Jumat, 31 Mei 2013

MEJA LIPAT (REHAL) WARNA WARNI

Meja lipat ini praktis dan simple, dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti:
1. meja baca, mengaji
2. meja notebook (laptop)
3. meja makan anak , travelling

4. meja untuk menulis
5. meja untuk menggambar
6. meja untuk dibawa ke tempat rekreasi (outdoor)

Spesifikasi :

Ukuran : 38 cm x 26 cm
Material : Biji plastik ABS resin

Warna : Merah, kuning, hijau, biru muda, biru tua, oranye, pink, dan ungu

Kemasan : Tas jinjing sesuai dengan warna meja lipat**
Harga : Rp 150.000 per satuan ( Belum termasuk Ongkos kirim )**

KELEBIHANNYA DIBANDING MEJA LAIN YANG SEJENIS ADALAH :

1. Posisi meja yang dapat diubah-ubah, baik posisi datar ataupun miring sesuai keperluan

2. Ringan, ukuran meja yang sesuai kebutuhan, mudah dilipat dan dapat dibawa kemana-mana didalam tas jinjing yang uniq dengan warna tas yang sesuai warna mejanya.**

BERMINAT .....ATAU INFO LEBIH LANJUT

HUBUNGI JIHAN : SMS (085710675519),(08388454790)/ wa:082297846868

Kamis, 23 Mei 2013

RESEP ES SELENDANG MAYANG dari BETAWI

Dulu tahun 90 an banyak pedagang yang jual es selendang mayang, gurih rasanya, sewaktu masih kanak-kanak seneng beli es selendang mayang, namun menginjak tahun 2000an koq cari-cari yang jual gak ada ya, apalagi gak kepikiran bikin sendiri, kemudian tahun 2010 an sudah banyak lagi apalagi di kedai pesta pernikahan, es selendang mayang banyak disajikan, dan yang bisa buatnya pun sudah banyak, termasuk umi saya. berikut resep es selendang mayang, walau resepnya tidak seperti yang lain dengan takaran pasti tapi kalau ini pakai perasaan, paling tidak untuk dokumentasi, dan ini juga ada resep dari yg lainnya

Bahan-bahan yang dibutuhkan
Tepung sagu aren 200 gram
Tepung hungkwe 200 gram
Air 2 liter
daun pandan, 6 lbr peras airnya.
Garam 2 sdt
Pewarna makanan berwarna hijau dan merah secukupnya
Santan 2 liter yang rebus

Bahan kuah
Gula jawa 1000 gram
Gula pasir 10 sendok makan
Air 1500 ml
Daun pandan 6 lbr
Garam 1 sendok kecil

Cara membuat
1. Buatlah selendang mayang caranya, campur beberapa bahan seperti tepung sagu aren, tepung hungkwe, garam, air perasan pandan dan air, kemudian aduklah hingga merata. Bagilah adonan menjadi dua untuk warna merah dan hijau(atau juga bisa dibagi tiga yang tanpa pewarna akan berwarna putih), jika sudah masaklah sambil diaduk hingga matang dan menggumpal. Catatan jangan lupa dalam memasak adonan tiap warna tempat harus berbeda atau bisa bergantian.

2. Buatlah kuahnya caranya, campurkan semua bahan untuk kuah kemudian rebus hingga mendidih kemudian saring

3. Siapkan beberapa mangkok untuk disajikan, kemudian masukan potongan selendang mayang, kuah manis, santan dan es batu.

atau takaran lainnya:

sagu aren 1 bungkus 500 gr, tepung khungwe 1 bungkus, air 5 gayung gagang kecil, garam secukupnya
( 1 gayung air untuk menghaluskan sagu, dituangkan pada air yang sudah mendidih 4 gayung tadi) diaduk sampai mengkilat. kemudian setelah selesai masukan ke tampah yang sudah dilapis daun pisang kemudian bagian atasnya pakai kuas dengan pewarna makanan pink atau hijau secukupnya saja)

Selasa, 21 Mei 2013

SEJARAH

Tenun ikat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tenun ikat atau kain ikat adalah kriya tenun Indonesia berupa kain yang ditenun dari helaian benang pakan atau benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami. Alat tenun yang dipakai adalah alat tenun bukan mesin. Kain ikat dapat dijahit untuk dijadikan pakaian dan perlengkapan busana, kain pelapis mebel, atau penghias interior rumah.
Sebelum ditenun, helai-helai benang dibungkus (diikat) dengan tali plastik sesuai dengan corak atau pola hias yang diingini. Ketika dicelup, bagian benang yang diikat dengan tali plastik tidak akan terwarnai. Tenun ikat ganda dibuat dari menenun benang pakan dan benang lungsin yang keduanya sudah diberi motif melalui teknik pengikatan sebelum dicelup ke dalam pewarna.
Teknik tenun ikat terdapat di berbagai daerah di Indonesia. Daerah-daerah di Indonesia yang terkenal dengan kain ikat di antaranya: Toraja, Sintang, Jepara, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, dan Timor. Kain gringsing dari Tenganan, Karangasem, Bali adalah satu-satunya kain di Indonesia yang dibuat dari teknik tenun ikat ganda (dobel ikat).^[1]
Kain ikat dapat dibedakan dari kain songket berdasarkan jenis benang. Songket umumnya memakai benang emas atau perak. Motif kain songket hanya terlihat pada salah satu sisi kain, sedangkan motif kain ikat terlihat pada kedua sisi kain.