IKHLASH DENGAN TAKDIR ALLAH SWT

Memanajemen hati untuk menerima dengan ikhlas setiap takdir Allah yang diberikan kepada kita rasanya berat sekali. Kalau takdir yang diberikan Allah adalah takdir bahagia tentu saja tidak ada yang protes , bahkan akan enjoy dan menikmati misal di beri perjalanan hidup yang lurus-lurus saja, pendidikan bagus dan lancar, pekerjaan hebat, jabatan tinggi, menikah tepat waktu sesuai rencana, punya momongan sesuai dengan target dan jenis kelamin yang diinginkan selama ini, dapat memberikan kebahagiaan untuk keluarga dan orang yang disayangi, hidup dengan sehat dan ibadah yang sempurna wow siapa yang mau protes sama Allah SWT, lain cerita kalau sebaliknya tentu saja banyak orang yang menanyakan sama Allah, dan meminta kebahagiaan itu semua. Selain meminta kepada Allah, bertanya dan tentu saja yang paling menenangkan adalah menerima dengan ikhlas dan sabar akan takdir yang sudah diserahkan kepada kita dengan harapan bahwa ini adalah yang terbaik untuk kita dimana kebahagiaan yang sebenarnya akan Allah berikan kepada kita di akhirat kelak di saat orang yang sudah Allah beri nikmat tidak mendapatkan lagi di akhirat kelak. tentu saja sabar adalah kuncinya,

Lalu bagaimana dengan takdir dosa yang Allah berikan kepada hamba-Nya yang berdosa. terkadang kita mengeluh, kenapa kita menjadi hamba Allah yang berdosa, yang selalu mencoreng buku kehidupan dengan dosa. Dosa itu akan disesali bila waktu telah terlewati, hanya tangisan dan takut sama Allah yang mampu menggerakan dosa itu terangkat, dan cara inilah yang Allah berikan kepada hamba-Nya agar semakin dekat dengan-Nya dengan sebab dosa dan takdir yang tidak diinginkan oleh manusia. Allah rindu dengan hamba-Nya yang menangis karena takut pada-Nya. Ya Allah ampuni dosa-dosa kami, hamba-Mu yang dzalim. Allahu Akbar

BIJAK dalam memaknai kata " BID'AH "

Dalam beribadah kepada Allah SWT sudah seharusnya kita ikhlas semata-mata apa yang kita kerjakan hanya untuk Allah SWT. Sesungguhnya Allah tidak butuh ibadah kita, justru kitalah yang butuh ibadah untuk tanda bahwa kita beribadah kepada Allah, hamba Allah yang bersyukur akan segala nikmat yang sudah di beri kepada kita. Namun belakangan ini muncul wabah ahli bid'ah, yang melakukan ibadah dengan mengkaitkan pada pertanyaan apakah ini bid'ah? atau apakah Rasulullah dulu melakukan ibadah ini atau yang lainnya. Memang tidak mengapa bersikap seperti itu, namun kenapa serasa berhitungan sekali sama Allah ya, toh Allah sendiri tidak pernah hitungan bila memberikan nikmat kepada kita.

Sebagai contoh misalnya puasa di bulan Rajab di anggap bid'ah, karena tidak ada dalilnya dan sebagainya. Apalagi pahala berpuasa juga dianggap demikian, segeralah istigfar jangan menyebarkan bid'ah pada orang yang berpuasa karena Allah SWT, Allah memberikan pahala kepada siapapun yang Allah kehendaki. Tidak mengapa pahala dari Allah menjadi pendorong seseorang mau berpuasa, kecuali orang tersebut melakukan hal yang diluar ibadah seperti minum khamar barulah kita katakan bahwa itu adalah haram. Dan masih banyak lagi yang orang ahli bid'ah mengatakan bahwa maulid adalah bid'ah, puasa rajab, dan sya'ban adalah juga bid'ah, apabila itu adalah bid'ah hasanah sah-sah saja hamba Allah yang ingin menggapai ridho Sang Khalik melakukan kegiata puasa, shalat dan zikir lainnya, biarlah Allah SWT yang pantas menilai ibadah dan pahala untuk hamba-Nya bukan manusia yang hanya memiliki sedikit ilmu namun pandai berkata-kata, wallahu alam bishowab

CINTAIKU, KAU KAN KUCINTA

Cinta itu aneh, kadang mendebarkan dan menegangkan

Cinta itu seru, kadang berantem dan gak lama juga udah baekan lagi

Cinta itu membingungkan, kadang bilang cinta dan sayang, kadang juga membiarkan lepas

Jadi cinta itu ya sesuatu yang tidak bisa di jabarkan dengan kata kecuali dengan rasa.

Kalau benar cinta ya di pertahankan

Kalau betul sayang ya di baikin

Kalau ya rindu  ya di jagain

jadi cinta, sayang dan rindu itu memang harus dijaga dan ditanam sampai ke otak bawah sadar agar tercipta cinta yang merupakan anugerah terindah.

BELAJAR SEKARANG, SEBELUM MENYESAL KEMUDIAN

Kalau saat ini kita masih berusia tergolong muda, mungkin difikiran kita tak perlu lagi menuntut ilmu agama atau ilmu akhirat. Yang ada difikiran kita adlah hanya menuntut ilmu dunia yang notabene lebih bergengsi dan berkelas kalau punya titel. Namun sadarkah kita kalau kita akan mati meninggalkan dunia ini. Ya Allah sudahkan diusia sekarang kita punya bekal untuk akhirat. Sudahkan bekal kita kumpulkan. sudahkah ilmu kita tambah terus setiap saat?

Ya Allah beri kami ilmu yang bermanfaat, Amin 

MANFAATKAN HIDUPMU, AWAS JANGAN LENGAH...

Kesempatan tidak pernah datang dua kali atau seandainya datang juga dalam kondisi yang tak sama. Apabila kita dihadapkan dengan tawaran yang menurut kita positif maka ambilah kesempatan itu , jangan ditunda.

Apabila selagi kita muda kemudian ada pria yang kita cintai ingin menikahi kita, maka terimalah pinangan tersebut, jangan ditunda, karena kita tidak tahu apakah tawaran itu akan datang lagi atau tidak baik dari orang yang sama ataupun dari orang yang  berbeda.

Daripada pacara yang penuh dengan tipuan syetan dan bisikan iblis jahat yang dapat dengan mudahnya merayu dua pasang insan untuk bermaksiat lebih baik menikah, jangan sampai menyesal di kemudian hari. Manfaatkan waktu muda sebelum waktu tua, dan jangan pernah menyesal.

HIDUP DENGAN NORMAL

Menjalani kehidupan ini dengan normal dan sesuai dengan rencana adalah keinginan semua orang. Menjalani setiap proses kehidupan sesuai rencana juga harapan setiap orang. Namun manusia di dunia ini tidaklah sesempurna alam fikiran dan niatnya, banyak manusia yang mengalami nasib yang tidak seindah yang diharapkan selama ini. 

Namun bagaimana bila kita dihadapkan pada kondisi yang tidak normal? kehidupan ekonomi yang tidak sesuai harapan kita, kisah cinta yang cukup rumit, kalau rumit saja masih lumayan tetapi justru penuh dengan resiko dan ketidakpastian, kehidupan sosial yang ikut berdampak dari masalah kita, maupun yang lainnya. 

Hidup tidaklah selamanya ada di bawah, ada saatnya akan berubah, nasib orang tidak ada yang tahu, Allah Maha sayang sama hamba-Nya, semua itu adalah ujian, dan setiap ujian tergantung dari kita dalam menjalani ujian yang dihadapi akankah membuat depresi dan sebaliknya. 

Ya Allah, ampuni dosa-dosa kami, Amin

Semenjak peristiwa itu

Semenjak peristiwa itu semua berubah, tak ada lg janji yg ditepati, tak ada lagi sayang yang menenangkan, tak ada lagi komitmen tulus, yang ada hanya ketidaknyamanan.

Semenjak peristiwa itu seperti ada rasa tidak percaya,harapan yang diputus, penggantungan nasib, takdir, asa yang selalu di perpanjang tanpa batas yang jelajs

Kini semua serba tak jelas, tak berujung, tak berjanji, tak berkomitmen, Dan serba gelap. haruskah kumenyalakan lampu agar jalan ini menjadi terang atau kubiarkan lagi sinar terang menerangi jalan ini agar tidak tersesat.