkata ...
"Bu ... Maafkan saya ya ..."
Saya pegang tangannya, saya ajak duduk di atas kursi. Saya ambil roti, dan saya suapkan ke mulutnya. Tak terasa menetes air mata di pipi.
Mencoba bayangkan, hati seorang ibu yang rindu kepada anaknya, bila kita anaknya, mengambilkan sepotong roti, kita suapkan ke mulutnya, bagaimana perasaan beliau? Bagaimana perasan kita?
Saya coba usap air matanya yg meleleh di pipi, dia pegang tangan saya, سُبْحَانَ اللّه
Saya bisa merasakan bagaimana perasaan beliau yg begitu rindu kepada anaknya.
Saat saya hendak pulang, dia pegang kaki saya sambil berkata..
"Nak ... Jangan tinggalkan ibu nak, ibu mau balik, ibu mau pulang ..."
Akhirnya saya minta izin dengan pihak pengawas panti di situ. Melihat data beliau ternyata anaknya ada 5 orang, yang paling besar bergelar Tan Sri ... orangnya memang kaya, punya nama besar, dan hebat orangnya.
Waktu saya izin pulang, dia pegang baju saya, dia bilang mau ikut saya pulang, saya bilang "di mobil ada banyak barang", "tak apa” kata ibu itu, “saya duduk sama barang-barang itu" ...
Akhirnya saya izin ke pengelola panti untuk membawa ibu itu selama 5 hari saja.
Pulang ke rumah saya, Sholat Subuh saya jadi Imam ... dia makmum di belakang. Saya baca doa, saya tengok air mata beliau jatuh. Selesai doa saya salami beliau, saya cium tangannya, saya bilang ...
“Bu ... Maafkan saya ya ..."
Waktu itu, saya tak membayangkan kalau ibu saya sudah meninggal. Tapi saya bayangkan ibu ini adalah ibu saya, sebab dia rindu pada anak-anaknya.
Di hari ketiga di rumah saya, waktu Sholat Isya', selesai doa saya salami beliau, dia lapisi tangannya dengan kain mukena-nya, dia salam.
Saya bilang ...
"Bu ... Kenapa ibu lapisi tangan ibu ? dua hari yg lalu ibu salam, ibu tak lapisi tangan ibu dengan saya. Kenapa hari ini ibu lapisi tangan?"
Dia bilang ...
"Ustadz ... Kau bukan anak saya kan ..."
Subhanaallah ... Tiba-tiba dia sebut nama saya "Ustadz" ...
Saya bilang ...
"Kenapa ibu panggil saya ustaz ? Saya anak ibu ...”
Dia berkata ...
"Bukan ... Kalau anak saya dia tak akan seperti ini, kalau anak saya dia tak akan jadi imam saya, kalau anak saya dia tak akan suapi saya makan ... " 😢
Bayangkan sahabat-sahabat bagaimana perasaan ibu ini, spontan saya pegang dia, saya peluk dia, saya menangis, saya bilang ...
“Bu ... Walaupun ibu adalah bukan ibu saya tapi saya sayang ibu seperti ibu saya ...”
Saya pegang tangan ibu ini ...
Walaupun beliau bukan ibu saya tapi saya tahu hatinya sangat rindu untuk bisa dekat dengan anaknya ... waktu itu saya pandang wajahnya, saya bilang ...
“Bu ... Walaupun ibu saya telah tiada, tapi ibu boleh ganti menjadi ibu saya, ibu duduklah di sini ... "
Saat makan, saya suapkan nasi ke mulutnya, dia muntahkan balik makan dari mulutnya ...
saya tanya ...
"Kenapa bu ?"
Tiba-tiba saya lihat wajahnya pucat, saya angkat dia, panggil ambulan antar ke rumah sakit.
Waktu di RS, saya ambil kepalanya dan saya rebahkan ibu ini, dia pegang tangan saya dia berkata..
“Ustadz ... Kalau saya mati, tolong jangan beritahu seorang pun anak saya, kalau saya sudah mati, jangan beritahu mereka di mana makam saya, kalau mereka tau di mana kubur saya, jangan izinkan dia pegang batu nisan saya ... "
saya pegang beliau saya berkata ...
“Bu ... Jangan ngomong seperti itu, bu ..."
Isteri saya menangis di sebelah, anak saya menangis di sebelah memegang dia. Kami pegang dia ...
"Bu ... Jangan ngomong seperti itu, bu ... "
Dia geleng kepala, rupa-rupanya itulah saat penghujung hayatnya, akhirnya dia pun meninggal di atas ribaan saya di rumah sakit itu.
Dia meninggal dalam pelukan saya, saya doakan Ibu Hajjah Khalijah ini ruhnya mudah-mudahan bersama Salafusoleh ...
Sahabat, bila kita masih ada ibu tolonglah taat pada ibu kita, jangan durhaka pada ibu kita, jangan tinggalkan beliau di Panti Jompo, saat ibu kita sakit kita jaga dia, pijat-pijat kepala dan kaki ibu kita ...
sahabat-sahabat coba tanya ibu kita ...
"Bagaimana penderitaan ibu saat mengandung saya dulu? Bagaimana sakitnya ibu saat melahirkan saya dulu ?"
Tanya ibu kita sahabat-sahabat sekalian ... Kalau kita tanya sudah tentu air mata ibu kita akan jatuh, karena itu sahabat-sahabat suapkanlah makanan pada ibu kita ...
Sahabat-sahabat semua ... Selepas wafatnya ibu ini, ternyata berita kematiannya sampai juga kepada anaknya yang sulung, anak dia terus telefon saya ...
Apa anaknya bilang pada saya ... ?
"Saya akan bawa anda ke pengadilan, Saya akan tuntut anda telah membawa keluar ibu saya dari dari Panti Jompo ...”
Saat 3 tahun dia titipkan ibunya di Panti, dia tak pergi lihat, sebab itu ibunya rindu hingga ibu itu tak bisa membedakan saya dengan anaknya ...
Akhirnya saya tunggu punya tunggu ... tidak ada kabar hampir setahun lebih. Saya pergi ceramah di Masjid di daerah pecinaan ... selesai saya ceramah datang seorang lelaki memeluk saya.
Menangis dalam masjid, orang dalam masjid heran, ada apa ini, saya tanya pada dia ...
"Pak, ada apa ini ? Ada masalah apa ... ?"
Dia berkata dalam keadaan menangis ...
"Ustadz ... Tolong kasih tahu di mana makam ibu saya ustadz ? Tolong kasih tahu di mana kubur ibu saya ?"
Saya bilang ...
“Kenapa hari ini baru tanya kubur ibu kamu?"
Dia bilang ...
"Tolonglah ustadz ... Saya mau jumpa ibu saya ustadz ... sayalah orang yang bergelar Tan Sri yang mau menuntut ustadz saat itu ... Saya sekarang ini sudah bangkrut ustadz, istri saya mati kecelakaan, rumah disita bank, mobil mewah saya semua sudah disita bank ... tinggal satu saja, motor tua itu ..."
Saya berkata ...
"Saya bisa tunjukkan makam ibu kamu, tapi dengan satu syarat ... kamu jangan pegang batu nisan ibu kamu ... "
Sampai di pemakaman, tak sempat saya turun dari mobil, dia turun duluan, saya lihat di depan mata saya sendiri dia jatuh tersungkur tangan nya menjadi hitam, mulutnya tertarik sebelah yang tadi awalnya tangan dan mulutnya baik-baik saja, sambil memanggil-manggil ...
"Ibu ... Ibuuu ... Ibuuuu ..."
Tiba-tiba saya angkat dia tak jauh dari makam ibunya belum sampai ke kubur ibunya, dia sudah hembuskan nafas terakhir di samping makam ibunya ...
Allahu Akbarrrrrrrrrrrrr ...
Mengucap panjang saya ...
Allah SWT tunjukkan kepada saya, di kehidupan ini balasan anak yang durhaka pada ibu dan ayahnya ...
Semoga kisah ini menjadi pelajaran di luar sana, ambillah iktibar dari kisah di atas.
"Dan apabila mata ibumu sudah tertutup maka hilanglah satu keberkatan disisi Allah ... yaitu doa seorang ibu"
C&P ... (diterjemahkan kembali : Melwin)
😭😭😭
Dikisahkan oleh seorang ustadz di negeri Jiran (kisah nyata) ...
Satu hari saya pergi ke satu Rumah Panti Jompo. Seorang sahabat meminta bantuan agar saya dapat menyalurkan bantuan kepada orang miskin.
Saya belikan kain sarung, beli roti, dll. Saya pun pergi ke Panti Jompo yg saya kenal, tak usah saya sebut namanya.
Saat sampai kendaraan kami di perkarangan Panti Jompo tsb, tiba-tiba ada seorang ibu tua berlari dari asrama (panti) mendekati saya.
"Ye ... ye ... Anak aku datang, anak aku datang, senangnya anak aku datang ..."
Saya tak mengenal beliau siapa, ibu itu memeluk saya, dia cium saya.
Orang tua itu berkata ...
“Nak ... Kenapa tinggalkan ibu di sini nak, ibu mau pulang ... Ibu rindu rumah kita ..."
Saya waktu itu ... hampir tak bisa berkata-kata, Ya Allah ... Saya coba mengucapkan kata ...
"Bu ...”
Saya pegang tanganya, saya lihat mukanya, dia bilang ...
“Sampai hati nak, kau tak mengaku aku ini ibu kau ..."
Bisa saya bayangkan, bagaimana perasan beliau begitu rindu pada anak nya. Saya coba berpura-pura, seolah-olah saya anaknya, saya berkata ...
"Bu ... Maafkan saya ya ..."
Saya pegang tangannya, saya ajak duduk di atas kursi. Saya ambil roti, dan saya suapkan ke mulutnya. Tak terasa menetes air mata di pipi.
Mencoba bayangkan, hati seorang ibu yang rindu kepada anaknya, bila kita anaknya, mengambilkan sepotong roti, kita suapkan ke mulutnya, bagaimana perasaan beliau? Bagaimana perasan kita?
Saya coba usap air matanya yg meleleh di pipi, dia pegang tangan saya, سُبْحَانَ اللّه
Saya bisa merasakan bagaimana perasaan beliau yg begitu rindu kepada anaknya.
Saat saya hendak pulang, dia pegang kaki saya sambil berkata..
"Nak ... Jangan tinggalkan ibu nak, ibu mau balik, ibu mau pulang ..."
Akhirnya saya minta izin dengan pihak pengawas panti di situ. Melihat data beliau ternyata anaknya ada 5 orang, yang paling besar bergelar Tan Sri ... orangnya memang kaya, punya nama besar, dan hebat orangnya.
Waktu saya izin pulang, dia pegang baju saya, dia bilang mau ikut saya pulang, saya bilang "di mobil ada banyak barang", "tak apa” kata ibu itu, “saya duduk sama barang-barang itu" ...
Akhirnya saya izin ke pengelola panti untuk membawa ibu itu selama 5 hari saja.
Pulang ke rumah saya, Sholat Subuh saya jadi Imam ... dia makmum di belakang. Saya baca doa, saya tengok air mata beliau jatuh. Selesai doa saya salami beliau, saya cium tangannya, saya bilang ...
“Bu ... Maafkan saya ya ..."
Waktu itu, saya tak membayangkan kalau ibu saya sudah meninggal. Tapi saya bayangkan ibu ini adalah ibu saya, sebab dia rindu pada anak-anaknya.
Di hari ketiga di rumah saya, waktu Sholat Isya', selesai doa saya salami beliau, dia lapisi tangannya dengan kain mukena-nya, dia salam.
Saya bilang ...
"Bu ... Kenapa ibu lapisi tangan ibu ? dua hari yg lalu ibu salam, ibu tak lapisi tangan ibu dengan saya. Kenapa hari ini ibu lapisi tangan?"
Dia bilang ...
"Ustadz ... Kau bukan anak saya kan ..."
Subhanaallah ... Tiba-tiba dia sebut nama saya "Ustadz" ...
Saya bilang ...
"Kenapa ibu panggil saya ustaz ? Saya anak ibu ...”
Dia berkata ...
"Bukan ... Kalau anak saya dia tak akan seperti ini, kalau anak saya dia tak akan jadi imam saya, kalau anak saya dia tak akan suapi saya makan ... " 😢
Bayangkan sahabat-sahabat bagaimana perasaan ibu ini, spontan saya pegang dia, saya peluk dia, saya menangis, saya bilang ...
“Bu ... Walaupun ibu adalah bukan ibu saya tapi saya sayang ibu seperti ibu saya ...”
Saya pegang tangan ibu ini ...
Walaupun beliau bukan ibu saya tapi saya tahu hatinya sangat rindu untuk bisa dekat dengan anaknya ... waktu itu saya pandang wajahnya, saya bilang ...
“Bu ... Walaupun ibu saya telah tiada, tapi ibu boleh ganti menjadi ibu saya, ibu duduklah di sini ... "
Saat makan, saya suapkan nasi ke mulutnya, dia muntahkan balik makan dari mulutnya ...
saya tanya ...
"Kenapa bu ?"
Tiba-tiba saya lihat wajahnya pucat, saya angkat dia, panggil ambulan antar ke rumah sakit.
Waktu di RS, saya ambil kepalanya dan saya rebahkan ibu ini, dia pegang tangan saya dia berkata..
“Ustadz ... Kalau saya mati, tolong jangan beritahu seorang pun anak saya, kalau saya sudah mati, jangan beritahu mereka di mana makam saya, kalau mereka tau di mana kubur saya, jangan izinkan dia pegang batu nisan saya ... "
saya pegang beliau saya berkata ...
“Bu ... Jangan ngomong seperti itu, bu ..."
Isteri saya menangis di sebelah, anak saya menangis di sebelah memegang dia. Kami pegang dia ...
"Bu ... Jangan ngomong seperti itu, bu ... "
Dia geleng kepala, rupa-rupanya itulah saat penghujung hayatnya, akhirnya dia pun meninggal di atas ribaan saya di rumah sakit itu.
Dia meninggal dalam pelukan saya, saya doakan Ibu Hajjah Khalijah ini ruhnya mudah-mudahan bersama Salafusoleh ...
Sahabat, bila kita masih ada ibu tolonglah taat pada ibu kita, jangan durhaka pada ibu kita, jangan tinggalkan beliau di Panti Jompo, saat ibu kita sakit kita jaga dia, pijat-pijat kepala dan kaki ibu kita ...
sahabat-sahabat coba tanya ibu kita ...
"Bagaimana penderitaan ibu saat mengandung saya dulu? Bagaimana sakitnya ibu saat melahirkan saya dulu ?"
Tanya ibu kita sahabat-sahabat sekalian ... Kalau kita tanya sudah tentu air mata ibu kita akan jatuh, karena itu sahabat-sahabat suapkanlah makanan pada ibu kita ...
Sahabat-sahabat semua ... Selepas wafatnya ibu ini, ternyata berita kematiannya sampai juga kepada anaknya yang sulung, anak dia terus telefon saya ...
Apa anaknya bilang pada saya ... ?
"Saya akan bawa anda ke pengadilan, Saya akan tuntut anda telah membawa keluar ibu saya dari dari Panti Jompo ...”
Saat 3 tahun dia titipkan ibunya di Panti, dia tak pergi lihat, sebab itu ibunya rindu hingga ibu itu tak bisa membedakan saya dengan anaknya ...
Akhirnya saya tunggu punya tunggu ... tidak ada kabar hampir setahun lebih. Saya pergi ceramah di Masjid di daerah pecinaan ... selesai saya ceramah datang seorang lelaki memeluk saya.
Menangis dalam masjid, orang dalam masjid heran, ada apa ini, saya tanya pada dia ...
"Pak, ada apa ini ? Ada masalah apa ... ?"
Dia berkata dalam keadaan menangis ...
"Ustadz ... Tolong kasih tahu di mana makam ibu saya ustadz ? Tolong kasih tahu di mana kubur ibu saya ?"
Saya bilang ...
“Kenapa hari ini baru tanya kubur ibu kamu?"
Dia bilang ...
"Tolonglah ustadz ... Saya mau jumpa ibu saya ustadz ... sayalah orang yang bergelar Tan Sri yang mau menuntut ustadz saat itu ... Saya sekarang ini sudah bangkrut ustadz, istri saya mati kecelakaan, rumah disita bank, mobil mewah saya semua sudah disita bank ... tinggal satu saja, motor tua itu ..."
Saya berkata ...
"Saya bisa tunjukkan makam ibu kamu, tapi dengan satu syarat ... kamu jangan pegang batu nisan ibu kamu ... "
Sampai di pemakaman, tak sempat saya turun dari mobil, dia turun duluan, saya lihat di depan mata saya sendiri dia jatuh tersungkur tangan nya menjadi hitam, mulutnya tertarik sebelah yang tadi awalnya tangan dan mulutnya baik-baik saja, sambil memanggil-manggil ...
"Ibu ... Ibuuu ... Ibuuuu ..."
Tiba-tiba saya angkat dia tak jauh dari makam ibunya belum sampai ke kubur ibunya, dia sudah hembuskan nafas terakhir di samping makam ibunya ...
Allahu Akbarrrrrrrrrrrrr ...
Mengucap panjang saya ...
Allah SWT tunjukkan kepada saya, di kehidupan ini balasan anak yang durhaka pada ibu dan ayahnya ...
Semoga kisah ini menjadi pelajaran di luar sana, ambillah iktibar dari kisah di atas.
"Dan apabila mata ibumu sudah tertutup maka hilanglah satu keberkatan disisi Allah ... yaitu doa seorang ibu"
C&P ... (diterjemahkan kembali : Melwin)
😭😭😭
*10 Sifat Istri Yang Membuat Rezeki Suami Mengalir Deras -*
*No. 6 Mengejutkan!!*
Banyak *Suami* yang mungkin tidak tahu kalau rejekinya dengan izin Allah mengalir lancar atas *peran istri.*
Memang tidak dapat dilihat secara kasat mata, tetapi dapat dijelaskan secara spiritual kalau *10 karakter istri ini ‘membantu’ menghadirkan rejeki untuk suaminya.*
*1. Istri yang pandai bersyukur,*
Istri yang bersyukur atas semua karunia Allah pada hakikatnya dia sedang mengundang tambahan nikmat untuk suaminya.
Termasuk juga rejeki.
Miliki suami, bersyukur.
Jadi ibu, bersyukur.
Anak-anak dapat mengaji, bersyukur.
Suami memberi nafkah, bersyukur.
*2. Istri yang tawakal kepada Allah,*
Di waktu seseorang bertawakkal pada Allah, Allah akan mencukupi rejekinya.
“Dan barangsiapa yang bertawakkal pada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya".
(QS. Ath Thalaq : 3).
Bila seseorang istri bertawakkal pada Allah, sementara dia tidak bekerja, dari mana dia dicukupkan rejekinya.
Allah akan mencukupkannya dari jalan lain, tidak selamanya harus langsung diberikan pada wanita itu.
*3. Istri yang baik agamanya,*
Rasulullah menjelaskan kalau wanita dinikahi karena empat perkara. Karena hartanya, kecantikannya, nasabnya dan agamanya.
“Pilihlah karena agamanya, niscaya kamu beruntung”.
(HR. Al Bukhari & Muslim).
Beruntung itu beruntung didunia dan di akhirat.
Beruntung didunia, salah satu aspeknya yaitu dimudahkan mendapatkan rejeki yang halal.
Coba kita perhatikan, Inshaa Allah tidak ada satu pun keluarga yang semua anggotanya patuh pada Allah lalu mereka mati kelaparan atau nasibnya mengenaskan.
*4. Istri yang banyak beristighfar,*
Diantara keutamaan istighfar yaitu mendatangkan rejeki.
Hal semacam itu dapat dilihat dalam Surat Nuh ayat 10 sampai 12.
Kalau dengan memperbanyak istighfar, Allah akan mengirimkan hujan dan memperbanyak harta.
“Maka saya katakan pada mereka,
‘Mohonlah ampun pada Tuhanmu’, sesunguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan padamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (juga di dalamnya) sungai-sungai untukmu”.
(QS. Nuh : 10-12).
*5. Istri yang gemar silaturahim,*
Istri yang gemar menyambung silaturahim, baik pada *Orang tuanya, mertuanya, sanak familinya, serta saudari-saudari* .... Pada intinya ia tengah menolong suaminya membuat lancar rejeki.
Sebab keutamaan silaturahim adalah dilapangkan rejekinya dan dipanjangkan umurnya.
“Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahim".
(HR. Al Bukhari & Muslim).
*6. Istri yang suka bersedekah,*
Istri yang suka bersedekah, dia juga pada hakikatnya sedang melipatgandakan rejeki suaminya.
Sebab salah satu keutamaan sedekah seperti disebutkan dalam surat Al Baqarah, akan dilipatgandakan Allah sampai 700 kali lipat.
Bahkan sampai kelipatan lain sesuai kehendak Allah.
Bila istri diberi nafkah oleh suaminya, lalu sebagiannya ia gunakan untuk sedekah, mungkin tidak segera dibalas melaluinya.
Tetapi bisa jadi dibalas melalui suaminya.
Jadilah pekerjaan suaminya lancar, rejekinya berlimpah.
“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji.
Allah melipatgandakan (ganjaran) untuk siapapun yang Dia kehendaki.
Dan Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui".
(QS. Al Baqarah : 261).
*7. Istri yang bertaqwa,*
Orang yang bertaqwa akan mendapatkan jaminan rejeki dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan ia akan mendapatkan rejeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
Seperti firman Allah dalam surat Ath Talaq ayat 2 dan 3.
“Barangsiapa bertaqwa pada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya serta memberinya rizki dari arah yg tidak disangka-sangka”.
(QS. At Thalaq : 2-3).
*8. Istri yang selalu mendoakan suaminya,*
Bila seorang ingin mendapatkan suatu hal, ia perlu mengetahui siapakah yang memilikinya.
Ia tidak dapat mendapatkan suatu hal itu tetapi dari pemiliknya.
Begitulah rejeki,
Rejeki sebenarnya adalah pemberian dari Allah Azza wa Jalla. Dialah yang Maha Pemberi rejeki.
Jadi jangan hanya mengandalkan usaha manusiawi tetapi perbanyaklah berdo'a memohon kepadaNya. Do'akan suami supaya selalu mendapatkan limpahan rejeki dari Allah, dan yakinlah bila istri berdoa pada Allah untuk suaminya pasti Allah akan mengabulkannya.
“DanTuhanmu berfirman : Berdoalah kepadaKu niscaya Aku kabulkan”.
(QS. Ghafir : 60).
*9. Istri yang suka shalat dhuha,*
Shalat dhuha adalah shalat sunnah yang luar biasa keutamaannya. Shalat dhuha dua raka’at setara dengan 360 sedekah untuk menggantikan hutang sedekah setiap persendian.
Shalat dhuha empat rakaat, Allah akan menjamin rejekinya sepanjang hari.
“Di dalam tubuh manusia ada 360 sendi, yang semuanya harus di keluarkan sedekahnya.” Mereka (para sahabat) bertanya,
“Siapakah yang dapat melakukan itu wahai Nabiyullah? ”
Beliau menjawab, “Engkau membersihkan dahak yang ada didalam masjid adalah sedekah,
Engkau menyingkirkan suatu hal yang mengganggu dari jalan adalah Sedekah,
Jadi bila engkau tidak menemukannya (sedekah sebanyak itu),
Dua raka’at Dhuha telah mencukupimu”.
(HR. Abu Dawud)
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
“Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Saya cukupkan untukmu di sepanjang hari itu".
(HR. Ahmad).
*10. Istri yang taat dan melayani suaminya,*
Salah satu kewajiban istri pada suami adalah mentaatinya.
Selama perintah suami tidak dalam rangka mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, istri wajib mentaatinya.
Apa hubungannya dengan rezeki?
Ketika seorang istri taat pada suaminya, jadi hati suaminya juga tenang dan damai.
Saat hatinya damai, ia dapat berpikir lebih jernih dan kreatifitasnya muncul.
Semangat kerjanya juga menggebu.
Ibadah juga lebih tenang, rizki mengalir lancar.
*SEMOGA BERMANFAAT,*
_*Allah Subhanahu Wa Ta'aalaa senantiasa memudahkan Rizki kita...*_
*آمِّينَ.. آمِّينَ.. آمِّينَ.. يَ رَ بَّلْ عَلَمِيّنْ..*
*No. 6 Mengejutkan!!*
Banyak *Suami* yang mungkin tidak tahu kalau rejekinya dengan izin Allah mengalir lancar atas *peran istri.*
Memang tidak dapat dilihat secara kasat mata, tetapi dapat dijelaskan secara spiritual kalau *10 karakter istri ini ‘membantu’ menghadirkan rejeki untuk suaminya.*
*1. Istri yang pandai bersyukur,*
Istri yang bersyukur atas semua karunia Allah pada hakikatnya dia sedang mengundang tambahan nikmat untuk suaminya.
Termasuk juga rejeki.
Miliki suami, bersyukur.
Jadi ibu, bersyukur.
Anak-anak dapat mengaji, bersyukur.
Suami memberi nafkah, bersyukur.
*2. Istri yang tawakal kepada Allah,*
Di waktu seseorang bertawakkal pada Allah, Allah akan mencukupi rejekinya.
“Dan barangsiapa yang bertawakkal pada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya".
(QS. Ath Thalaq : 3).
Bila seseorang istri bertawakkal pada Allah, sementara dia tidak bekerja, dari mana dia dicukupkan rejekinya.
Allah akan mencukupkannya dari jalan lain, tidak selamanya harus langsung diberikan pada wanita itu.
*3. Istri yang baik agamanya,*
Rasulullah menjelaskan kalau wanita dinikahi karena empat perkara. Karena hartanya, kecantikannya, nasabnya dan agamanya.
“Pilihlah karena agamanya, niscaya kamu beruntung”.
(HR. Al Bukhari & Muslim).
Beruntung itu beruntung didunia dan di akhirat.
Beruntung didunia, salah satu aspeknya yaitu dimudahkan mendapatkan rejeki yang halal.
Coba kita perhatikan, Inshaa Allah tidak ada satu pun keluarga yang semua anggotanya patuh pada Allah lalu mereka mati kelaparan atau nasibnya mengenaskan.
*4. Istri yang banyak beristighfar,*
Diantara keutamaan istighfar yaitu mendatangkan rejeki.
Hal semacam itu dapat dilihat dalam Surat Nuh ayat 10 sampai 12.
Kalau dengan memperbanyak istighfar, Allah akan mengirimkan hujan dan memperbanyak harta.
“Maka saya katakan pada mereka,
‘Mohonlah ampun pada Tuhanmu’, sesunguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan padamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (juga di dalamnya) sungai-sungai untukmu”.
(QS. Nuh : 10-12).
*5. Istri yang gemar silaturahim,*
Istri yang gemar menyambung silaturahim, baik pada *Orang tuanya, mertuanya, sanak familinya, serta saudari-saudari* .... Pada intinya ia tengah menolong suaminya membuat lancar rejeki.
Sebab keutamaan silaturahim adalah dilapangkan rejekinya dan dipanjangkan umurnya.
“Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahim".
(HR. Al Bukhari & Muslim).
*6. Istri yang suka bersedekah,*
Istri yang suka bersedekah, dia juga pada hakikatnya sedang melipatgandakan rejeki suaminya.
Sebab salah satu keutamaan sedekah seperti disebutkan dalam surat Al Baqarah, akan dilipatgandakan Allah sampai 700 kali lipat.
Bahkan sampai kelipatan lain sesuai kehendak Allah.
Bila istri diberi nafkah oleh suaminya, lalu sebagiannya ia gunakan untuk sedekah, mungkin tidak segera dibalas melaluinya.
Tetapi bisa jadi dibalas melalui suaminya.
Jadilah pekerjaan suaminya lancar, rejekinya berlimpah.
“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji.
Allah melipatgandakan (ganjaran) untuk siapapun yang Dia kehendaki.
Dan Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui".
(QS. Al Baqarah : 261).
*7. Istri yang bertaqwa,*
Orang yang bertaqwa akan mendapatkan jaminan rejeki dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan ia akan mendapatkan rejeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
Seperti firman Allah dalam surat Ath Talaq ayat 2 dan 3.
“Barangsiapa bertaqwa pada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya serta memberinya rizki dari arah yg tidak disangka-sangka”.
(QS. At Thalaq : 2-3).
*8. Istri yang selalu mendoakan suaminya,*
Bila seorang ingin mendapatkan suatu hal, ia perlu mengetahui siapakah yang memilikinya.
Ia tidak dapat mendapatkan suatu hal itu tetapi dari pemiliknya.
Begitulah rejeki,
Rejeki sebenarnya adalah pemberian dari Allah Azza wa Jalla. Dialah yang Maha Pemberi rejeki.
Jadi jangan hanya mengandalkan usaha manusiawi tetapi perbanyaklah berdo'a memohon kepadaNya. Do'akan suami supaya selalu mendapatkan limpahan rejeki dari Allah, dan yakinlah bila istri berdoa pada Allah untuk suaminya pasti Allah akan mengabulkannya.
“DanTuhanmu berfirman : Berdoalah kepadaKu niscaya Aku kabulkan”.
(QS. Ghafir : 60).
*9. Istri yang suka shalat dhuha,*
Shalat dhuha adalah shalat sunnah yang luar biasa keutamaannya. Shalat dhuha dua raka’at setara dengan 360 sedekah untuk menggantikan hutang sedekah setiap persendian.
Shalat dhuha empat rakaat, Allah akan menjamin rejekinya sepanjang hari.
“Di dalam tubuh manusia ada 360 sendi, yang semuanya harus di keluarkan sedekahnya.” Mereka (para sahabat) bertanya,
“Siapakah yang dapat melakukan itu wahai Nabiyullah? ”
Beliau menjawab, “Engkau membersihkan dahak yang ada didalam masjid adalah sedekah,
Engkau menyingkirkan suatu hal yang mengganggu dari jalan adalah Sedekah,
Jadi bila engkau tidak menemukannya (sedekah sebanyak itu),
Dua raka’at Dhuha telah mencukupimu”.
(HR. Abu Dawud)
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
“Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Saya cukupkan untukmu di sepanjang hari itu".
(HR. Ahmad).
*10. Istri yang taat dan melayani suaminya,*
Salah satu kewajiban istri pada suami adalah mentaatinya.
Selama perintah suami tidak dalam rangka mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, istri wajib mentaatinya.
Apa hubungannya dengan rezeki?
Ketika seorang istri taat pada suaminya, jadi hati suaminya juga tenang dan damai.
Saat hatinya damai, ia dapat berpikir lebih jernih dan kreatifitasnya muncul.
Semangat kerjanya juga menggebu.
Ibadah juga lebih tenang, rizki mengalir lancar.
*SEMOGA BERMANFAAT,*
_*Allah Subhanahu Wa Ta'aalaa senantiasa memudahkan Rizki kita...*_
*آمِّينَ.. آمِّينَ.. آمِّينَ.. يَ رَ بَّلْ عَلَمِيّنْ..*
Senin, 02 Oktober 2017
CARA JITU MEMUTUSKAN PACAR UNTUK MENGHINDARI PACARAN
Dalam ajaran Islam, berpacaran adalah hal dilarang, karena berpacaran adalah salah satu tindakan yang dekat dengan zina. Dan seperti kita ketahui bahwa zina adalah salah satu hal yang dilarang oleh Allah SWT. Maka dari itu, jika kita ingin menjadi umat muslim yang patuh terhadap perintah dan menjauhi larangan-Nya, maka sudahilah berpacaran, dan menikahlah.
Dalam ajaran Islam, berpacaran adalah hal dilarang, karena berpacaran adalah salah satu tindakan yang dekat dengan zina. Dan seperti kita ketahui bahwa zina adalah salah satu hal yang dilarang oleh Allah SWT. Maka dari itu, jika kita ingin menjadi umat muslim yang patuh terhadap perintah dan menjauhi larangan-Nya, maka sudahilah berpacaran, dan menikahlah.
Tapi bagaimana mungkin dengan menikah, karena usia saja masih dibawah umur atau pekerjaan saja belum punya, dan bagaimana tanggung jawab membangun keluarga yang sejahtera dan tercukupi kebutuhannya bisa dilakukan. Tentu ini akan menjadi satu kebingungan lagi, karena menikah bukanlah urusan yang sepele. Jadi apalagi pilihannya? Maka putuskanlah pacarmu, dan percaya saja bahwa dengan ijin Allah maka jika kalian berjodoh, maka kalian akan dipersatukan kembali dalam sebuah hubungan pernikahan yang suci.
Namun jika kamu bingung bagaimana memutuskan pacarmu, karena kamu sudah terlanjur cinta dan sayang padanya, maka berikut cara-cara yang bisa kamu lakukan untuk memutuskan pacarmu.
1. Berbicara Langsung dan Putuskan Pacarmu
Kamu bisa langsung menemui pacarmu dan berbicara langsung, tetapi harus ada saksi alias tidak boleh hanya berduaan saja. Karena dengan bertemu dan berbicara langsung ini semuanya akan lebih mudah dijelaskan, dan jangan kamu memutuskan hubungan melalui media handphone ya, karena hanya akan membuat masalah ini makin panjang. Cobalah jelaskan alasanmu memutuskannya, yaitu karena Allah semata, kamu tidak ingin bermaksiat lagi dengan melakukan pacaran. Karena kamu hanya ingin pacaran setelah menikah dengan memberikan cintamu hanya untuk pendamping halalmu nanti.
2. Tetaplah Lembut Dan Baik Padanya
Memutuskan hubungan percintaan memang bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, terlebih jika hubungan kalian sudah berjalan lama. Pasti akan ada respon atau reaksi yang tak terduga yang akan kamu terima karena telah memutuskannya. Prasangka adanya orang ke tiga, dan alasan lainnya pasti akan mudah sekali muncul dari diri mantan pacarmu. Namun tetaplah bersabar, dan yakinkan pacarmu bahwa alasan kamu memutuskannya hanya karena Allah, karena kamu ingin lebih menjalani perintah-Nya dan menjauhi larangannya.
3. Berpasrah dan berdoa
Jika keputusanmu sudah bulat, namun pacarmu tidak mau juga kamu putuskan, maka perbanyak saja berdoa agar Allah melembutkan hatinya untuk menerima keputusanmu dan mengikuti langkahmu untuk tidak pacaran lagi. Namun jika semua usaha telah kamu lakukan, maka pasrahkan saja pada Allah SWT, mungkin saja dia memang bukan jodohmu karena enggan untuk dibimbing ke jalan yang benar dan lebih memilih zina, maka persiapkan saja dirimu untuk jodohmu yang lebih baik yang telah disiapkan Allah SWT untukmu kelak.
Ingat, jodohmu sudah ada, sudah Allah tetapkan bahkan sejak kamu belum lahir, kamu tinggal persiapkan dirimu sebaik mungkin untuk menjemputnya dan jemputlah ia dengan cara yang baik dan diridhoi Allah
SEKUFU DALAM PERNIKAHAN, APA ITU SEKUFU???
Banyak orang bertanya-tanya saat akan menikah, apakah ia harus mencari pasangan yang sekufu? Mengingat saat ini ada banyak sekali ormas agama atau aliran yang memiliki tata cara beribadah yang berbeda. Bagaimana menemukan jodoh yang sekufu? Karena mereka tahu bahwa hadist menyarankan untuk kita menikahi orang yang sekufu.
Banyak orang bertanya-tanya saat akan menikah, apakah ia harus mencari pasangan yang sekufu? Mengingat saat ini ada banyak sekali ormas agama atau aliran yang memiliki tata cara beribadah yang berbeda. Bagaimana menemukan jodoh yang sekufu? Karena mereka tahu bahwa hadist menyarankan untuk kita menikahi orang yang sekufu.
Apa yang harus kita lakukan?
Dan, marilah kita mencoba menggali dahulu apa itu makna dari kufu. Secara harafiah, Kufu atau kafa’ah, memiliki arti kesepadanan. Kesepadanan calon suami dan calon istri yang akan menikah dan membina rumah tangga. Istilah kufu terdapat dalam beberapa hadits, berupa nasehat Rasulullah untuk segera menikah atau menikahkan muslimah yang telah menemukan calon suami yang sekufu.
“Wahai Ali, ada tiga perkara yang jangan kau tunda pelaksanannya; shalat apabila telah tiba waktunya, jenazah apabila telah siap penguburannya, dan wanita apabila telah menemukan jodohnya yang sekufu atau sepadan” (HR. Tirmidzi; hasan)
Meskipun begitu, sekufu bukan syarat dan rukun pernikahan tetapi seringkali hanya menjadi sesuatu yang dapat menjadi sebab kelanggengan dan keharmonisan dalam sebuah pernikahan.
Lalu, apasih sebenarnya kriteria calon sepasang suami istri tersebut bisa dikatakan sekufu? Nah, diantara kriteria sekufu dalam pemahaman sebagian orang secara umum diantaranya adalah:
1. Kufu dalam Usia
Dalam pemahaman sebagian besar orang, sekufu dalam usia itu artinya usianya tidak terpaut jauh. Ini pulalah yang menjadi satu alasan bagi banyak ikhwan untuk menolak menikah dengan akhwat yang secara usia lebih tua beberapa tahun di atasnya. Tapi, lihatlah bagaimana pernikahan Rasulullah. Ia menikah pertama kali pada usia 25 tahun, dengan Khadijah yang usianya 40 tahun. Ada rentan usia yang cukup jauh, tapi kenyataanya keluarga beliau adalah keluarga yang paling bahagia. Bahkan Khadijah menjadi wanita yang paling dicintai Nabi dan tidak tergantikan oleh siapapun sesudah beliau wafat.
“Jadi, kufu dalam usia bukanlah suatu hal yang harus dan wajib untuk dilakukan. Karena jodoh tak mengenal usia.”
2. Kufu dalam Harta
Sebagian orang memahami bahwa sekufu itu artinya harta dan jabatan calon suami dan calon istri sepadan. Lantas bagaimana dengan pernikahan yang terjadi di zaman Rasulullah, sebagian sahabat Rosul yang miskin menikah dengan shahabiyah yang kaya raya. Begitu juga sebaliknya, ada sahabat yang kaya raya menikah dengan shahabiyah yang tak memiliki banyak harta.
Misalnya antara seorang Asma binti Abu Bakar yang menikah dengan Zubair bin Awwam. Asma tak lain berasal dari keluarga Abu Bakar, keluarga yang sangat kaya dan berkecukupan. Bahkan Abu Bakar yang tak lain adalah saudarag kaya dan jujur ini pernah menginfakkan seluruh hartanya saat menjelang perang Tabuk. Abu Bakar juga tak terhitung dermanya kepada orang-orang yang membutuhkan. Sedangkan Zubair, ia adalah seorang sahabat Rosul yang miskin.
Bahkan saat akan menikah dengan Asma, Zubair hanya memiliki harta berupa seekor kuda. Namun demikian, keluarga mereka tumbuh menjadi keluarga yang penuh barakah. Pada mulanya, Asma mengikuti keprihatinan Zubair hidup dalam keterbatasan. Namun suatu saat, Zubair berubah menjadi orang yang kaya raya.
“Jadi, ukuran kesepadaan dalam harta bukanlah hal yang harus kita ikuti, melainkan ada usaha dan kerja keras yang harus diperhitungkan jika ingin memiliki pernikahan yang bahagia dan harmonis.”
3. Kufu dalam Kecantikan dan Ketampanan
Sebagian besar orang juga berpikir, bahwa orang cantik harus menikah dengan orang yang tampan, begitu juga sebaliknya. Karena dengan begitulah ia dikatakan sekufu atau sepadan.
Tapi, lihatlah Rasulullah, ia adalah orang yang paling tampan. Namun, istri beliau tidak semuanya cantik. Mayoritas yang beliau nikahi adalah janda-janda tua. Demikian pula pernikahan sahabat Rosul. Tidak semuanya yang tampan ketemu dengan yang cantik. Dan tidak semua yang cantik kemudian berjodoh dengan yang tampan. Misalnya Fathimah binti Qais dengan Usamah bin Zaid. Fathimah adalah seorang wanita yang sangat baik parasnya, serta berasal dari keluarga terhormat yang kaya raya. Sedangkan Usamah adalah mantan budak.
Tapi, lihatlah Rasulullah, ia adalah orang yang paling tampan. Namun, istri beliau tidak semuanya cantik. Mayoritas yang beliau nikahi adalah janda-janda tua. Demikian pula pernikahan sahabat Rosul. Tidak semuanya yang tampan ketemu dengan yang cantik. Dan tidak semua yang cantik kemudian berjodoh dengan yang tampan. Misalnya Fathimah binti Qais dengan Usamah bin Zaid. Fathimah adalah seorang wanita yang sangat baik parasnya, serta berasal dari keluarga terhormat yang kaya raya. Sedangkan Usamah adalah mantan budak.
Karena sebenarnya menurut Imam Malik, ungkapan kafa’ah atau kufu atau sepadan ini khusus untuk kesepadanan dalam agama, iman taqwa dan juga akhlaknya. Bahwa orang yang bagus agamanya, ia sekufu dengan pasangan yang bagus pula agamanya. Imam Syafi’i pun mendukung pendapat ini. Bahwa kafa’ah berlaku dalam bidang agama, sedangkan harta tidak dimasukkan dalam kategori kafa’ah.
“Jadi, kafa’ah dalam bidang agama yang dimaksud bukanlah tingkat pengetahuan yang dimilikinya, melainkan seberapa mampu seseorang itu melakukan pengamalan terhadap agama, dan terhadap syariat Islam.”
Meski demikian, bukan berarti masalah usia, harta dan kedudukan serta kecantikan dan ketampanan diabaikan begitu saja. Sebab kita hidup bersama keluarga besar dan masyarakat. Kita hidup dengan lingkungan dan situasi yang tidak sama dibandingkan dengan lingkungan dan situasi yang dialami oleh para sahabat Rosul pada masa itu.
Semoga bermanfaat…
Langganan:
Postingan (Atom)