SELAMAT DATANG DAN SELAMAT MENIKMATI, SEMOGA BERMANFAAT

Minggu, 26 Maret 2017

HABIB KWITANG

RASULULLAH SAW. MENGIRINGI KEWAFATAN HABIB ALI KWITANG.........RODHIALLAHU WA ARDHO........PERGINYA SEORG WALI ALLAH DARI JAKARTA

Detik-detik Kewafatan Al-Allamah Al-Arifbillah Al-Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi (Kwitang)

Al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi (Habib Ali Kwitang) sebelum akhir hayatnya pada tahun 1968 mengalami pingsan selama kurang lebih 40 hari. Beliau hanya berbaring di tempat tidurnya tanpa sadarkan diri. Dalam keadaan itu beliau senantiasa disuapi air zamzam oleh putranya sebagai pengganti makanan yang masuk ke dalam tubuhnya.

40 hari kemudian, akhirnya Habib Ali al-Habsyi mulai sadar. Dipanggillah putranya: “Ya Muhammad, antar Abah ke hammam (kamar mandi) untuk bersih-bersih diri.”

Mendengar ucapan ayahandanya seperti itu, Habib Muhammad merasa sangat senang karena ayahnya sudah berangsur sembuh. Diantarlah ayahnya oleh Habib Muhammad ke kamar mandi untuk bersih-bersih diri.

Usai Habib Ali al-Habsyi mandi dan berwudhu, beliau duduk di tempat tidurnya dan meminta dipakaikan pakaian kebesarannya yaitu gamis, jubah, imamah dan rida’nya. Lalu beliau meminta putranya untuk membacakan qashidah “Jadad Sulaiman” yang menjadi kegemaran beliau. Qashidah tersebut adalah karangan guru beliau, yaitu Al-Imamul Qutbh Al-Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi (Shahib Simthud Durar). “Ya Muhammad, aku lihat Rasulullah SAW sudah hadir. Bacalah qashidah Jadad Sulaima. Lekaslah baca, ayo Bismillah!”

Mendengar ucapan ayahnya, segera Habib Muhammad membacakan qashidah tersebut sambil menangis dan tidak mampu menyelesaikan qashidah tersebut. Akhirnya yang melanjutkan qashidahnya adalah Habib Husein bin Thaha al-Haddad (ayah dari Kak Diding al-Haddad).

Setelah selesai pembacaan qashidah tersebut, Habib Ali al-Habsyi berkata: “Ya Muhammad, hari apakah ini?”

Habib Muhammad menjawab: “Hari Ahad ya Abah. Jamaah sudah penuh hadir di Majelis.”
( pengajian setiap Ahad pagi yg biasa Al-Habib Ali Habsyi Mengajar ,hingga kini )

Kemudian Habib Ali al-Habsyi kembali berkata: “Ya Muhammad, kirimkan salamku pada seluruh jamaah. Dan pintakan maaf atas diriku pada seluruh jamaah. Pintakan maaf untukku pada mereka. Sesungguhnya diri ini tidak lama lagi, karena sudah datang Rasulullah dan datuk-datuk kita.”

Dengan perasaan sedih yang mendalam, Habib Muhammad pun akhirnya menyampaikan pesan ayahnya pada semua jamaah yang hadir di Majelis Ta’lim Kwitang hari Minggu pagi itu. Tidak lama setelah itu, Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi menghembuskan nafasnya yang terakhir. Sebelum wafatnya, beliau mengajak kepada yang berada di sekitarnya untuk membaca talqin dzikir “La Ilaha Illallah”.

Semua yang hadir, termasuk Habib Ali bin Husein Alattas (Habib Ali Bungur), Habib Salim bin Ahmad bin Jindan, dan para keluarga mengikuti ucapan Habib Ali al-Habsyi yang semakin lama semakin perlahan hingga hembusan nafasnya yang terakhir kali.

Akhirnya al-Habib Ali al-Habsyi wafat di pangkuan al-Habib Ali bin Husein Alattas dalam keadaan berpakaian kebesarannya. Al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi lahir di Jakarta pada hari Ahad 20 Jumadil Ula 1286 H/20 April 1870 M, dan wafat hari Ahad 20 Rajab 1388 H/13 Oktober 1968 M.
Robbi fanfa'na bibarkatihim..wahdinal khusna bi khurmatihiim
Bissirril fatihaH...

RENUNGAN SINGKAT...

Seorang lelaki tua dengan baju lusuhnya masuk kesebuah toko megah. Dari bajunya, kelihatan kalau lelaki tua tersebut dari golongan fakir. Para pengunjung di toko tersebut(yg rata2 borjuis) melihat aneh kepada lelaki tua itu. Tetapi tidak dengan pemilik toko..
Pemilik toko:''mau cari apa pak?''-bertanya ramah
Lelaki Tua:''anu..saya mau beli selimut 6 helai untuk saya dan anak istri saya. Tapi....''-ragu
Pemilik toko:''tapi kenapa pak?''
Lelaki tua:''saya hanya punya uang 100 riyal. Apa cukup untuk membeli 6 helai selimut. Gak perlu bagus, yang penting bisa untuk melindungi tubuh dari hawa dingin''
Pemilik toko:''oh cukup pak! Saya punya selimut bagus dari Turki. Harganya cuma 20 riyal saja. Kalau bapak membeli 5, saya kasih bonus 1 helai''
Lega...
Wajah lelaki tua itu bersinar cerah. Ia menyodorkan uang 100 riyal, lalu membawa selimut yang dibelinya pulang
Seorang teman pemilik toko yang sedari tadi melihat dan mendengar hal tersebut kemudian bertanya pada pemilik toko..:''tidak salah??? Kamu bilang selimut itu yang paling bagus dan mahal yang ada ditokomu ini. Kemarin kamu menjualnya kepadaku 450 riyal. Sekarang kamu menjual kepada lelaki tua itu 20 riyal?''-keheranan
Pemilik toko:''benar. Memang harga selimut itu 450 riyal, dan aku menjualnya kepadamu tidak kurang dan tidak lebih. Tetapi kemarin aku berdagang dengan manusia. Sekarang aku berdagang dengan Allah. Demi Allah! Sesungguhnya aku tidak menginginkan uangnya sedikitpun. Tapi aku juga menjaga harga diri lelaki tua tersebut agar dia seolah tidak sedang menerima sedekah dariku hingga membuatnya malu kepada kita. Demi Allah! Aku hanya ingin lelaki tua itu dan keluarganya terhindar dari cuaca musim dingin yang sebentar lagi datang. Dan aku pun berharap Allah menghindarkanku dan keluargaku dari panasnya api neraka...''

Sungguh, diperlukan seni dan trik dalam kita ber amal dan bersedekah tanpa membuat orang lain merasa rendah...
*TERNYATA DIDALAM KUBUR BISA NGAJAK TEMAN-TEMAN*

_Abu Shafaa Al-Ichwan_
_____________________

Baiklah, sekarang fokuskan dirimu, luangkan waktu sebentar saja, kita akan bermain dengan imajinasi. Bayangkanlah hal berikut.

*Berapa banyak kenalan dalam daftar kontakmu sekarang ini?*

800? 1000? 1500? Saya yakin banyak . Sekarang coba kamu pilah lagi, dari sekian banyak kontak tadi, berapa orang yang kamu anggap temanmu? 400? 500? 600?,

*Ok sekarang kecilkan lagi, dari sekian banyak temanmu itu berapa orang yang benar-benar dekat denganmu?*
U
100? 200? Semakin sedikit kan.

Ok, fokus ya. Dari mereka yang dekat tadi, berapa orang yang kamu rasakan bersahabat karib?


Hmmm..10? 20? Ini mungkin terlalu banyak. Ok anggaplah 10 orang. Bayangkan baik-baik. Tetap fokus.

*Dari sisa 10 orang tadi, berapa orang yang layak kamu anggap seperti saudara kandung yg bisa saling berbagi suka dan duka, rela berkorban jiwa dan raga, sehidup semati?*

..erhmm...kamu terlalu lama berfikir. Ok anggaplah ada, 1 atau 2 mungkin masih masuk akal.

*Baik, rasakan..*tiba-tiba malam ini dada kamu terasa sakit, sakit sekali, nafas terasa sulit, sesak. Tak lama kamu dijemput ambulan, sekarang kamu berada di ruang IGD rumah sakit.

*Bayangkan suasana ruangannya.*Dari 2 orang yg tersisa tadi, siapakah diantaranya yang kamu fikirkan ada bersamamu?

Saat ini kamu terbaring dengan alat bantu pernafasan dimulutmu, penglihatanmu samar. Kamu dipindahkan ke ruang perawatan.

*Ini harimu yg ketiga,* tubuhmu lemah, tak mampu membersihkan diri sendiri, tak mampu menyuapi makananmu sendiri, dari tepian matamu keluar air mata penyesalan. Adakah diantara 2 teman terbaikmu setia mendampingi?

*Dalam bayanganmu, adakah mereka di ruangan ini?* Kamu berkata dalam hati, "Tidak ada, mereka tidak ada". Baiklah, ketepikan semua teman & sahabatmu itu, hilangkan mereka dari pikiranmu, tidak ada satupun dari mereka yg masuk sampai tahap ini. Sekarang hanya keluargamu.  *Bayangkan kamu sekarang sedang diurus oleh keluargamu.* Ada ayah ibumu disana, adik kakakmu, suami/istrimu, mungkin anak-anakmu, semua mengelilingimu. Bayangkan wajah sedih dan khawatir mereka.

Kamu benar-benar tak berdaya, tak dapat berkata-kata kpd mereka. Selang dan alat bantu medis dimana-mana. Dari sekian banyak keluargamu, siapa disana yang setia mengurusimu? Ayah/ibu, suami/istri, anak-anak.

*Baik, rasakan saat ini tubuh kamu semakin lemah,* tak berdaya dan berjuang menghadapi kesakitan, siapa yg anda harapkan berada didekatmu? Ayah/ibu, suami/istri, anak-anak.

*Rasakan badanmu terasa dingin sekali,* detak jantungmu berdebar, semakin dingin, menggigil..tiba-tiba kamu melihat sosok bayangan dipojok ruang tepat dibelakang keluargamu, hanya sosok itu yg tidak samar, sangat jelas sekali, ia menatapmu nanar.
Sekilas ada suara-suara langkah dokter dan perawat berlarian menghampirimu, tapi kamu sdh tidak jelas lagi perkataan mereka, hanya samar-samar wajah keluargamu masih tergambar.

*Seketika sosok bayangan tadi sudah berada tepat diatas kepalamu,* kamu merasakan takut yg luar biasa, tangannya menggapai tubuhmu, hingga ia menarik nyawamu, memisahkannya dari ragamu, kamu menyaksikan tiap jengkal rohmu keluar, karena kamu tahu bahwa setiap mereka yg mengalami sakaratul maut akan mengalaminya. Matamu terbelalak mengikuti arah rohmu yg ditarik keluar.

*Baik, bayangkan saat ini kamu sudah tidak ada.* Kamu sudah meninggal dunia, kamu kini sudah berubah menjadi jenazah.

*Tibalah waktunya tubuhmu dimandikan, siapa yg kamu harapkan memandikan jenazahmu?* Ayah/ibu, suami/istri, anak-anak. Yakinkah kamu mereka tidak melimpahkannya kepada amil jenazah? Saya berharap tidak demikian.

Sampai tahap ini mereka ada didekatmu. Setelah kamu dimandikan, dikafankan, disholatkan, lalu keluargamu mengantarkanmu ke pemakaman? Keluargamu masih ada sampai tahap ini.
_"Pelukan ayah, lebih hebat dari obat dokter manapun.."_ ( Prof.Dr. Djauhar Ismail,SpA, MPH, Phd.)

*Ayah, dekap dan peluklah anak-anakmu*

Oleh : dr. Quratul Aini

Di ruangan praktek poli tumbang (tumbuh kembang), ada gambar menarik, berupa lukisan seorang laki laki menimang anaknya.

Ini tidak lazim karena biasanya seorang ibu dan anaklah yang di icon kan.. 

Tulisan salah satu dokter ini menjelaskan alasan kenapa foto itu yang dipajang. 
Pic ini didapat dari ruangan praktek Prof.Dr. Djauhar Ismail,SpA, MPH, Phd. di klinik tumbuh kembang RSUP Dr Sarjito, tentu atas ijin beliau saya ambil gambar ini.

Tidak lama saya berada di ruangan ini hanya sekitar 20 menit, namun luar biasa tamparan besar buat saya, karena kekurangsyukurannya saya, karena kesombongan saya, karena keterlenaan saya.

Ruangan klinik tumbang masih sepi hanya ada 3 pasien..
Sudut pandangan yang pertama, duduklah saya disamping seorang ibu yang sangat muda menggendong bayinya yang sepertinya microchepaly (ukuran kepala kecil) yang artinya membuat perkembangan motorik anak menjadi terganggu, di usianya yang sudah 9 bulan, dia belum sanggup mengangkat kepalanya. Yang membuat saya kagum si ibu ini hanya datang sendiri tanpa suami dan keluarganya. Padahal dalam keadaan demikian saya yakin perempuan butuh laki-laki.

Di sudut pandangan sebelah timur, tampak seorang ibu yang sudah kelihatan agak sepuh sedang menitah anaknya. Ya, anak itu sudah berusia 5 tahun tapi belum bisa berjalan, menurut sang ibu (sebelumnya saya kira neneknya) anaknya terdiagnosa down syndrome. Dan lagi-lagi ibu itu hanya ditemani oleh anak perempuannya yang masih SMA.

Di sudut pandangan depan saya, seorang anak sedang di terapi speech delayed. Dia masih kesulitan dan malas bicara padahal usianya sudah 4 tahun. Hanya ada 2 kata yang selalu diucap yaitu mamah dan maem. Dan sekali lagi tidak tampak sosok laki-laki di dekatnya, hanya ada mamah dan neneknya.

Tidak berapa lama, beliau datang dan meminta saya ke ruangan dan tidak sampai 3 menit urusan acc ujian beres, selebihnya kami banyak berbincang.

Penasaran saya tanyakan makna dan maksud beliau memajang gambar "father's touch".

Penjelasan beliau panjang lebar yang intinya saat ayah memeluk, menyentuh sesungguhnya ia sedang mentransfer kemampuan dan kemandirian pada diri anak. Selain itu aspek yang sifatnya berani berinteraksi dengan figur otoritas yang dimiliki ayah.

 Hmmmm....dalam sekali maknanya.
Beliau mengatakan, " coba, jenengan lihat di ruangan ini mana anak yang diantar ayah, kakek atau om atau pakdhenya?.." hehee iya juga ya.

Tak heran jika banyak anak perempuan yang dekat dengan ayahnya akan tumbuh sebagai pribadi yang tangguh. Tentu tak heran pula jika banyak para gadis kemudian berusaha mencari dan menikahi laki-laki pujaannya kelak yang memiliki sifat dan sikap seperti ayah yang dikaguminya.

Sedangkan pelukan dari ibu akan mentransfer sifat penuh kasih atau empati pada anak. Ibu itu figur afeksi, yang ketika anak sakit, ia akan memeluk anak maupun mengambilkan obat untuk anak. 

Anak yang sering mendapat pelukan ibu akan menjadi pribadi yang mudah memberikan kasih sayang atau rasa simpati kepada orang lain.

Ditilik dalam kehidupan nyata, ayah memang tak selalu intens dalam memberikan pelukan kepada anak. Bisa jadi, ayah yang sulit memeluk dulunya juga mungkin jarang dipeluk.
Karena si ayah tumbuh dan berkembang jarang dipeluk, ia akan melakukan hal yang sama kepada anaknya. Tetapi kalau ia biasa dipeluk, ia akan memeluk anaknya.

Dalam penelitian yang dirilis dalam buku The Miracle of Hug-nya tersebut, mengungkap bahwa pelukan orangtua kepada anaknya dapat membangun konsep diri yang positif, mengurangi emosi negatif seperti kesepian, cemas atau frustasi, serta meningkatkan kecerdasan otak, merangsang keluarnya hormon oksitosin yang memberikan perasaan tenang pada anak.

Dengan pelukan pula, anak akan merasa dicintai dan dihargai. Anak yang sering mendapat pelukan dari orang tuanya akan lebih efektif sembuh dari depresi, dan akan timbul rasa percaya dirinya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan. Bahkan, pelukan saat inisiasi dini, sesaat setelah bayi terlahir ke dunia, akan mentransfer sejenis mikroorganisme yang membuat daya tahan tubuh bayi semakin kuat.
Tak perlu khawatir dengan mitos yang mengatakan bahwa anak yang sering mendapat pelukan akan menjadi cengeng. Lupakan paradigma kalau anak saya laki-laki harus bermental kuat, kalau dipeluk-peluk nanti melempem. Enyahkan pikiran kalau anak saya cuman perempuan satu-satunya ini, dengan didikan "kenceng" supaya dia mandiri tidak manja. Heheee halo bapak ibu..tegas, mandiri, kuat tidak dibentuk dengan kekerasan (verbal atau fisik sekalipun). Banyak pakar yang sudah ber-quotion bahwa sentuhan dan pelukan orangtua kepada anaknya sungguh memiliki kehebatan luar biasa yang tidak dimiliki obat-obat ciptaan dokter di dunia.

Jadi, siapkan sentuhan dan pelukan terbaik untuk anak-anak tersayang. Minta maaflah dan istighfarlah sudah sering bertindak "kasar" kepada anak-anak.

Allahu Akbar..air mata ini langsung mengalir mendengar penjelasan sosok kharismatik di depan saya ini.
pertolongan cepat pada 4

Dr Amir Faishol Fath:
Mari berbagi:
 ADA 4 MACAM PENGETAHUAN SEDERHANA

1. Tersedak makanan.
2. Salah bantal.
3. Kram kaki.
4. Kaki kesemutan.

Ini adalah pengetahuan yg dapat menolong orang dan diri sendiri.

Cara pertolongan sebagai berikut:

1. TERSENDAK MAKANAN
hanya perlu “mengangkat tangan”.
Di Atlantic City, New Jersey, AS, ada seorang bocah berusia 5 tahun bernama A'Zir Spence yg secara cerdik berhasil menyelamatkan nyawa neneknya, metode yg dipergunakannya sangat sederhana, hanya perlu “mengangkat tangan”. Shirldine Stewart berusia 56 tahun sedang menonton televisi di rumah sambil makan jelly ketika cucunya Spence turun ke bawah untuk menanyakan sesuatu kepadanya.Ketika sang nenek memalingkan muka untuk memandang cucunya, sepotong jelly tersangkut di kerongkongannya. Sang nenek berusaha menolong diri sendiri dgn me-nekan2 bagian perut, namun tidak ada gunanya, Spence lalu bertanya: “Nek! Apakah nenek tersedak?” , namun sang nenek tidak bisa menjawab (= orang yg sedang tersedak memang tidak bisa bicara). “Saya rasa nenek tersedak. Nek! Ayo cepat naikkan tangan nenek!” Nenek Stewart lalu mengangkat tangan di atas kepalanya dan ternyata jelly itu keluar dari kerongkongannya. Spence menyampaikan kalau metode ini dipelajarinya di sekolah. Jadi cara penanganan jika tersedak makanan --- hanya perlu “mengangkat tangan”.

2. SALAH BANTAL
 Kadangkala ketika bangun tidur, Anda menemukan diri anda salah bantal, yaitu merasa nyeri di leher. Apa yg harus dilakukan ketika salah bantal? Ketika merasa salah bantal, Anda hanya perlu mengangkat kaki Anda, kemudian tarik ibu jari kaki dan pijat dgn memutar searah atau berlawanan arah jarum jam.

3. KRAM KAKI
 Ketika kram kaki kiri, angkat tangan kanan tinggi2, ketika kram kaki kanan, angkat tangan kiri tinggi2, segera akan terasa lebih enak.

4. KAKI KESEMUTAN
 Ketika kaki kiri kesemutan, ayun telapak tangan kanan dgn sekuat tenaga, ketika kaki kanan kesemutan, ayun telapak tangan kiri dgn sekuat tenaga.

Jangan simpan saja info ini. Silahkan berbagi. Siapa tahu Anda dapat menyelamatkan orang lain.

Semoga bermanfaat..
*TIDUR LAGI SEHABIS SHALAT SHUBUH*

Apakah yang dimaksud dengan *HAILULAH, QAILULAH & 'AILULAH?*

☆ _*HAILULAH*_ adalah :
tidur sehabis melaksanakan sholat subuh, dinamakan demikian karena tidur tersebut dapat menghalangimu dari rejeki yang ALLAH SWT tebar pada waktu pagi hari.

☆ _*QAILULAH*_ adalah :
tidur SEBELUM melakukan sholat dhuhur sekitar 25 - 30 menit sebelum dikumandangkannya adzan dhuhur, tidur jenis ini sangat bemanfaat dan sangat dianjurkan oleh Nabi Saw.

Menjelaskan ketika musim panas rasulullah tidur sebelum Dzuhur dan ketika musim dingin beliau Nabi Muhammad tidur setelah dzhuhur

☆ _*'AILULAH*_ adalah :
tidur sehabis melakukan sholat ashar, tidur jenis satu ini dapat menyebabkan berbagai penyakit, diantaranya adalah : sesak napas dan murung dan gelisah.

Sebarkanlah,,,
Karena jarang diantara kita yang faham apa itu *QAILULAH, HAILULAH & 'AILULAH*
sehingga bermanfaat bagi semua dan terhindar segala  macam penyakit, hissiyyah ataupun ma'nawiyyah.
aamiin yra
Wallahu`alam

Subhanallah
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan bermanfaat yang bernilai ibadah lewat tulisan ini dan mengamalkan dalam kehidupan sehari - hari"

آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن

Kamis, 02 Maret 2017

*ORANG CERDAS*                                    

Suatu Hari Seorang musafir lewat di suatu kampung. Ia melihat penduduk kampung lagi berkumpul ramai sekali.
Mereka sepertinya lagi mengadakan musyawarah besar.

Setelah mencari tahu, ternyata penduduk kampung itu lagi membicarakan siapa yang Bersedia mau menjadi ketua kampung.

Ia menjadi heran, kenapa orang-orang ini justru mencari siapa yang mau menjadi pemimpin, karena menurut kebiasaan, orang malah rebutan untuk jadi pemimpin.

Rupanya ada suatu tradisi aneh di kampung itu. Setiap seorang pemimpin Yang Telah selesai menjalankan tugas, ia akan dibuang ke suatu tempat yang sangat berbahaya.

Di padang pasir yang dipenuhi binatang buas dan berbisa.
Setiap orang yang masuk ke sana mustahil bisa keluar lagi dengan selamat.

Setelah berpikir sejenak ia menawarkan diri untuk jadi pemimpin di kampung itu.

Tentu saja penduduk kampung menjadi heran sekaligus senang. Dengan penuh yakin ia menanda tangani perjanjian untuk menjadi pemimpin dan siap dibuang setelah 10 tahun menjalankan tugas.

*Namun musafir ini ternyata seorang yang sangat cerdas.*

Pantas sekali ia berani menawarkan diri jadi pemimpin negeri itu.

*Di tahun pertama dan kedua* _ia mengumpulkan dana yang sangat besar._

*Pada tahun ketiga* _ia menugaskan orang untuk membuat jalan ke padang pasir tempat yang akan dijadikan tempat pembuangannya._

*Tahun keempat* _ia membersihkan tempat itu dari binatang buas dan berbisa._

*Tahun kelima* _ia memerintahkan orang untuk mengalirkan air dan menanaminya dengan berbagai macam tumbuh-tumbuhan._

*Tahun keenam sampai kedelapan*  _ia menyulap daerah itu menjadi kota yang sangat megah dan membuat istana yang indah untuk tempat ia ketika dibuang nanti._

*Akhirnya pada tahun kesembilan* _ia justru merindukan jabatannya segera berakhir, karena ia tidak sabaran lagi untuk menempati rumah masa depannya._

*Itulah gambaran dunia dan akhirat bagi orang yang sadar.*

Ada orang yang merasa cemas akan kematian karena ia membiarkan rumah masa depannya dipenuhi binatang buas dan berbisa. Rumahnya hancur berantakan, bahkan dipenuhi api.

_Tapi bila kita persiapkan dengan segala amal shaleh, justru akan membuat kerinduan untuk segera menuju ke sana._

Ia malah merasa asing dan tidak betah di dunia yang fana ini, karena berharap segera menempati kampung nan indah di seberang sana.

*Orang yang cerdas adalah yang mempersiapkan diri untuk kehidupan akherat yang tiada berakhir.*

_Dan orang yang teramat bodoh adalah orang yang mengorbankan kehidupan yang abadi demi kesenangan di dunia yang hanya sekejap._

 *Jadilah orang yang cerdas!*

_Manfaatkan *hari ini* untuk menyiapkan sesuatu yang lebih baik buat di sana_...

Smg kita bisa menjadi musafir yg cerdas itu...

Aamiin....
Salam semangat tak berbatas
Boleh lelah tapi jangan menyerah 🙏😉
Tertegun saya membaca postingan ini.

*BAP Akhirat*

Dalam ceramahnya di Semarang Sabtu kemarin, Ust. Bachtiar Nasir menceritakan pengalamannya saat di BAP oleh kepolisian terkait dengan tuduhan kasus pencucian uang.

Berjam - jam lamanya Beliau diinterogasi tentang berapa jumlah kekayaaan yang berupa emas uang dan jumlah tanah yang dimiliki lengkap dengan ukuran luas dan harganya..

Di tengah cercaan pertanyaan penyidik, tiba tiba ekspresi beliau terlihat murung; dan polisi pun bertanya, kenapa beliau terlihat murung dan  sedih.

Mau tahu jawaban beliau???

Beliau menjawab :
"Menjawab interogasi polisi di dunia saja sudah segini repotnya, apalagi ketika kelak dihisab di akherat oleh malaikat."

Dan akhirnya polisi pun ikut sedih dan berhenti mencecarnya.....

Disalin dari fb ustadz Fadlan Akbar, Lc.,M.H.I.

Semoga ALLAH TA'ALA  menjaga dan menyayangi Ustadz Bakhtiar Natsir.
Aamiin...
Aamiin...
Aamiin...
Ya...
Robbal'alamiin...
*FILOSOFI KOPI*

Suatu pagi hujan turun di sebuah pesantren. Kyai nan bijak meminta  seorang santri membuatkan minuman kopi.

*Kyai :* Tolong buatkan kopi dua gelas untuk kita berdua, tapi gulanya jangan engkau tuang dulu, bawa saja ke mari beserta wadahnya.

*Santri :* Baik, kyai.

Tidak berapa lama, sang santri sudah membawa dua gelas kopi yang masih hangat dan gula di dalam wadahnya  beserta sendok kecil.

*Kyai :* Cobalah kamu rasakan kopimu , bagaimana rasa kopimu?

*Santri :* Kyai, rasanya sangat pahit sekali.

*Kyai :* Tuangkanlah sesendok gula, aduklah, bagaimana rasanya?

*Santri :* Rasa pahitnya sudah mulai berkurang, kyai.

*Kyai :* Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?

*Santri :* Rasa pahitnya sudah berkurang banyak, kyai.

*Kyai :* Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?

*Santri :* Rasa manis mulai terasa tapi rasa pahit juga masih sedikit terasa, kyai.

*Kyai :* Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?

*Santri :* Rasa pahit kopi sudah tidak terasa, yang ada rasa manis, kyai.

*Kyai :* Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?

*Santri :* sangat manis sekali, kyai.

*Kyai :* Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?

*Santri :* Terlalu manis. Malah tidak enak, kyai.

*Kyai :* Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?

*Santri :* Aduh kyai, rasa kopinya jadi tidak enak, lebih enak saat ada rasa pahit kopi dan manis gulanya sama-sama terasa, kyai.

*Kyai :* Ketahuilah santriku, jika rasa pahit kopi ibarat kefakiran hidup kita dan rasa manis gula ibarat harta, lalu menurutmu kenikmatan hidup itu sebaiknya seperti apa santriku?

Sejenak sang santri termenung, lalu menjawab.

*Santri :* Ya kyai, sekarang saya tahu, kenikmatan hidup dapat aku rasakan jika aku dapat merasakan hidup seperlunya, tidak melampaui batas. Terimakasih  atas pelajaran ini, kyai.

*Kyai :* Ayo santriku, kopi yg sudah kamu beri gula tadi, campurkan dengan kopi yang belum kamu beri gula, aduklah, lalu tuangkan dalam kedua gelas ini, lalu kita nikmati segelas kopi ini.

Sang santri lalu mengerjakan perintah kyai.

*Kyai :* Bagaimana rasanya?

*Santri :* rasanya nikmat, kyai...

*Kyai :* Begitu pula jika engkau memiliki kelebihan harta, akan terasa nikmat bila engkau mau membaginya dengan yang fakir.

*Santri :* Terima kasih atas petuahnya, kyai. Saya faham sekarang.

*Selamat ngopi*  ☕☕☕